ㅆ
Sudah hampir jam setengah 5 sore, dan Sia baru saja turun dari bus sekolah yang mengantarnya pulang. Lalu lintas di jalan tadi sangat padat sehingga mau tak mau ia harus sedikit pulang telat walaupun nyatanya, tadi Sia terburu-buru untuk lekas pulang.
Ia juga takut jika waktu yang ia miliki tidak cukup untuk membenahkan dirinya. Ya, jam 5 sore nanti Soyoung akan datang dan bagaimana jadinya jika dia melihat Sia yang belum siap? Ia takut jika Soyoung berpikiran bahwa dirinya hanya membual saja. Padahal janji makan malam dengan seniornya itu memang benar ada.
Namun saat ia telah sampai di depan rumahnya, Sia melihat Soyoung yang tengah menunggu sembari menunduk menghadap jalan raya. Sia kira Soyoung akan datang terlambat dan membuat waktunya harus terulur untuk berdandan, mengingat tadi Soyoung harus menjenguk neneknya dahulu.
Belum lagi jika ia harus mencari-cari alamat rumah yang sudah Sia beri tahu tadi saat jam istirahat. Tapi nyatanya, praduga Sia salah besar. Teman sekelasnya itu bahkan sudah sampai di rumahnya sebelum jam 5 tepat.
"Soyoung?" Ucap Sia heran. "Kenapa cepat sekali? Ini belum jam 5." Lanjutnya sembari membuka pagar rumah.
"Nenek tidak ada di rumah, jadi aku langsung pulang." Jawab Soyoung.
Sia membuka pagar rumahnya, kemudian masuk ke dalam dan di ikuti oleh Soyoung. "Lalu kemana nenekmu?"
"Cek up ke dokter bersama bibiku." Jawab Soyoung sembari mengekori Sia yang sudah membuka pintu rumahnya.
"Nenekmu sakit?" Tanya Sia lagi.
Soyoung menggeleng. "Hanya cek saja."
"Lalu bagaimana kau tahu rumahku dengan cepat?" Sia meletakkan tasnya di sofa saat mereka sudah berada di ruang tamu, dan ia mempersilahkan Soyoung untuk duduk.
"Duduklah!"tanpa babibu, Soyoung segera duduk dan menjawab pertanyaan Sia. "Rumahmu dekat dengan rumah Junghwa."
"Ah, ketua kelas?"
"Hm." Soyoung mengangguk. "Hanya beda 1 blok dari sini."
Sia mengangguk-angguk mengerti. Kemudian ia lupa jika sebentar lagi Park Chan Yeol akan menjemputnya dan ia sama sekali belum bersiap. Ia pun mengambil tasnya kembali dan meninggalkan Soyoung yang masih duduk di sofa sembari melihat interior rumah Sia.
"Soyoung aku akan bersiap. Jika senior datang, biarkan saja dia menunggu" Teriak Sia sembari menaiki anak tangga.
...
Hampir setengah jam lebih, dan Sia belum saja turun. Soyoung bukannya bosan untuk menunggu, hanya saja senior yang mengajak Sia makan malam terus saja menekan klakson mobil di luar sana. Membuat telinganya sedikit tersiksa.
Apalagi dia membunyikan klakson di pemukiman dengan rumah yang berdempet-dempet.
Apa ia ingin mencari masalah?Semoga saja seseorang mendengar klakson mobil Chanyeol dan berakhir menggebukinya. Anggap saja Soyoung jahat kali ini, karena nyatanya senior itu kelewat menyebalkan.
Sepuluh menit berlalu dan Soyoung baru saja melihat Sia turun dengan pakaian simpel nya. Astaga, anak itu ingin makan malam. Tapi kenapa berpakaian sesederhana itu?
"Kau akan berpakaian seperti itu?" Tanya Soyoung.
Sia mengangguk bingung. Kemudian ia melihat ke arah pakaian nya dan kembali menatap Soyoung. "Memangnya kenapa?"
"Tidak." Soyoung berdiri dari sofa dan mengambil tas kecilnya. "Hanya saja, ini makan malam."
Sia yang mengerti maksud Soyoung, menghembuskan nafas besarnya. Kenapa mindset orang selalu seperti itu. "Apa makan malam selalu dikaitkan dengan kencan?"
"Tidak juga." Jawab Soyoung yang masih memandang pakaian Sia.
"Yasudah, kalau begitu aku boleh bukan menggunakan setelan ini?" Sia bertanya pada Soyoung. "Lagipula, bajumu juga sangat simpel. Padahal kau juga akan makan malam." Lanjutnya.
"Hm, ya. Terserah kau saja." Soyoung mengedikkan bahunya. "Sekarang kita harus segera ke depan sebelum gendang telingaku pecah." Lanjutnya sembari berjalan ke arah pintu rumah.
Sia memutar bola matanya, karena telinganya juga mendengarkan suara klakson Chanyeol dari kamar. Ah, Sia semakin yakin jika sifat menyebalkan memang bawaan Chanyeol dari lahir.
"Oh astaga, senior gajah itu selalu membuat masalah." Ucapnya, kemudian menyusul Soyoung yang sudah berjalan mendahuluinya.
ㅆ
Vote Komen Juseyooo😚😊
Thank you kawan² :)) semoga dapet pahala
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender° [exo ff]
Fanfiction'lavender ya.. bukankah itu warna yang indah? tapi kenapa artinya berbalik dengan wujudnya? aku tidak menemukannya di buku itu padahal kurasa bukunya lengkap, apa mungkin dia menipuku? sepertinya tidak, memang apa untungnya dia menipuku. Lalu bagaim...