Terciduk

159 19 0
                                    

Keesokan harinya merupakan pagi yang cerah dengan bau tanah(?) yang lembab setelah hujan menusuk indra penciuman keeyan. Dipagi yang masih menunjukan pukul 8 ini, ia menuntun sepeda anginnya menuju pagar sebelum akhirnya ia mengendarainya.

Ia memasangkan sebuah earphone yang tersalur ponsel pintarnya. Memutar lagu favoritnya yang beberapa hari ini sering ia putar.

'One Ok Rock_The Beginning'

Ia mengelilingi kota sambil bergumam lagu yang ia dengarkan. Melewati gedung gedung bertingkat, melewati yang namanya sungai Han, melewati sebuah cafe yang menurutnya memiliki tempat sangat asik. Yeah, cafe tersebut berada didalam gang, namun bertingkat dengan rooftop sebagai lantai 2. Sepertinya nyaman.

Ia kembali mengendarai sepedanya, sebelum akhirnya atensinya menatap seseorang yang sepertinya sedang mengalami kesulitan. Sepertinya mobilnya mogok.

Entah dari mana datang sifat pedulinya tiba tiba muncul begitu saja, ia menghampiri seseorang tersebut. Padahal dia sebetulnya merupakan anak yang cuek muka bebek. Namun entah kenap tiba tiba dia mendatangi orang tersebut.

Ia menuntun sepedanya, menyebrang jalan ketika jalan sudah ia rasa sepi.

Saat hendak sampai tiba tiba alisnya berkerut tajam. Ia terkejut, walau oun sebenarnya ia tak perlu kaget melihat mobil apa itu. Namun yang ia kejutkan, yang mengendarai mobil tersebut merupakan seorang bocah SMA. Astatang.

'Aston Martin One-77' jenis mobil yang dikendarai anak tersebut.

"aish, it's a really fuckingshit thing" gerutu namja tersebut. Ia hanya dapat memandang punggungnya. Sebelum akhirnya ia mencoba untuk bertanya.

"kau kenapa?" tanya keey dengan nada kelewat dingin.

Namja tersebut berbalik dan melihat keey dari bawah sampai atas, lebih tepatnya menilai. Hingga namja tersebut menaikan satu alisnya bertingkah congkak.

"apa maumu?" tanya namja tersebut sakartis.

"aku tanya kau ke na pa?" keey berkata penuh penekanan pada kata katanya.

Sang namja yang masih menatapnya kini bersuara "mobilku mogok. Kenapa?"

"buka kapnya, biar aku lihat." ucap keey.

"YA!! kau mau apa? Semakin merusak mobilku? Jangan jangan kau anggota dari mereka!!" ucap namja tersebut sakartis.

"mereka?? Hey bahkan aku baru sampai dikota ini belum ada 2 hari. Aku tka tahu apa yang kau maksud"

"tak usah bohong"

"baiklah jika kau tak ingin kutolong. Dasar orang kaya sombong"

"ya, yaaa!! Tunggu. A-apa kau benar bisa membetulkan mobilku?" ucap sang namja antara malu dan ragu.

"kau tadi tidak mau"

"jika kau bisa, tolong aku. Aku sudah terlambat sekolah sekarang" sang namja sedikit memohon.

"baiklah. Buka kapnya" keey mencoba membantunya. 'kukira ia gengsi mengucapkan tolonf' batin keey.

Ia memarkirkan sepedanya ke trotoar, membuka kap mobil tersebut dan dilihatnya. Membuka tempat air radiator berada dan benar dugaanya, air tersebut habis.

"air radiatormu habis." ucap keey sambil tetap mengotak atik mobil tersebut.

"jinjja?? Mana mungkin, 3 hari yang lalu aku baru saja menggantinya."

"lihat saja"

Namjoon melongo melihatnya, benar air radiatornya habis.

"tapi kenapa bisa? Aku baru saja menggantinya. Apa ada masalah?" Namjoon iku melongo di kap mobil yang bisa dibilang tidak terlalu nesar tersebut.

Ruang Sendiri (my comfort zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang