chapter 15

6 2 0
                                    

Nathan pov

Hari ini gue sama leo bikin penyelidikan buat ikutin si Aiden

Dia itu emang beda sama kita berdua karena dia yang paling playboy dan badboy dia itu udah janji gak bakalan selingkuh pas dapet si anggita eh tapi bohong

"Nath ini dimana sih kok kayaknya tempat sepi banget?" Tanya leo sama gue
"Lah lo kok nanya gue sih,gue aja kagak tau dimana ini, yang gue tau ini ditempat sepi"

Gue liat wajah leo yang kesel abis sama gue dan gue dengan wajah andalan gue

Gue berjalan ikutin tuh aiden dan sampek disebuah rumah yang udah gak dirawat gitu

Leo yang dari tadi megang baju gue langsung gue lepas gitu aja

"Apaan sih lo,sobek nih baju gue"
"Gue takut nath,nanti kalau ada hantu gimana,terus kalau ada hewan hewan yang buas gimana?"

"Lo itu pinter tapi urusan ini lo bego"

Gak jauh dari situ gue denger aiden lagi bicara sama seseorang

"Sayang gimana kamu udah bikin si rania sama anggita itu gak sahabatan lagi kan?"

"Udah kok sayang malah sebentar lagi aku mau mutusin dia"
"Bagus deh aku jadi makin sayang sama kamu"

Wah parah tuh si aiden,dia sama cewek gila itu dan pergi ninggalin si gita bener bener nih anak

"Nath keluar yuk gue takut nih" Bisik leo sama gue

Gue mengangguk dan mundur pelan pelan

Nathan pov off

Setelah melakukan tugas nya untuk mengikuti aiden nathan dan leo kembali ke rumah masing masing

Namun dibalik itu rania yang kini makin menjadi jadi ia malah semakin menjadi psycho

Rania yang kini berada di ruang penyiksaan

Srek...
Srek...
Srek...

Rania memotong tubuh korban nya menjadi bagian terkecil

Ia memisahkan antara mata,
hidung,telinga,dan bagian organ dalamnya

Ia mencincang tubuh korban nya dan merebusnya namun rania tak memakannya tetapi ia memberikannya kepada hewan kesayangannya

"King,tubuh korban sudah di beri pada atlan"
"Hm"

Rania tersenyum puas namun senyumannya itu sangat tipis

"Maaf king,kami mendapat informasi tentang aiden"
"Apa?"
"Sekarang ia bersama sang wanita itu dan bahkan aiden ingin memutuskan hubungannya demi wanita itu,aiden juga sepertinya sedang membuat rencana dengan kelompoknya untuk menghabisi king"

"Cari tau pergerakan dari aiden seditail mungkin saya tidak ingin kita tak mengetahui pergerakan dari lawan"

Pria itu mengangguk dan bergegas pergi keluar dari ruang itu

Ditempat yang beda gita berada di balkon kamarnya sambil mendengarkan musik dan membaca buku

"Kok gue ngerasa aiden makin jauh dari gue,kalau gue chat dia pasti jawab singkat" Gumam gita ia akhir akhir ini sering merasa terganggu dengan fikiran nya

Tok... Tok...

"Gita makan dulu yuk nanti kamu sakit sayang" Ucap orang yang berada di depan pintu kamar gita

"Sebentar mom, gita lagi nerusin novel gita"
"Yaudah tapi jangan lama lama ya nanti kamu sakit"

Gita tak mendengarkan itu ia masih berada di dalam fikiran nya

Lalu akhir akhir ini juga rania makin berantakan dari sebelumnya nya menurut gita

Gita sering melihat rania
dengan rambut yang tidak terawat,lalu baju yang terlalu kusut dan tampilannya makin berantakan

Cita merasa bersalah kepada rania dan annisa mereka berdua yang semakin menjauh dari gita

Tling... Tling

Handphone gita berbunyi membuat lamunan gita terhenti sebentar

Ia melihat siapa yang mengirimkan pesan kepada nya

Unknown
Kalau lo gak ngejauh dari aiden maka lo akan mati ditangan gue sendiri,camkan jauhi aiden

Gita mengangkat sebelah alisnya dan dibuat heran oleh isi pesan itu

"Ngacok nih orang,ya kalik gue harus jauhin aiden lagian juga siapa sih yang ngirim pesen aneh kayak gini?"

Gita mencoba berfikir dan tak butuh waktu ia tahu siapa yang melakukannya segera ia berganti baju dengan baju yang berlengan panjang dan celana jeans hitam

Ia mengambil kunci motor miliknya di meja belajar dan menuruni tangga

"Anggita kamu gak makan dulu nak ini sudah siang lo"
"Gak mom gita pergi sebentar ada urusan mendadak tapi nanti gita usahain buat gak pulang malem"

Mom gita mengangguk dan gita bergegas pergi dari rumahnya

Skip

Kini gita berada di tempat yang sepi dan tak berpenghuni

Rumah yang sedikit kotor dan rusak, gita berjalan masuk dan membuka pintu rumah tersebut

Disana terdapat 4 orang penjaga

"Maaf anda siapa?"
"Saya anggita sahabat dari rania"
"Maaf nona tapi king rania tak ingin berjumpa dengan anda"
"Mengapa tidak?"
"Kalau itu saya tidak tau nona tetapi king rania tidak ingin bertemu dengan anda"

Gita yang kesal menbrontak dan mencoba untuk masuk ke dalam namun apa daya ia hanya sendiri dan melawan 4 orang penjaga yang memang sudah dilatih oleh rania

"Lepas" Suara dingin membuat mereka melepaskan gita

"Maaf king, nona ini ingin bertemu anda tapi kami tidak memperbolehkannya namun ia masih memberontak"

Rania mengangkat tangan kirinya ke atas dan penjaga itu mengangguk

Rania yang diikuti oleh anak the blue rose,sky blue,black rose,sky red,dan lain lain nya membuat gita meneguk salinannya

"Perlu?"suara rania membuyarkan lamunan gita lalu gita mengangkat suaranya
"Gue kesini mau bilang, kalau lo mau ngancem gue dengan pesan aneh lo itu gue gak akan terpengaruh" Ucap gita dengan nada sedikit membentak

"Pesan?"beo rania
"Iya pesan yang lo kirim barusan"

Rania yang tak tau soal pesan itu mengakat sebelah alisnya

"Bukan gue mau ikut campur,tapi setau gue rania dari tadi belum nyentuh handphone nya sama sekali dan rania dari tadi lagi menghukum lawannya" Sahut Rio yang salah satu anak buah rania

Gita yang belum percaya menggelengkan kepalanya dan rania yang tau kode itu segera mengeluarkan handphone nya dari saku jaketnya dan menghidupkannya

Lalu rania membuka pesan dan memberikan handphone nya ke gita

Gita yang langsung mengecek pesan itu tak menemukan pesan tersebut dan ia mengecek nomor rania yang ternyata berbeda dari nomor yang tidak dikenal itu

"Keluar" Rania mengangkat suaranya dan menunjuk arah pintu keluar pada gita

Gita yang masih belum tersadar dan mematung di tempat

Salah satu anak sky blue mendorong gita keluar dari tempat itu

"Ish pelan pelan kenapa,
Punggung gue sakit nih" Gita yang emosi membentak pria itu namun pria itu menutup pintu

"Kalau bukan rania siapa dong,kalau annisa gak mungkin soalnya nomor annisa itu beda"tanya gita dalam hatinya

Gita segera menghidupkan motornya lalu menstater motornya dan bergegas pergi dari tempat itu

*kalau jelek atau gimana plis komen karena gue baru pertama kali nih bikin cerita,jadi komen kalau rada gak nyambung dan jangan lupa teken tanda bintang diujung nya*

falling in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang