ㅆ
Setelah itu terlihat ia berbicara dengan Chanyeol, bisa Sia tebak kalau dia sedang membicarakannya, kenapa? karena setelahnya Chanyeol juga menoleh ke arahnya, sangat menyebalkan.
Sia tidak mau membuat masalah dengan terus menatapnya, dia memutuskan untuk mengalihkan pandangannya, dia memalingkan wajahnya kearah berlawanan dengan mereka, dan bola matanya menangkap mata Kai yang juga menatapnya, dia lupa kalau sedari tadi disebelahnya ada seniornya Kai.
Kemudian Kai tersenyum padanya, senyumannya terlihat tulus dan sangat manis untuk tipikal seorang laki-laki, tanpa sadar Sia juga mengulaskan senyum di wajahnya.
"kau ternyata bisa tersenyum ya" celetuk Kai tiba-tiba, yang mengejutkan Sia."aku?" tanya Sia.
"tentu saja" balas Kai. Sia mengerutkan dahinya, dia berpikir benarkah dia tadi tersenyum, dia bahkan tidak menyadarinya, dan untuk apa tersenyum, jika benar, itu tidak masalah. Memang apa salahnya tersenyum?
"aku tidak tahu" jawab Sia yang membuat Kai tidak bisa menahan tawanya, karena tertawa terlalu keras semua orang yang duduk di sofa itu menatap ke arah mereka. Sia tidak mau melihat mereka, dan memilih untuk tetap melihat seniornya yang masih terus saja tertawa padahal ia tau semua orang sedang menatapnya, atau mungkin seniornya itu pura-pura tidak tau, ah terserahlah, setidaknya berikan mereka penjelasan atau suruh mereka untuk melakukan hal lain.
Tak disangka seorang perempuan yang tadi menatapnya berjalan kearahnya, mungkin dia juga terganggu, perempuan itu menempatkan diri di sebelah seniornya.
"apa yang membuatmu tertawa Kai?"
Kai yang mendengarnya langsung menghentikan tawanya. Sia merasa lega dan sangat berterimakasih padanya. Karena semua orang sudah tidak melihat ke arahnya.
"bukan apa-apa" balas Kai.
"sungguh?" ucap perempuan itu yang sepertinya masih tak puas dengan jawaban Kai.
"iya, sekarang pergilah" jawab Kai
"kau mengusirku?" tanya nya.
"tidak, kau bisa bersama mereka" balas Kai, sambil menunjuk ke arah lima perempuan yang sedang asik bercanda, yang merupakan temannya.
"aku ingin bersamamu" jawabnya.
"aku sedang dengannya" balas Kai, dengan melirik ke arah Sia.
Bisa Sia lihat perempuan itu menatapnya dengan tatapan yang sama seperti sebelumnya, Sia yang merasa tidak nyaman karena berada disana memutuskan untuk beranjak pergi, dan membiarkan seniornya berbicara dengan perempuan yang Sia tidak tau namanya, namun tangannya di tahan oleh Kai.
"kau mau kemana?" tanya Kai. Sia hanya diam, dan menarik tangannya.
"kau tidak boleh pergi" ucapnya lagi, Sia masih saja diam, entah karena apa perempuan itu berdiri dari duduknya dan pergi ke tempat semulanya, Sia merasa tidak enak dengannya karena dia sudah membantunya tadi.
"duduklah" ucap Kai sambil menepuk-nepuk sofa, Sia bingung mau duduk lagi atau pergi saja untuk mencari Soyoung, tapi kalau mencari Soyoung dia terlalu malas, karena dia harus melewati sofa yang diduduki banyak seniornya berjejer, Ah Soyoung benar-benar tega padanya.
Mungkin karena lelah berpikir, perut Sia jadi berbunyi, sepertinya dia sedang lapar."aku mau pesan makanan senior" ucapnya.
" mau ku antar?" tawarnya, sebenarnya itu tawaran bagus, mengingat ia malas berjalan sendiri melewati senior-seniornya yang asik berbincang di sofa, namun Sia tidak mau merepotkan seniornya.
"tidak, aku pergi sendiri" jawab Sia.
"ku tunggu disini" balasnya, Sia hanya mengangguk seraya pergi menuju kasir.
Dari meja kasir, sambil menunggu makannya, dia berencana untuk mencari tempat duduk yang lain, karena Sia tidak ingin duduk di tempat yang sama seperti sebelumnya. Matanya terus mencari tempat duduk yang kosong dan tanpa sengaja ia melihat Soyoung duduk sendiri di sudut ruangan yang tak jauh dari sofa yang ia duduki tadi, bagaimana bisa? sedari tadi Soyoung duduk disitu, tapi dia tidak melihatnya.
Akhirnya dia memutuskan duduk disitu bersama Soyoung sampai acaranya selesai, namun sial, kenyataan tak sesuai yang diharapkan, bisa Sia lihat dari sini seniornya Kai sedang melihat ke arahnya, dan tersenyum ke arahnya, Sia mengakui kalau senyum seniornya itu sangat manis, percayalah. Tapi bukan itu yang dipermasalahkan, dia pasti sudah menunggu Sia disana, Sia jadi merasa tidak enak dengannya. Akhirnya Sia pergi ke seniornya, dan memberitahunya jika ia ingin makan dengan Soyoung, dan juga Sia bisa lewat situ untuk ke meja Soyoung. bagus sekali.
ㅆ
Haii maaf karena lambat update yaaaa! Buat gantinya kita up 2 part nihhhh.. 😊
Keep reading this work guys, and don't forget for support us :))
Love you readers ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender° [exo ff]
Fanfiction'lavender ya.. bukankah itu warna yang indah? tapi kenapa artinya berbalik dengan wujudnya? aku tidak menemukannya di buku itu padahal kurasa bukunya lengkap, apa mungkin dia menipuku? sepertinya tidak, memang apa untungnya dia menipuku. Lalu bagaim...