12

69 14 5
                                    

Dua orang yang tidak mengenal juga bisa jatuh cinta
- ily from 38000 FT

Daniel merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Senyumnya sedari tadi tak memudar. Tentu saja mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

"Dan... Jangan jadi Gila." ledek Dion yang tengah membaca buku di samping Daniel.

"Biarin kak... " jawab Daniel sambil tersenyum.

Daniel mengecek ponselnya yang bergetar saat dia di motor. Senyum Daniel memudah melihat notifikasi isi pesan Sia. Daniel bangkit dari tidurnya dan menatap ponselnya.

Ekspresi khawatir terpancar dari wajah Sia. Dion mendekati Daniel dan ikut membaca pesan Daniel.

Line

Sia
Dan...
Daniel...
Ada yang manggil aku
Suaranya cowo... Aku ga brani liat ke belakang. Suaranya dari belakang aku...
Aku ga pernah bawa cowo ke rumah selain kamu dan... Ini siapa??
Dan..
Dan..
DANIEL...

Me
Sia...
Kamu kenapa?
Kamu kenapa?
Sia
Bales Sia
Jangan bikin khawatir.
Lari aja kalo dia deketin kamu...
Sia...
Aku bakal kesana.

Sia
Dan... Gapapa kok
Maaf bikin khawatir.
Kamu ga perlu datang
Hehe...
Udah dulu ya Dan

Me
Dasar! Bikin kawatir kamu!!
Emg siapa? Besok cerita ya!
Bobo deh kamu...
Good night
Have a nice dream

Daniel menghela nafasnya lalu tersenyum lega. Pikirannya sempat berkecamuk tentang Sia, namun akhirnya Daniel merasa lega. Namun sesuatu masih mengganjal di hatinya.

'Siapa ya? Apa papanya Sia?' batin Daniel.

***

Sia tersenyum menatap pria disampingnya yang tengah membuatkan spagethi(bener ga sih tulisannya?) untuk makan malam mereka. Pria itu membalas senyuman Sia lalu mengecup pipi Sia.

"Senyum mulu... Ga capek?" tanya pria itu dibalas gelengan Sia.

Flashback on

"Watashi wa anata ga koishi." ucapan pria itu membuat mata Sia terbuka lebar.

Sia akhirnya menatap wajah pria itu yang jaraknya hanya 5 cm dari wajahnya. Pria itu memberikan senyum manisnya kepada Sia. Sedangkan sia masih membelalakan matanya menatap Pria itu.

"S...Sam?" panggil Sia pria itu mengecup pipi Sia sebentar lalu menatap Sia.

"Aku rindu kamu tau..." ucap Sam sembari merengkuh Sia ke dalam pelukannya.

Sia tak bisa mengutarakan kebahagiaanya. Orang yang selalu dirindukannya kini ada di depannya. Sia membalas pelukan Sam, bahkan Sia memeluk Sam sangat erat.

"S...Sam.. Kamu kemana aja??" tanya Sia yang mulai terisak-isak.

"Heh... Kok jadi cengeng sih??" ucap Sam sambil menghapus air mata Sia.

"Aku di Jepang Sia... Maaf ga pernah kasih kamu kabar." Ucap Sam menenangkan gadis yang dihadapannya itu.

"Udah makan malem?" tanya Sam di balas gelengan oleh Sia.

"Aku masakin dulu ya... Yuk..." ajak Sam.

Flashback off

Sia melahap masakan Sam dengan senang hati. Sam tertawa menatap Sia yang terus menerus tersenyum.

Philophobia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang