VI

127 108 27
                                    

Matahari bersinar terang dipagi yg cerah ini, jalanan dipadati orang-orang yang berlalu lalang. Semua orang terlihat sibuk dengan kegiatannya, begitu juga Sia yang berlari terburu-buru menuju ke halte bus, ia takut jika bus pertama yang akan melewati sekolahnya sudah pergi. Syukurlah busnya masih akan berangkat, sehingga ia tidak terlambat sekolah, dengan segera ia menaiki bus yang akan berangkat itu.

Hari ini Sia bangun kesiangan karena semalaman tidak bisa tidur memikirkan tentang lavender, dan juga ibunya lupa membangunkannya. Saat Sia terbangun ibunya sudah tidak ada di rumah, dan hanya ada uang dan sarapan untuknya, dia rasa ibunya juga sedang terburu-buru jadi lupa membangunkannya. Didalam bus Sia hanya diam, memandang ke arah jalanan, sambil mendengarkan lagu dengan satu earphone yang menancap pada telinganya.

...

Sesampainya di kelas, teman2 kelasnya menyapanya saat ia berjalan menuju bangkunya. Sia hanya membalas dengan senyum, tanpa menoleh ke arah
mereka, karena matanya sudah tertuju pada anak perempuan yang sedang asik dengan ponselnya. Ia mengernyitkan dahi sambil terus berjalan kearahnya.

"Soyoung, kenapa kau duduk disini?" tanya Sia pada Soyoung. Soyoung menjawab dengan santai tanpa menoleh ke arah Sia

"sekarang itu milikmu".

"terima kasih" balas Sia sambil menduduki bangkunya itu.

...

Setelah melalui jam pelajaran yang membosankan dan beberapa latihan soal yang memuakkan, akhirnya saat yang ditunggu telah tiba, suara bel berbunyi nyaring yang menandakan waktu istirahat, semua murid pun berhamburan keluar kelas. Saat bel berbunyi Sia hanya diam di tempat duduknya, dia sedang bergulat dengan perasaanya, dia bingung harus bertanya bagaimana pada Soyoung, dia tidak pandai basa basi, tapi jika langsung ke intinya Sia takut Soyoung akan marah padanya, setelah cukup lama berpikir akhirnya ia memutuskan ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya kemarin dan juga mengembalikan kartu perpustakaan milik Chanyeol.

Sesampainya di perpustakaan, matanya mengamati seluruh ruangan, ia sedang mencari sosok seniornya itu, mungkin saja saat ini Chanyeol sedang ada di perpustakaan, jadi dia tidak perlu repot-repot untuk ke kelasnya, tapi nihil Sia tidak menemukannya, akhirnya dia coba menelpon Chanyeol dan menyuruhnya ke perpustakaan, karena dia terlalu malas untuk ke kelasnya yang ada di lantai 3, tanpa menunggu lama Chanyeol langsung mengangkat telepon Sia.

"kenapa menelponku saat di sekolah?"tanyanya.

"kau bisa ke perpustakaan? aku ingin mengembalikan kartumu"balas Sia.

"Kemarilah ke kelasku"jawabnya, tentu saja Sia akan menolaknya karena kelas Chanyeol berada di lantai 3 dan sekarang dia ada di lantai dasar, untuk kesana dia harus menaiki banyak sekali anak tangga.

"Aku habis terjatuh saat pelajaran olahraga tadi, jadi kakiku terkilir dan aku tidak bisa banyak bergerak" lanjut Chanyeol, sebelum Sia sempat mengeluarkan kata penolakan. Tapi Sia masih tidak percaya dengan seniornya itu, karena ia pernah ditipunya semalam.

"jangan berbohong padaku"

"apa?! kau selalu saja berpikiran buruk padaku, aku tidak berbohong!,  percayalah!"ucap Chanyeol meyakinkan Sia.

"baiklah aku akan kesana"tutup Sia dan segera ia pergi ke kelas Chanyeol. Sebenarnya ia sangat teramat malas untuk ke kelas seniornya itu tapi mau bagaimana lagi, kalau harus mengembalikannya saat sepulang sekolah dia jadi tidak ada waktu untuk berbicara dengan Soyoung, dan juga jika dikembalikan besok mungkin saja nanti seniornya itu membutuhkan kartunya, akhirnya ia tidak punya pilihan lagi selain mengembalikannya sekarang.

...

Sia menaiki anak tangga yang terakhir, kemudian ia berbelok dan mulai memasuki koridor kelas 3, di koridor kelas 3 lebih sepi dibanding kelas 1 dan 2 yang ia lewati tadi, padahal sekarang jam istirahat, tapi ia tidak ambil pusing dengan hal itu, ia terus berjalan sambil mendongakkan kepala mencari papan tulisan kelas 3-C.

Sia sudah menemukannya dan dia mengintip di jendela untuk memastikan kalau Chanyeol benar di kelas 3-C, ya benar dia menemukannya, Chanyeol sedang duduk menyenderkan badannya ke dinding dan tangannya asik memetik gitar.

Saat akan memasuki kelas, Sia dikejutkan dengan sebuah cengkraman di kedua pundaknya, dia hanya diam membelakangi orang yang memegang pundaknya, tak lama kemudian orang itu memutar tubuh Sia, sehingga sekarang mereka berhadapan, mata Sia melihat kearah pin nama di dadanya, laki - laki itu adalah seniornya, dengan segera ia menggeser badannya, karena ia rasa telah menghalangi jalan masuk ke kelas.

Bukannya masuk kelas, seniornya tetap berdiri dihadapan Sia.

"kau sedang mencari siapa?"tanyanya, Sia hanya diam, kemudian ia memberikan kartu perpustakaan milik Chanyeol padanya.

"kau temannya kan? tolong berikan padanya" ucap Sia yang langsung pergi meninggalkan seniornya dengan kebingungan dan keheranan karena tingkahnya barusan, tapi ia tetap memberikannya pada Chanyeol.

..

"Chanyeol, aku ada sesuatu untukmu" ucapnya sambil berjalan mendekati bangku Chanyeol. Chanyeol yang mendengarnya menjadi bingung.

"apa maksudmu?" tanyanya.

"ini" ucapnya seraya mengangkat kartu perpustakaan milik Chanyeol. Chanyeol yang melihatnya membulatkan matanya bingung.

"bagaimana bisa ada padamu Kai?" balas Chanyeol, yang tidak percaya. Padahal sedari tadi dia menunggu Sia, tapi tiba-tiba kartu perpustakaannya ada pada Kai.

"memang seharusnya ada pada siapa, hm?" tanya Kai dengan nada menggoda Chanyeol. "pacarmu ya?" lanjutnya.

Chanyeol membulatkan matanya. mendengar pertanyaan temannya itu. "Tentu saja bukan, bukan urusanmu"

"Kalau begitu untukku saja." ucap Kai sambil mengeluarkan smirk di bibirnya.

Ayo vote ➕ komen nya readersss!!
Gomawoo 🙏🙏

Lavender° [exo ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang