3. I Support You

2.1K 301 10
                                    

Stop The Rain
.

.

.

[standard disclaimer applied]

hunshine delight
present
.

.

.

Mark benar-benar serius dengan kata-katanya. Tidak puas mendapatkan izin dari Ten, dia kembali lagi ke ruang guru setelah beberapa saat untuk meminta Ten agar mau menjadi guru pembina dari klub band. Tentu saja, awalnya Ten menolak mentah-mentah. Tapi, Mark dengan segala kecerdikannya, dia berhasil membuat sebuah taruhan pada Ten yang bertuliskan bahwa Ten harus mau menjadi pembina dari club band jika dalam waktu tiga hari Mark tidak mendapatkan satu anggota untuk klub band. Taruhan gila sebenarnya, tapi Mark sangat yakin dia bisa mendapatkan satu orang dalam tiga hari dan ini sudah hari pertama. Di hari pertama ini, Mark lebih memilih untuk mengunjungi ruangan yang dulu menjadi tempat klub band. Ruangan ini cukup kecil dan ada diujung gedung lantai tiga, menyendiri diantara ruangan milik klub-klub besar lainnya.

Klub Band.

Tanda yang terpasang didepan pintu itu terlihat sangat usang, Mark menatap kunci yang ada ditangannyaㅡkunci untuk membuka pintu ini pun usang. Mark membuka pintu dan seperti yang ada dipikirannya, sungguh berantakan dan penuh debu. Seperti kata Ten, ruangan ini sudah hampir dua tahun tidak ditempati dan tidak ada yang ingin repot-repot membersihkannya karena itulah ruangan ini dikunci dan biarkan begitu saja. Meski kotor, Mark cukup senang dengan kelengkapan yang ada diruangan itu. Ada satu set sofa sederhana yang terlihat antik, beberapa kursi, papan tulis, buku-buku tentang musik ataupun berisi berbagai note lagu, lembaran serta buku kosong yang masih bisa digunakan untuk menulis lagu, pengeras suara, sambungan listrik yang masih memadai, dan berbagai kelengkapan yang memang harus dimiliki sebuah klub musik.

Ini sungguh luar biasa, pikir Mark sambil tersenyum lebar dan yang diperlukan sekarang hanyalah sedikit bersih-bersih.

Tentu saja Mark tidak akan membersihkan ruang klub band sendirian, dia tidak serajin itu. Meskipun ruang klub musik tidak seberapa, tapi tetap saja akan sangat melelahkan untuk membersihkannya seorang diri. Karena itulah, sekarang Mark yang baru saja kembali dari membuang sampah bisa menatap Lucas yang tengah terbaring lemah diatas sofa dengan sapu dan kemoceng yang ada dikedua tangannya. Mereka membersihkan ruang musik setelah jam pelajaran berakhir, sekarang sekolah sudah  sepi dan mereka akan pulang sangat terlambat. Tapi yang mengerikan adalah fakta bahwa Mark berhasil membuat Lucasㅡyang delapan puluh persenㅡuntuk membersihkan ruang klub band hingga hari hampir gelap seperti ini, sungguh jahat.

"Ini, tadi aku sudah sempat memesankan jjajangmyeon dan pizza untukmu," kata Mark dan meletakkan dua plastik berisikan makanan berbeda diatas meja yang ada didepan sofa. "Thanks, man."

Lucas menoleh dan berkata sinis. "Setidaknya kamu masih tahu terima kasih."

"Baiklah, baik. Satu minggu aku akan mentraktirmu." Mark menatap temannya itu dengan pandangan tidak enak hati.

"Sudahlah. Lima hari saja, tidak perlu sampai satu minggu," kata Lucas yang mendudukkan dirinta dan mulai mengambil jjajangmyeon untuknya.

"Deal." Mark tersenyum, ia sungguh bersyukur bisa memiliki teman seperti Lucas.

"Ah, padahal aku ingin pulang cepat hari ini." Lucas mulai memakan jjajangmyeon dengan raut kesal sedangkan Mark dengan tahu diri menuangkan minuman soda pada gelas untuk Lucas.

[ON HOLD] Stop The Rain; 『NCT DREAM』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang