TIGAPULUH

12.6K 490 22
                                    

Entah Angin apa Hingga Dion mengunjungi mansion Arsen,Ralat niatnya Ingin menemui Liana.
Ia mengendap-endap Lewat Gerbang mansion milik Arsen.
Senyuman manis begitu terlihat dari wajah tampannya ketika melihat wanita yg telah memenuhi pikirannya sejak kemarin malam.
Sedang menyirami bunga-bunga halaman mansion Arsen.

Dion masih bingung dengan perasaannya untuk Andini Sekarang.sebenarnya sakit hatinya masih begitu besar untuk Andini.
Ia juga heran,kenapa ia begitu mudahnya mengucapkan bahwa ia masih mencintai Andini.
Padahal,wanita itu sudah mentah-mentah meninggalkan.

Liana sedari tadi merasa ada yg memerhatikan nya,Liana menengok ke kanan dan ke kiri.
Namun, pandangannya jatuh ke lelaki yg sedang bersandar di gerbang mansion milik kekasihnya.

Liana mengenal lelaki itu,"KA DION!"

pekiknya.

Dion tersentak, kemudian membalikkan tubuhnya kearah Liana.

Liana mematikan keran,dan menaruhnya.

Ia berjalan menuju Dion.

"Ka Dion,kenapa gk masuk?kenapa cuma diem di gerbang?"Dion gelagapan ketika Liana Bertanya.

"Ka Dion"

"Ohhh aku cuma lagi cari Andini,gk enak main sembarangan masuk."Aku Dion, Berbohong.

Liana Mengangguk paham.

"Ohhhh,ka Andini dah berangkat kerja tadi pagi,Masuk ka"Dion mengeleng menolak halus tawaran Liana.

"Gk usah,aku langsung pulang aja,"

"Loh,banget!"

Duhh,kenapa gue jadi gugup gini si, didepannya liana. Ujar Dion dalam hati.

"Yasudah,aku pamit ya"Dion melangkah menuju mobilnya.

Liana mengeleng kan kepalanya.
"Aneh deh"

Gumam Liana.

"Lagi ngapain sayang?"Liana menoleh.

Tangannya mengepal kuat ketika melihat wajah lelaki yg paling ia benci.

"Ngapain lagi Lo kesini?"Liana, berucap dingin.

Aidan mendekat kearah Liana.

"Jangan mendekat,"Liana melangkah mundur.

"Kenapa?"Aidan tersenyum devil.

Saat ingin meraih Liana kedalam pelukannya tiba-tiba.

BUGH

BUGHH 

BUGH.

"mati Lo,Mati"Arsen seperti orang kesetanan memukuli tubuh Aidan.

Ya,lelaki yg baru saja datang adalah aidan.

"Ka,udah"Liana Menarik tangan Arsen,ketika Arsen hendak melayangkan kembali pukulannya ke wajah tampan aidan.

"Kenapa?Lohh calon Kaka ipar kok marah banget gue mau peluk calon istri!!!gk ada urusannya!maen pukul-pukul aja lagi"Arsen mengeras kan melihat wajah menantang aidan.

"Udah,Aidan sekarang mending Lo pergi"Aidan tertawa sumbang.

"Liana akan tetap milik gue!Awas aja Lo"Aidan melangkah meninggalkan mereka berdua.

"Ka Arsen gpp"Arsen mengeleng.

"Aku gpp,masuk yuk"Arsen mengandeng tangan Liana.

..

"Dion"

Lelaki itu menoleh kearah suara yg barusan memanggilnya.

Andini.

Ya wanita itulah yg memanggilnya.

Andini menghampiri dion"Tadi kata Liana kamu kerumah ya, cariin aku"

Dion tersenyum kecut.

Pertanyaan Andini Justru salah besar.Itu hanya Alasan Dion,biar Liana tidak curiga dengan kedatangannya tadi.

"Hmmmmm,maaf ya aku gk ada dirumah,lagi dikantor"Dion Mengangguk pelan.

"Gpp"

Andini tersenyum.
Dion kembali memainkan ponselnya.

"Kita jalan yuk,"Dion mendongak.

"Kayanya gk bisa deh Din,Aku lagi banyak kerjaan,Maaf ya"Andini Mengangguk, kemudian tersenyum.

"Iya gpp"

"Liana kemana?"Andini sedikit heran dengan pertanyaan Dion.

"Liana?dia dirumah lah,emng kenapa?tumben kamu nanyain liana"Dion gelagapan.

"Ehh,enggak maksud aku kamu jarang ya quality time bareng liana?"

"Haha,oh gitu,jarang,Liana lagi hamiL"Dion membulatkan matanya.

"Hamil? maksudnya?"

"Iya,Liana hamil anak Arsen"

Dion merasa hatinya seperti teriris mendengar penuturan Andini.

Dion diam.


MAU LANJUT??

Jangan lupa Follow sebelum baca.

Affair With Brother In-law#SERI 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang