Ruang Sendiri (my comfort zone)

Bang Bang Ddaeng

Namjoon POV

Seperti biasa, pagiku diawali dengan menyapa ketiga adikku.

"Triplets Morning." ucapku.

"hmmm" mereka hanya menjawab dehaman? Apa mereka masih ngambek gara gara kemarin?

"Owh, c'mon kids. I said so sorry."

"Sudahlah hyung. Cepat habiskan sarapanmu. Aku mau sekolah." Minguk bersuara.

"Hyung, jangan buat kami terlambat." Manse yang sedang mengunyah ayam berbicara dengan lucunya.

"Kalian masih marah? Hyung benar benar lupa. Maaf. Besok hyung janji besok kita ke Zoo okay." Pintaku memohon pada mereka.



Aku pun berucap sambil beraegyo. Siapa tau mereka luluh.

"Cepat hyung, aku nanti terlambat."

Okay aku menyerah.

"Baik. Aku habiskan sebentar."

Aku melihat mereka seperti benar benar ngambek. Tapi mereka tetap lucu. Sepulang sekolah besok, kupastikan aku langsung menculik mereka ke Zoo.

"Muehehehe" tawa sinisku sambil melirik mereka yang mulai menjauh dari meja makan.

"Tuan muda kenapa?"

"owh, pak Lee. Anni. Aku hanya sedang membayangkan wajah triplets di Zoo besok. Hahaha." Pak Lee adalah kepala pelayan dirumahku. Ia juga sudah kuanggap seperti ayahku sendiri, karena waktu ku lebih banyak bersamanya ketimbang dengan Appa.

"Saya kira ada apa. Kalau begitu saya permisi." Ucapnya sambil membungkuk.

Okey, sarapanku sudah habis. Waktunya sekolah.

Aku mengambil kunci mobilku, berjalan menuju garasi, dan membukakan pintu untuk triplets.

Aish kalau sedang ngambek mereka benar benar menggemaskan.

"Cha, kita berangkat." ucapku seraya memberi semangat.

Mereka tetap diam. Tetap cemberut. Baiklah aku menyerah hari ini. Tapi tidak untuk besok.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan rata rata. Melewati ramainya jalanan kota dengan sebuah alunan lagu.

Kali ini lagu dibawakan oleh sebuah band. Letting Go by day6.

Lagu ini tentang perpisahan. Huft, aku ingin menggantinya, namun nadanya benar benar membuatku jatuh cinta.

Aku berhenti di lampu merah. Sekolah triplets masih 2 blok lagi. Aku sesekali menatap sekeliling jalan. Lalu mataku tertuju pada seseorang yang sedang berada di halte bus. Itu Yoongi hyung.

Aku membuka jendela mobilku, aku memanggil Yoongi hyung.

"Yoongi Hyung"

Ia memicingkan matanya, guna memperjelas siapa yang memanggilnya.

Lalu aku melihatnya menghampiri mobilku.

"Wae?" tanyanya.

"Berangkat bersamaku." ajakku.