ㅆ
Mereka sudah berada di mobil Chanyeol sekarang, dengan Sia yang duduk di samping kemudi dan Soyoung di belakang. Yang terjadi hanyalah keheningan setelah tadi mereka berdua, Sia dan Chanyeol harus berdebat karena Soyoung.
Ya, Chanyeol terkejut saat ia melihat Soyoung juga ikut masuk ke dalam mobilnya bersama dengan Sia. Namun dengan cepat, Sia bisa mengalahkan Chanyeol dengan alasan ia tidak ingin pergi jika ia tidak bersama Soyoung. Dan alhasil, Soyoung berada di mobil Chanyeol.
"Lain kali kau harus izin dulu padaku." Celetuk Chanyeol di selang ia berkemudi.
"Kau tidak memiliki hak, senior." Jawab Sia.
"Tentu saja aku punya Sia. Ini acaraku, aku yang mengundangmu." Debat Chanyeol kembali. Astaga, apa pria itu tidak bisa diam dan fokus menyetir saja?
"Bagaimana bisa kau membiarkanku pergi tanpa teman? Sedangkan kau sendiri mengajak semua temanmu." Sia pun meladeni Chanyeol.
Soyoung yang duduk dibelakang, sedari tadi hanya bisa melipat kedua tangannya di dada sembari mengarahkan pandangannya ke luar jendela mobil. Ia hanya diam dan mendengar celotehan kedua remaja itu.
"Kau tidak perlu teman Sia, kan sudah ada aku." Jawab Chanyeol kembali mendebat. "Lagipula kau juga bisa kan membaur bersama teman-temanku."
Sia mendengus disertai bola matanya yang bergerak malas. "Oh, aku menyesal telah mengambil kartu perpustakaannya waktu itu, jika aku tahu ternyata pemiliknya sangat menyebalkan seperti sekarang." Ucap Sia sangat pelan hampir bergumam, ia hanya tidak ingin terlihat kesal di hadapan Chanyeol.
Namun nyatanya Chanyeol mendengarkan Sia dan tiba-tiba ia menarik handrem mobil sehingga membuatnya berhenti. "Lain kali kau harus berterima kasih Sia, bukannya malah menggerutu seperti itu." Ucap Chanyeol final.
"Kita sudah sampai, ayo turun!" Perintah Chanyeol sembari melepas sabuk pengamannya. Kemudian ia keluar dari mobil dan membiarkan kedua junior itu membuntutinya.
Saat ini Sia berjalan dibelakang Chanyeol, beriringan dengan Soyoung yang sedari tadi hanya menunjukkan raut datarnya. Chanyeol membawa mereka masuk ke dalam cafe dengan interior yang cozy, memang cocok bagi anak muda untuk berkongkow² bersama.
Hampir pengunjung disana adalah remaja-remaja sekolah yang sedang menghabiskan waktunya. Ya, Sia sedikit jenuh saat melihat pemandangan itu. Walaupun pengunjung terbilang tidak terlalu ramai, tapi tetap saja pemandangan anak-anak remaja yg sedang membuang waktunya seperti itu membuat Sia muak.
Tak lama ia melihat beberapa teman Chanyeol yang menghampiri mereka bertiga. Bisa Sia lihat, disana mereka sedang bersalaman layaknya anak muda sekarang. Entah semacam tos atau apa itu, yang pasti itu juga membuang waktu.
Oh, sebentar. Sia juga melihat senior yang bertemu dengannya kemarin di cafe dekat sekolah, dan juga di kelas Chanyeol. Sia tidak ingat namanya, yang pasti senior itu juga sama menyebalkan layaknya Chanyeol.
Secara mereka satu kumpulan, dan biasanya sekumpulan anak yang menyebalkan, pasti menyebalkan semua. Walaupun ada juga yang tidak, tapi kan kebanyakan akan seperti itu semua? Benar bukan?
Senior itu melirik ke arah Sia. Ya, senior yang bertemu dengannya di cafe. Ia tersenyum pada Sia lalu menghampirinya. Sia hanya memandang gelagat senior itu tanpa sedikitpun bergerak dari tempatnya.
"Halo Sia! Kau masih ingat aku bukan?" Ujarnya setelah berhasil berjarak selangkah di depan Sia.
Sia tak ingin menjawabnya. Ia tidak kenal, jadi untuk apa ia berbicara.
Senior itu menertawakan dirinya sendiri. Apa dia sudah gila?. "Aku tahu kau tipikal anak yang tidak banyak bicara seperti teman disebelahmu itu." Senior itu melirik ke arah Soyoung.
"Tapi tidak apa-apa, aku hanya ingin berteman denganmu." Lanjutnya sembari mengulurkan tangan. "Namaku Kai." Senior itu menutup ucapannya dengan tersenyum. Cukup ramah, tidak seperti Chanyeol.
Sia menjabat tangan Kai lalu menjawab perkenalannya. "Sia."
Chanyeol yang sedari tadi melihat interaksi keduanya hanya diam. Entahlah, hatinya mendadak menjadi tidak enak saat melihat Kai mencoba untuk mendekati Sia seperti itu. Padahal ia seharusnya senang karena melihat Kai sedang berbahagia.
"Sudah sudah, bicaranya sambil duduk saja. Ayo kesana, semuanya sudah menunggu." Kata Chanyeol memecah interaksi Kai sebelum akhirnya mereka harus berlanjut bicara.
Mereka semua berjalan mengikuti Chanyeol yang membawa ke bangku cafe paling ujung, dimana terdapat sofa besar yang sudah diduduki oleh beberapa teman Chanyeol. Dan rata-rata mereka semua lelaki, bahkan mungkin hanya ada 3 perempuan di sana. Oh, 5 dengan Sia dan Soyoung.
"Pesanlah semaumu Sia." Ujar Chanyeol sembari duduk di samping teman yang bersalaman dengannya tadi. "Ah, dan temanmu juga." Lanjut Chanyeol seakan menyuruh Soyoung untuk ikut memesan.
Sia menjawabnya dengan diam. Namun karena Soyoung sedari tadi hanya melihat drama yang terpampang jelas di matanya tanpa melalui perantara layar televisi, akhirnya berdiri dan meninggalkan sekumpulan senior itu. Ia menghampiri meja kasir dan memesan langsung disana.
Setelah selesai, ia memilih untuk duduk menjauh dari senior-senior itu. Sudah cukup baginya melihat drama hari ini. Mulai dari Chanyeol dan Sia yang berdebat selama perjalanan, perkenalan Kai dan Sia yang mendapat tatapan tidak suka dari Chanyeol, dan sekarang keheningan antara Sia dan dirinya yang terjadi. Sudah, ia tidak ingin melihat drama lagi sekarang.
Disisi lain, Sia yang ditinggalkan oleh Soyoung sendirian tidak bisa melakukan apa-apa. Secara ini adalah acara keluar pertamanya selama di Korea, dan juga Sia tidak kenal dengan mereka semua. Kecuali Chanyeol tentunya. Sia kebingungan karena Soyoung meninggalkannya.
Namun tiba-tiba Kai duduk di sampingnya dan berusaha untuk membuat Sia menjadi lebih santai, sepertinya? "Kau tidak ingin memesan sesuatu?"
Sia hanya menggeleng.
"Biarkan saja temanmu itu, ia memang aneh." Kai meminum minuman yang terletak di meja. "Sudah tidak usah bingung dengannya, kau bisa berbicara dengan kami." Lanjut Kai sembari bersandar di sofa.
Sia hanya diam, ia tidak mendengar celotehan Kai sedari tadi. Matanya fokus melihat ke wajah teman-teman Chanyeol yang terlihat santai seakan mereka sedang tak ada masalah dan sungguh menikmati kegiatan yg membuang waktu seperti ini.
Netra Sia kemudian jatuh pada Chanyeol yang memandangnya pula, dan Sia bisa menangkap makna tatapannya yang tidak bisa diartikan.
Tiba-tiba saja seorang perempuan menghampiri Chanyeol dengan dua teman yang mengekornya, sepertinya perempuan itu juga undangan Chanyeol, karena tiga orang perempuan yang sudah duduk cukup lama melambaikan tangan kepadanya, menginsyaratkan untuk segera kemari.
Tak disengaja perempuan itu menoleh pada Sia yang sedari tadi melihat ke arahnya, perempuan itu menatapnya dengan tatapan yang sangat menyebalkan, entah apa maksudnya, yang jelas itu pasti tatapan tak suka.
Setelah itu terlihat ia berbicara dengan Chanyeol, bisa Sia tebak kalau dia sedang membicarakannya, kenapa? karena setelahnya Chanyeol juga menoleh ke arahnya, sangat menyebalkan.
ㅆ
Vomment juseyooo :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender° [exo ff]
Fanfic'lavender ya.. bukankah itu warna yang indah? tapi kenapa artinya berbalik dengan wujudnya? aku tidak menemukannya di buku itu padahal kurasa bukunya lengkap, apa mungkin dia menipuku? sepertinya tidak, memang apa untungnya dia menipuku. Lalu bagaim...