Lonely

49 7 0
                                    

Normal POV

Keeyan memakan sarapannya dengan malas. Ia melirik Seokjin yang meminum kopi, dan melirik Dad nya yang sudah rapi.

"Kalau Taehyung datang, kasih saja kamar kosong disamping tangga. Seokjin bereskan yah." kata tuan John.

"Baik tuan."

Keeyan melipat mukanya saat tau hidupnya akan semakin terkekang. Ia pun langsung berdiri dan meletakkan piring kotornya ke sink.

"aku berangkat." kata keey sambil meraih tasnya yang berada di sofa.

"hey, kita berangkat bersama." kata tuan john sambil melihat ke arah putrinya.

"Tidak aku naik sepeda saja." keey pun keukeuh. Ia menuruni tangga dan mencari dimana sepedanya terparkir.

Sebelah tangannya yang masih menggunakan alat penyangga pun ia hiraukan. Yang ia fikirkan menjauh dari Daddy nya. Muak.

Keeyan memutari garasi dan bengkel mencari sepedanya.

"mana sepedaku?" Gumamnya sambil menelisik seluruh ruangan.

Seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh ke arah sipenepuk dan melihat Siwon.

"Apa yang kau cari?" tanya Siwon.

"Oppa tau sepedaku?"

"Sepedamu?"

Keeyan mengangguk bak anak polos yang tidak tau apa apa.

"Sepedamu disekolah. Kau kemarin sabtu pulang tak bawa sepeda. Sekolahmu menghubungi rumah. Ish_- itu hidung kalau tidak menempel disitu akan kau lupakan juga." Tuan John turun dengan ocehannya dipagi hari.

Keeyan ingat, pulang dari sekolah terakhir kemarin, ia tak membawa sepeda. Ia pun menepuk jidatnya dan meringis ke arah Siwon dan Daddy nya.

"cepat masuk mobil. Seokjin ayo antarkan kami." perintah tuan John.

"Baik" Seokjin turun dari tangga dan langsung memasuki mobil.

"Siwon ssi, aku pergi dulu. Terima kasih kerja kerasmu." ucap tuan John pada Siwon.

Siwon pun membungkukan badannya tanda terima kasih kembali.

Mereka memasuki mobil dengan diam. Begitu pula saat didalam mobil. Senyap, tak ada yang membuka pembicaraan. Sampai tuan John yang mengambil alih.

"Seokjin, ambil sepedanya diparkiran. Taruh dibelakang. Arra?" pinta tuan John.

"Nde."

.
.
.
.
.

Sesampai disekolah Keeyan buru buru masuk. Ia mengabaikan Seokjin yang sedang berbicara dengan satpam sekolah untuk membawa sepedanya.

Suatu notif masuk ke ponselnya dipagi hari. Ia melihat ada pesan masuk dari Namjoon lagi.

'Kau sekolah?' begitulah isi pesan dari Namjoon. Ia mengabaikannya dan berjalan menuju kelasnya.

Tak ayal, banyak murid murid yang memperhatikannya. Berbisik membicarakan tangannya.

Keeyan pun tak memperdulikannya. Ia berjalan melajukan tungkainya menuju kelasnya yang berada dilantai dua.

Keeyan bertemu Yoongi saat hendak berbelok kedalam kelas. Yoongi menatapnya dari bawah hingga atas.

"kau menghalangi jalanku." ucap Keey dengan wajah datarnya.

"Huh." Yoongi membuang nafasnya.

"Kau ada masalah denganku?" tanya Keey to the point.

"Kau aneh." jawab Yoongi sambil berlalu meninggalkan Keeyan dengan sejuta pertanyaan diotaknya.

Ruang Sendiri (my comfort zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang