Sinar matahari pagi sudah memasuki kamar hotel Liana dan Arsen, Sinar itu masuk melalui celah-celah gorden kamar itu.
Semilir angin pagi begitu terasa tatkala gorden kamar itu tersingkap.
Lelaki berwajah blasteran Arab indo itu mengrejabkan matanya tatkala sinar itu menyorot kearah wajahnya.
Ia merentangkan kedua tangannya
Seraya mengangkat tubuh bagian atasnya.Ya, Lelaki itu Arsen.
Kalian pasti belum pernah tau penjelasan fisik Arsen.
Arsen memiliki darah campuran dari kakek dan ibunya.
Kakeknya Yg Emang orang Arab dan ibunya yg asli Padang.
Membuat perpaduan wajahnya menjadi sangat tampan.
Alisnya tebal,bulu matanya lentik dan bibirnya yg tak terlalu besar dan tak terlalu kecil,juga berwarna pink alami.Membuat kesan sempurna untuk fisik Arsen.
Oke balik lagi.
Arsen melirik kearah sampingnya.
Bibirnya sedikit menyungging senyum.Kalian tau? betapa takutnya Arsen kehilangan liana? bahkan Arsen rela kehilangan semua aset dan kekayaannya demi Liana
Wanita yg amat sangat ia cintai.Mungkin,Kalian pernah berpikir.
Cobaan cinta Arsen dan Liana tak ada habisnya.Namun, itulah bumbu-bumbu cinta mereka berdua.Lelaki itu mendekatkan tangannya kearah wajah mulus Liana.
Mengelus pipi itu dengan lembut.Wajahnya begitu damai,Bola mata Hazelnya masih tidak bisa Arsen lihat,namun ketika mata itu terbuka.
Arsen semakin jatuh cinta, dengan wanita bermata coklat itu"Mahal,bangun yuk"lelaki itu sedikit menggoyang-goyang tubuh wanita yg masih berbaring tidur itu.
Namun sama sekali tidak terusik,ia masih tidur dengan begitu pulasnya
"Mahal,Dah pagi"suaranya semakin melembut.
Namun,Nihil, Wanitanya tak kunjung bangun.
Arsen menghela nafasnya, dengan tersenyum.
Lalu beranjak dari tempat tidur, kemudian melangkah menuju kamar mandi.
Sekitar 20 menit arsen berada didalam kamar mandi,ia keluar dengan lilitan handuk di pinggangnya.
Dia habis mandi,Bahkan rambutnya basah.
Arsen terlihat begitu mempesona, dengan wajah segarnya.
Dan air yg menetes dari rambutnya yg memang belum kering.
So,Sexy.
Wanita yg masih bergulat dengan selimut tebal itupun mengerejabkan matanya Ketika sinar matahari pagi menyorot kearah wajah cantiknya.
Bola mata hazel nya menangkap sosok lelaki yg Sedang mengeringkan rambut basahnya.
Tanpa sadar,bibir tipisnya mengukir senyuman.
Wanita itu Liana, wanita yg sangat dicintai Arsen.
"Selamat pagi,Bubby"Arsen langsung menoleh kearah Suara Liana.
Lelaki itu, tersenyum jail.
Kemudian melangkah kearah ranjang yg sedang ditiduri wanitanya.
Arsen duduk di tepi ranjang itu.
"Dah bangun dari tadi,hon?"Wanita itu mengeleng.
"Enggak,baru aja.Pas bangun di suguhi pemandangan Indah."Arsen mencubit gemas hidung runcing Liana.
"Kok,nakal si Liananya Arsen?"
"Kenapa?bener kan?uhhh seksi banget si sayanganya aku"
"Ehh,siapa si yg ngajarin?Nakal banget nih mahalnya Arsen"
"Hahahaha,Yg ngajarin itu,ARSEN TOMLINSON."Liana menekan nama arsen tepat di depan wajah Arsen.
Liana tiba-tiba terdiam, Ketika ingatannya tertuju ke Andini.
Kaka yg sudah ia khianati."Loh,tadi nakal.Sekarang kenapa diam?"Wanita itu masih diam.
Arsen melambaikan tangan tepat di depan wajah liana.
"Hei,kenapa si?"
"Aku Dosa ya, ngehianatin ka Andini?"Arsen ikut diam.
Ketika Liana berucap."Apaan sih,gk usah di bahas ah""
"Aku baru sadar, seberapa banyak penderitaan yg aku berikan ke ka Andini.Aku jahat"
"Mahal,Kamu nggk jahat,Ini semua emang salah dia,kenapa dia dulu keukeuh minta dinikahin sama aku? padahal dia tau,aku sama sekali nggk cinta,sama dia."
"Cinta itu nggak bisa di paksain.
Aku cintanya sama kamu,aku akan berjuang semampu aku buat dapetin kamu,dan sekarang aku berhasil, Sekarang tugas aku menjaga dan melindungi kamu,Liana ku."Arsen merengkuh tubuh Liana kedalam pelukannya.Arsen belum memakai bajunya,Liana mencium wangi sabun dari tubuh Arsen.
"Pake baju dulu sana,ntar aku khilaf"Liana berbisik.
Arsen melepas pelukannya.
"Pengen deh kamu khilaf"Arsen membalas bisikan Liana.
MAU LANJUT?
don't forget to follow guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair With Brother In-law#SERI 1
RomanceTersedia versi ebook ( Diperingati untuk para pembaca tercinta ku. Untuk tidak mengikuti setiap adegan apapun dalam cerita ini. Just Story, jadi aku harap kalian bisa bijak dalam menyikapinya. Terimakasih...) (budayakan follow sebelum membaca) Affai...