EMPATPULUH

10.6K 417 16
                                    

Setelah selesai meng-Adzani Putri kecilnya,Arsen menimang-nimang bayi mungil itu dengan senyuman yg tidak pernah hilang dari bibirnya.

"Mas."Mendengar suara istrinya Arsen langsung menoleh cepat.

"Mahal,Kamu sadar?"Tanyannya dengan langkah cepat menuju blangkar yg di tempati istrinya.

Arsen memperlihatkan Manusia yg barusan istrinya perjuangan.

Wanita itu tersenyum sumringah dikarunia bayi mungil nan menggemaskan itu.

"Kamu kasih ASI ya,Aku mau kabarin Daddy sama Mama papaku."Titah Arsen.

Istrinya Mengangguk.

Setelah Sambungan teleponnya tersambung, Arsen langsung menceritakan tentang kelahiran istrinya."Halo yah"

"Halo,kenapa sayang?"Jawab pria paruh baya.

"Istriku yah, Istriku sudah melahirkan."

"Melahirkan?kenapa baru kabarin Papa sekarang Sen?papa yakin,mamamu pasti bahagia sekali mendengar kabar ini"Terdengar nada Antusias dari Ahmad,Ayah Arsen.

Ya,Walaupun Ibu-nya bukan ibu kandungnya.tapi,Wanita paruh baya itu sangat menyayangi Arsen.
Sudah pasti wanita itu senang mendengar menantunya sudah melahirkan.

"Ywdh yah,Arsen mau kabarin daddy dulu."

"Iya,Ayah sama Ibu segera kesana."

Tut Tut.

Sambungan teleponnya dengan sang papa terputus.

Arsen menghubungi juga nomor Daddy andre,Ayah Liana.
Pria paruh baya itu juga begitu senang mendengar Putri bungsunya melahirkan.

"Daddy segera kesana sen."

Arsen tersenyum bahagia.
Lelaki itu Merasa Orang yg paling bahagia sedunia ini.

Arsen berjalan menuju Ruangan Liana, Istrinya.

Lelaki itu masuk dengan senyum manisnya."Udah kenyang,Baby-nya?"Liana Mengangguk lucu.

"Kenyang banet Deddy"Ucap liana, dengan menirukan suara anak kecil.

Arsen tertawa kecil."Aku udah kasih nama spesial untuk anak kita."

"Siapa?"tanya Liana, Antusias.

"Arselea Cherrya Tomlinson,Kamu setuju?"Tanyanya,seraya mengelus rambut istrinya.

Liana Mengangguk."Setuju,Aku suka namanya."Arsen mengecup kening Liana.

"Mana cucu ibu"

Arsen dan Liana sedikit tersentak mendengar suara cempreng dia,ibu Arsen.

Wanita paruh baya itu tersenyum gemas melihat cucu cantiknya.

"Uhhhh,,cantik banget si Cucu Oma.Ibu boleh gendong anak kamu,Sen?"

"Ya pasti boleh bu"

ibu Arsen mengambil alih Lea kedalam gendongan nya

ayah Arsen tersenyum melihat cucu-nya.

"Bagaimana Liana?kamu baik-baik saja?"

Liana Mengangguk, mendengar pertanyaan dari Ayah mertuanya.

"Baik,yah."

"Wajah putrimu sangat mencetak wajah kecil Arsen.Namun,Ini versi ceweknya."Mendengar perkataan sang Ayah mertua.

Liana hanya tertawa kecil.

Tidak lama setelah kedatangan Ayah dan Ibu Arsen.

Daddy Liana datang bersama Andini
"sayang,kamu baik-baik saja?"Lelaki paruh baya itu mengelus rambut milik putrinya,Liana.

"Liana baik-baik aja dad."Daddynya tersenyum.

Andre, Menoleh kearah bayi yg sedang berada di gendongan Mama Arsen.

"Itu cucuku?cantik sekali."

Andini menghampiri Liana"Selamat atas kelahiran anak kamu dek."

Liana tersenyum"makasih,kak."

Andini berjalan kearah Mantan mama mertuanya."Boleh aku gendong Anak kamu,Li?"Liana Mengangguk.

Andini mengambil alih Lea dari gendongan Mama Arsen.

"Siapa namanya Li?"

"Arsylea Cherrya Tomlinson,Din."

Sejak lama tak bersuara.
Akhirnya Arsen bersuara, Menjawab pertanyaan Andini yg dialihkan ke Liana.

"Lea, Keponakan Aunty cantik banget."

"Sen,Papa dan mama Kayanya gk bisa lama-lama deh,Maaf ya."

"Iya pa, gapapa."

"Besok pagi,Papa sama mama kamu kesini lagi."

Arsen Mengangguk.

"Liana,Mama sama papa pulang ya."Mama Arsen mengecup kening Liana."Lea sayang,Oma pulang."

"Hati-hati ma"

Andini tertegun melihat kelakuan mantan mertuanya begitu manis ke Liana.

Sejak menikah dengan arsen, wanita itu tak pernah memperlakukannya seperti memperlakukan Liana tadi.

ihhh,aku apaan sih.Itu kan dah Masalalu.

"Andini,Tante Pulang dulu."

"Ndre,Saya pulang dulu.Ya."ayah Arsen bersuara.

Keduanya meninggalkan ruangan itu.

"Arsen,Kamu udah makan?"tanya Daddy Liana.

Arsen mengeleng mendengar pertanyaan Ayah mertuanya.

"Makan bareng daddy,yuk.kamu harus makan."

"Tapi Liana?"Arsen menoleh kearah Liana

"Ada Andini."

Arsen Mengangguk.

Ia menghampiri istrinya"Mahal,Aku mau makan dulu ya.Kamu mau makan apa?"

"Liana gk laper mas."

"Harus makan,Nanti kamu aku beliin bubur.Dan andini,Lo mau makan apa?"Arsen menatap Andini.

"Gk usah sen,Aku udah makan tadi."

"Ywdh,ayo sen."

Setelah Arsen dan Andre keluar dari ruangan itu Liana menatap sang kakak."kak."Panggil Liana.

Andini menoleh"kenapa?"

"Maaf."cicit Liana

"Maaf?Kamu salah apa?"Tanya Andini, bingung.

"Maaf karena telah merusak kebahagiaan Kakak."

Andini mengeleng, Seraya menatap mata adiknya.

"Liana sayang,Gk usah khawatir.Jujur,selama kakak menikah dengan arsen,Kakak gk Pernah bahagia.Jadi,kamu sama sekali gk ngerebut kebahagiaan kakak."

"Tapi...."

"Sutt,udah.Anak kamu bobo.Jangan Berisik."

Liana menghela nafasnya.

"Liana sayang kakak."

Andini hanya tersenyum menanggapi ucapan Liana.
Kemudian menyerahkan Lea ke ibu-nya,Liana.

MAU LANJUT?

Gimana part ini?

Affair With Brother In-law#SERI 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang