15

31 8 1
                                    

Daniel menatap pantulan dirinya di kaca kamarnya. Satu yang benar-benar digambarkan dari raut wajah Daniel.

Kecewa! Kecewa lagi!

Daniel mengenakan dasinya dengan asal-asalan dan langsung bergegas mengambil helm nya. Tentu saja Daniel tak langsung ke sekolah. Daniel menatap rumah Sia dari kejauhan. Hanya ingin memastikan gadis itu baik-baik saja.

"Sam... Tungguin!!" teriakan Sia yang terdengar oleh Daniel.

Sam memberhentikan langkahnya tiba-tiba dan membuat Sia menabrak punggung Sam.

"Sam! Sakit tau!" pekik Sia

"Rasain! Emang enak..." ledek Sam.

Sam naik ke mobil sportnya yang mengkilap. Sia juga mengikuti Sam dan masuk ke mobil Sam. Mobil itu melaju tanpa menyadari Daniel sedari tadi memperhatikan kedua orang itu.

"Daniel... Mikir apa kamu? Berharap dia rindu kamu?" monolog Daniel sembari mengenakan helm nya.
.
.
.
.
"Ndre..." panggil Sia.

"Ya?" jawab Andre yang tengah mendengarkan musik.

"Daniel dimana?" tanya Sia khawatir.

"Eh iyaa... Tuh bocah kok gak dateng ya??" tanya Celin yang ikut nimbrung.

"Kurang tau... Daniel ga ngabarin aku sih..." jelas Andre.

"Oh gitu ya..." balas Sia lemas.

"Kalian berantem??" tanya Stella yang peka.

"Hm?" balas Sia pura-pura tak dengar.

"Kamu lagi berantem sama Daniel?" tanya Stella lagi.

"Iya..." lirih Sia.

"What?" pekik Celin.

"Kok bisa?" tanya Lolita.

"Lah?" pekik Ana.

"Iya... Aku..." Sia sedikit ragu menceritakan semua kejadian yang dialaminya.

Namun pada akhirnya Sia menceritakan kepada Celin, Ana, Stella, Andre, dan Lolita. Sia berusaha tak tampak sedih di depan sahabatnya itu.

"Sia... Kamu kenapa gitu sih?" tanya Stella kesal.

"Ya ampun..." lirih Ana.

"Omaigats... Kasian Daniel..." ujar Lolita.

"Waduh... Parah nih..." jawab Andre.

"Yah... Pastinya Daniel sedih nih." tambah Celin.

Sia menundukan kepalanya merasa bersalah. Sia benar-benar menyesali perbuatannya.

"Aku emang salah..." lirih Sia.

Stella dan Celin menepuk pundak Sia berusaha menenangkan gadis yang tampak sedih itu.
.
.
.
.

Line

Me
Daniel...
Kamu kenapa ga sekolah?
Dan... Aku mau bicara sm km

Daniel
Td cmn pusing aja.
Tp aku lg ga mau bicara sm km.
Maaf...

Me
Dan... Aku...
Minta maaf...
Aku salah...
Daniel...

Daniel
Kamu ga usah ngerasa bersalah
Tenang aja... Aku gpp.
Udh ya.

Me
Iya.. Selamat malam
Have a nice dream
(Read)

Sia menyandarkan kepalanya di sofa rumahnya. Menghela nafasnya dan merasa lega Daniel tak marah padanya.
.
.
.
"Daniel..." panggil seorang gadis cantik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Philophobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang