4

103 41 78
                                    

"Astaga Sia... Kamu itu setia bangett yaa..." ucap Stella dengan suara yang agak dikeraskan agar seisi kelas dapat mendengar nya.

"Iyaaa... Kalo aku jadi kamu... Aku bakal lupain cowok brengsek kayak gitu...!!" sahut Celin dengan suara yang tak kalah keras.

"Dasarr Samudra sialaann... Ehh maaf Sia aku keceplosann..." kali ini disambung oleh Lolita.

Sia hanya menunduk pasrah mengikuti rencana sahabatnya itu. Tentu saja rencana yang berasal dari Lolita si lemot.

Flasback on

"Jadii lebih bagus Sia pura-pura pacaran sama Samudra dan Samudra nigalin Sia ke Jepang... Trus lost kontak... Tapi Sia tetep nungguin Samudra sangking cintanya" jelas Lolita serius.

Sia hanya menganga dan membelalakan matanya tanda tak percaya dengan perkataan Lolita.

"Astaga bagusss... Kenapa dari dulu aku gak mikir kaya gitu..." sahut Stella tak kalah semangat.

"Trus kalo ditanya... Kenapa sia gamau bergaul dan disentuh dikit sama cowok??" tanya Celin

"Ahh kalo itu bilang aja Samudra dulu sering nyentuh dan natap mata Sia..." ocehan Lolita terpotong.

"Woy nyentuh?? Lahh ntar Sia dikira kotor lagi... Gimanasih Lol?" tanya Stella

Sia hanya diam mendengar rencana gila sahabatnya itu.

"Denger dulu ikan cupang... Berisik amat ihh" balas Celin

"Jadi semua itu bikin Sia inget sama Samudra...selesai... " lanjut Lolita.

"Oke setuju... Ide bagus" jawab Celin.

"Sip aku setuju..." sahut Stella

"A..a..aku terserah deh..." ujar Sia ragu.

"Bagus dehh... Intinya besok kita harus nyebar gosip ini!" perintah Stella.

Flashback off

"Ehh Stella, Sia punya pacar?" tanya Lea si anak gosip.

"Ya gitudeh! Tapi cowonya itu ninggalin Sia ke Jepang!! Kurang ajar banget ga sih? Mana gak ngasih kabar!" umpat Stella.

"Iya... Dasar Samudra sialan" tambah Celin.

"Sabar ya Sia... Kamu lupain aja diaa..." kali ini Lolita yg berbicara.

"Gilaa?? Ini beneran? Jadi selama ini Sia nungguin cowok yang namanya Samudra itu?" tanya Lea dengan suara menggelegarnya yang membuat para gadis datang dan bertanya.

"Wahh... Sabar ya Sia" ucap salah satu gadis yang merasa iba pada Sia.

Sia hanya tersenyum mengikuti alur skenario sahabatnya.

'Haduh... Kasian Sam namanya jadi jelek gitu!!' batin Sia.

"Sabar ya... Sia.. Semangatt" ucap salah satu gadis di kelas.

"Lupain aja laki-laki brengsek kaya gitu Sia... Kamu itu populer... Jadi gampang dapet yang baru" tambah salah satu gadis lainnya.

'Astaga mereka beneran percaya?' batin Sia sambil tersenyum paksa.
.
.
.
.
.
"Na... Bakso aku mana??" tanya Andre yang menatap Ana yang hanya membawa satu mangkuk bakso.

"Loh... Kakak kan sehat... Pesen aja sendiri..." ucap Ana sambil tersenyum jahil.

"Adek durhaka!" umpat Andre lalu berjalan ke arah kantin menyusul Daniel.

"Dan... Pesen apa?" tanya Andre

"Mesen bakso kamu sama bakso ku" jawab Daniel sambil tersenyum dan membawa dua mangkuk bakso.

Philophobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang