Terpukul

108 11 0
                                    

Keeyan tiba dibengkel sekaligus rumahnya. Ia memarkirkan sepedanya didepan bengkel dan menanggapi beberapa karyawan yang menyapanya. Karyawan bengkel tentu saja tahu siapa keeyan, namun mereka harus tutup mulut jika masih ingin bekerja disini🙃, you know lah kenapa. Karena Keey benar benar harus disembunyikan.

Apa kalian bertanya mengapa Keeyan disembunyikan seperti sekarang? Yeah, karena pembunuhan Mommy keeyan harus membuatnya benar benar tersembunyi. Ayah Keeyan yakin, pembunuh itu pasti mengincar anaknya juga. Maka dari itu, mereka tinggal berpindah pindah guna mengelabui sang pembunuh yang keberadaanya entah dimana.

"Pagi agassi." seorang karyawan pria berwajah cantik menyapanya.

"Pagi Kim Heechul-ssi." balas keeyan.

"Anda terlihat muram agassi."

"Tidak, mungkin hanya sedikit kelelahan karena berkeliling tadi" jawab Keeyan.

Heechul hanya membulatkan bibirnya membentuk huruh 'o'.

"Aku permisi dulu." ucap Keeyan sopan.

"Agassi kenapa wajah anda kusam sekali? Ada bekas oli juga." kali ini seorang pria bertubuh tegap dan berotot menghampirinya dengan hanya menggunakan tanktop.

"Oh, aku tadi membetulkan sepedaku. Rantainya lepas, Siwon-ssi" ucap Keeyan berbohong. Dia tak ingin ada yang tahu bahwa dia juga dapat membetulkan mobil.

"Kau bisa memanggil kami oppa, tak perlu formal seperti itu. Namun kami akan tetap menjaga jarak kesopanan kami padamu." Heechul bersuara.

"aah, nde o-oppa." Keeyan hanya tersenyum kikuk, seraya berlalu manuju tangga untuk menuju kamarnya. Sebelum ia menaiki tangga, ia merasakan aura berbeda pada tangga tersebut. Seketika ia mendongak, namun..

"YA!! Nona muda dari mana saja kau? Pergi tak pamit, pulang pulang mukamu kusam bahkan megalahkan muka Heechul hyeong saat bekerja." Seokjin berteriak kencang hingga membuat Heechul dan Siwon saling pandang heran. Yeah mereka belum tau kedekatan Seokjin dan Keeyan seperti apa.

"YA! kenapa kau bawa bawa namaku" Heechul berkata sambil mencebik.

"Kenapa?? Aku berbicara fakta." ucap Seokjin. Lalu ia kembali melihat nona mudanya tersebut. "Kajja, aku akan membersihkan wajahmu lalu memberimu masker."

"Tck. Dasar, laki mainnya make up." Geram Heechul.

"Seperti kau tidak saja hyeong hyeong. Wkwkwk." Siwon menimpali.

"Bodo. Kajja Keey" Seokjin memanggil sang majikan. (?)

Keeyan pun menaiki tangga dan masuk kedalam rumah sebenarnya. Ia menuju wastafel, mencuci wajahnya, lalu menidurkan dirinya diatas paha seokjin sesuai instruksi si pemilik paha. Inilah yang Keeyan sukai dari Seokjin. Dia mendapatkan perawatan kulit secara cuma cuma dari Seokjin hahaha. Tidak tidak, ini karena Seokjin memang merupakan kakak idamannya.

"Jangan banyak bicara, nde." ucap seokjin.

"hmm"

Seokjin memoleskan masker kewajah Keeyan dengan rata. Mulai dari kening, turun ke hidung, pipi kanan kiri, dan daerah philtrum. *antara bibir dan hidung.

Seokjin mengendus sesuatu.

"hhsss hhhsss"

"ada apa?" Gumam Keey demi menjaga maskernya.

"apa kau makan pasta? Bolognaise?" Tanya Seokjin.

"hmmm. Wae?"

"YA!!" Seokjin berteriak kencang hingga membuat Keeyan yang dalam posisi tertidur langaung terlonjak kaget. "Kurang aja sekali kau. Enak enakan makan pasta. Disini aku sarapan dengan sayur lodeh beli di pasar." Seokjin murka, jika tentang makanan inilah yang terjadi.

Ruang Sendiri (my comfort zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang