But I Still Want You

61 8 0
                                    

Normal POV

Keeyan memasuki kamarnya dengan lesu. Ia tak percaya dengan apa yang Seokjin katakan. Orang yang selama ini selalu bersamanya, seperti kakanya sendiri. Akan pergi. Ia akan meninggalkannya.

'tes'

Air mata jatuh dipipi mulusnya.

Ia menatap dirinya pada cermin yang berada dikamarnya. Dia sendiri lah penyebab seokjin dipecat daddy nya.

Ia menatap nanar dirinya dari pantulan cermin. Memiringkan kepalanya dan tersenyum pilu.

"Ini semua karena ulahku sendiri bukan?" sekali lagi ia tersenyum seperti seorang bipolar.

'cklek'

Pintu kamar keeyan terbuka.

"Kajja kita ke bandara." seokjin yang melihat mata keeyan memerah seperti habis menangis, seolah olah buta. Tak peduli dengan apa yang ia lihat. "Daddymu pulang hari ini."

"Jemputlah. Aku dirumah saja." ucap keeyan. Tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin tersebut.

"Ayolah, Daddy yang memerintah."

"aku tak suka diperintah."

"keey, c'mon. Jangan seperti ini. Kumohon."

Keeyan menatap tajam seokjin, sorot matanya mencerminkan rasa kecewa, sakit, dan takut.

"kau akan bisa tanpaku. Lagipula kau di chicago akan bertemu dengan teman lamamu kan. Siapa itu, uhm opai eeh opi?"

"it's not time for make a joke Kim Seokjin."

"i know. I'm so understand. Cha, ayo kita jemput daddymu."

Keeyan hanya mengangguk malas. "keluarlah, aku mau ganti."

"hmm" seokjin pergi dan menutup pintunya.

Dibalik pintu, seokjin menyandarkan tubuhnya pada pintu dan mendongakkan kepalanya. Ia tarik nafasnya dalam dan menghembuskannya dengan kasar.

Lalu ia berdiri tegak lagi, "hah, you can do it." semangatnya pada diri sendiri.

Semangat? Untuk apa? Untuk meninggalkan adik kecilnya?

.
.
.
.
.

"Wowowowow lihat siapa yang turun dari kerajaan?" Heechul menggoda seokjin.

"aish, sudahlah hyung." marah seokjin.

"jangan jadi orang mudah marah seokjin, nanti kau susah mendapat jodoh lho." kata heechul sambil menahan tawa.

"Hahahahaha" tawa menggelegar didalam bengkel. Seokjin pun ikut tertawa.

Yeah, dia berfikir, kapanlagi bisa tertawa bersama mereka. Lusa kan dia sudah tak disini lagi.

"apa ford nya sudah selesai siwon hyung?" tanya seokjin.

"nde, sudah. Kau mau pergi?" tanya siwon.

"Aku mau menjemput ayah keeyan. Nanti langsung sekalian ke kantor polisi."

"wow, ma-maksudmu ddd-dwayne jhonson." Heechul bertanya dengan gugup.

Seokjin mengangguk mantap.

"HAH?? JINJJA?" Heechul berteriak dengan keras. Hingga membuat keeyan yang baru turun sedikit terkejut dan bingung.

"hyung jangan teriak teriak, telingaku bisa tuli." siwon menatap heechul.

"apa dia akan menginap di hotel? Atau diatas?" heechul bertanya pada seokjin antusias. Ia memegang bahu seokjin, menggoncangnya dengan cepat.

Ruang Sendiri (my comfort zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang