"Lipstick sudah, maskara sudah..." gumam Kiera sambil menatap wajahnya dikaca. "Perfect!" ucap Kiera menyungingkan senyumnya beserta dengan lesung pipinya. Kiera melangkah pergi meninggalkan kamarnya. Hari ini Kiera akan mengunjungi perusahaan yang menerima Keira untuk membuat kesepakatan bekerja.
Senyumnya masih mengembang sampai ia dilobi apartemennya, Kiera mengeram kerika mendengar suara sialan itu disampingnya.
"Wow, kurasa ini hari yang sangat menyenangkan untuk berkencan bukan?" tanya Dio yang tiba-tiba sudah berada disamping Kiera. Kiera hanya mendengus kesal dan mempercepat langkahnya.
"Apa kau terburu-buru tetangga?" tanya Dio lagi menyamai langkah kecil Kiera. Kiera berhenti dan menatap wajah sialan didepannya sambil menggeretakan giginya.
"1. Aku tidak pergi berkencan. 2. Ya aku sangat terburu-buru, jadi aku harap kau tidak mengikuti ku. 3. Berhentilah memanggilku tetangga karena aku punya nama" jawab Kiera berapi-api. Dio tertawa dengan semua pernyataan Kiera.
"Okay, okay. Apa aku harus memberikanmu pernyataan juga?" ucap Dio masih dengan tertawa. Kiera membuang mukannya, lalu pergi meninggalkan Dio dan kebodohannya. Sedangkan Dio hanya menggelengkan kepalanya setelah selesai tertawa.
********
"Memangnya siapa sialan itu! Kurasa orang tuanya akan gila mempunyai anak seperti dia" umpat Kiera berbicara sendiri setelah sampai diperusahaan yang ia tuju.
Kiera berhenti sebentar menenangkan emosinya, lalu melangkah kemeja resepsionis.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita resepsionis itu tersenyum sembari menilai Kiera dari ujung rambut keujung kaki. Mebuat Kiera risih dan ingin mencolok mata wanita didepannya. "Dasar ular!" umpat Kiera dalam hati.
"Saya ada janji dengan Mr. Seon" jawab Kiera tersenyum manis, sedangkan wanita didepannya memicingkan matanya namun masih tersenyum lalu menghubungi seseorang melalui telepon.
"Silahkan naik kelantai paling atas nyonya, Mr.Seon mengatakan anda akan bertemu dengan Mr.Blake secara langsung" ucap wanita resepsionis tidak suka. "Kenapa sih wanita ini!" tanya Kiera dalam hati.
"Terimakasih" jawab Kiera lalu pergi meninggalkan si wanita resepsionis. Setelah sampai di lift, Kiera menekan tombol menuju lantai atas. Kiera merapikan sedikit penampilannya, dan mencoba menampilkan senyumnya yang paling menawan. Kiera sampai ditujuannya, hanya ada satu ruangan dilantai ini. Kiera mempercepat langkahnya dan mengetuk pintu.
"Masuk!" ucap suara bariton seseorang dari dalam. Keira mengambil napas panjang sebelum masuk, lalu membuka pintu.
"Silahkan duduk!" ucap suara bariton itu yang Kiera rasa dialah Mr. Blake itu. Mr. Blake masih sibuk dengan berkas didepannya, sedangkan Kiera mengamati lelaki didepannya dengan teliti. Kiera pikir yang akan menjadi bosnya adalah lelaki tua dengan tangan yang keriput, nyatanya bosnya masih muda dan mempunyai bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, rahang yang kokoh, dan kelihatannya tubuh yang atletis. Kiera meneguk salivanya, menahan rasa penasaran dengan bentuk atletis dibalik tuxedo bosnya.
"Tidak baik menatap seseorang begitu lama, apalagi jika dia adalah atasanmu bukan?" suara dingin Mr. Blake kemudian mengangkat wajahnya, Kiera terkejut aksinya diketahui dan betapa terkejutnya lagi ketika menatap mata hazel didepannya.
"K..ka..kau?" ucap Kiera tergagap sambil membulatkan matanya.
**********
Dio pov
Kiera Georzindzi
Aku membaca berkasnya dari Mr. Seon. Dia akan menjadi sekertarisku, setelah tes ketat yang dilakukan ayah. Dari namanya, aku harap dia masih muda dan mempunyai dada sintal serta bokong yang berisi. Aku memejamkan mata, Shit! Aku membayangkan wanita aneh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]
RomancePernah bertemu tapi tidak mengenal. Saling mengagumi tapi tidak mengakui. Saling terikat tapi tidak pernah merasa. Dio Alviero dan Kiera Georzindzi pernah bertemu di masalalu, tapi tidak pernah menyadari sampai mereka mengagumi satu sama lain untuk...