chapter 20

3 2 0
                                    

Setelah pria itu turun dari taxi segera ia memasuki rumah yang telah ia tinggalkan selama 12 tahun

Ia memasuki rumah yang meyimpan kenangan tentang dirinya dan diri seseorang

Ting... Ting....
Ia memencet bel rumah itu dan menemukan seorang wanita yang sedang membuka pintu

Wanita itu terkejut saat melihat pria ini
"Mom" Ucap pria ini
"Steve" Jawab mamanya

Pria yang bernama Steve ini memeluk mamanya dengan erat

"Kamu apa kabar sayang,kamu tambah besar ya" Ucap mamanya
"Iya mah,mah aku mau nanya"
"Tanya apa sayang"

"Gimana sama tunangan aku mah?apa dia baik baik aja?" Tanya steve
"Dia baik kak tapi setau mama bulan lalu dia kecelakaan dan untungnya sekarang dia udah sembuh"

Steve mengangguk
"Mah Steve mau ke atas dulu" Mamanya mengangguk dan Steve membawa dua kopernya ke atas

Saat sampai didepan pintu ia membuka kamarnya yang berwarna hitam dan silver

Ia tersenyum melihat foto seseorang yang sangat ia rindukan selama ini

"Aku kembali sayang" Ucapnya sambil memegang sebuah foto seorang gadis yang sedang berfose dengan girang

Steve segera meletakan kopernya didekat lemari dan memperhatikan cincin yang berada di tangan kirinya tepatnya di bagian jari manis

"Aku akan mendapatkan kamu" Ucap nya sambil tersenyum

Dirumah sakit nathan yang masih setia menunggu rania membuka mata namun ia masih belum mau membuka matanya

"Bangun sayang kamu gak capek tidur apa?" Tanya nathan yang masih memegang tangan rania

Namun akhir akhir ini nathan tak pernah merasakan detakan setiap bersama rania

Namun ia berfikir positif nya saja pasti karena telah lama bersama rania itu yang ada difikiran nathan.

1 bulan 5 hari kemudian

Nathan yang masih setia menunggu rania bangun namun rania masih belum menampakan kalau ia akan bangun

Nathan yang sering berkunjung ke rumah sakit lalu sahabatnya rania?mereka tak mengetahui hal ini

Yang Annisa tau hanyalah kesembuhan Anggita
"Leon lo tau gak dimana rania?gue gak pernah liat dia lagi selama sebulan" Tanya Annisa yang berada di kantin bersama gita

"Iya bener tuh padahal seru tau kalau ada rania,semenjak gue bisa liat dia gak ada"

Leon yang ingin menjawab tiba tiba terputus oleh nathan yang baru saja datang

"Masih perduli sama rania?" Tanya nathan dengan dingin
"Ya iyalah diakan sahabat gue" Jawabnya dengan senang

"Ohh masih anggep sahabat? Sahabat macam apa yang gak tau salah satu sahabatnya lagi bertaruh nyawa,dan disatu sisi sahabatnya sedang bersenang senang tanpa perduliin sahabat yang satu nya" Jelas nathan

"Nathan udah deh gak usah kayak gitu,ini kantin nath" Ucap Leon
"Hhh,belain aja Leon lagian kan dia emang pacar lo wajar kalau lo belain dia"

Nathan  bergegas pergi namun Annisa dan gita yang belum mengerti ucapan nathan hanya bisa melihat pertengkaran

"Kamu sembunyiin apa leon? " Tanya Annisa hati hati, Leon segera melihat ke arah Annisa dan menghela nafasnya berat

"Rania saat ini koma dirumah sakit dan dia yang donor kornea matanya untuk gita" Ucap Leon
"Kamu bohongkan leo"
"Gak nis aku gak bohong di ada dirumah sakit yang sama saat gita kecelakaan"

falling in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang