17

1.8K 100 6
                                    

Dio berdiri sebentar dibalkon apartemennya menatap kota ditengah malam. Jalanan masih terlihat ramai namun tak sepadat disiang hari. Sayangnya bukan itu yang berdebat dikepalanya saat ini, semua tentang perjanjian yang ia buat, tentang tanggung jawab yang harus ia jalani, dan mungkin juga tentang Kiera.

Dio mendesah, lalu melirik balkon apartemen dimana Kiera sedang tertidup lelap. Ada suatu hal yang tidak pernah ia rasakan, berat sekali rasanya sekarang meninggalkan gadis itu tertidur lelap sendirian. Namun ini yang terbaik bagi hatinya juga mungkin bagi Kiera.

"Sepertinya kau menyukainya?" suara itu hampir saja membuat Dio melompat dari balkon jika saja ia baru mengingat Gleo ada di apartemennya juga.

"Bukan urusanmu" jawab Dio berusaha santai.

"Haaa.. Aku tau. Tapi dia gadis menarik bukan? Sifatnya bahkan sejak dulu tidak berubah" jawab Gleo sambil menerawang jauh.

"Apa maksudmu sejak dulu?" tanya Dio berbalik menatap pada Gleo sepenuhnya.

"Kau lupa? Dia satu sekolah bersama kita sebelum ayahmu membawamu pergi dan kecek...."

"Berhenti!" potong Dio setengah membentak, membuat Gleo langsung terdiam lalu mengangkat kedua tangannya tanda menyerah lalu pergi masuk kedalam apartemen.

Dio mengusap wajahnya kasar, sungguh dia tidak ingin mengingat kejadian itu. Bahkan yang paling ia benci adalah ia tidak bisa mengingat kejadian sebelum kecelakaan sialan itu terjadi menimpa dirinya. Dan kenyataan bahwa ia tidak mengingat atau tidak tau bahwa ia pernah satu sekolah dengan Kiera adalah paling membuatnya semakin membenci dirinya dan kejadian itu.

Lelah dengan pikirannya, Dio memutuskan untuk tidur meskipun ia tau hal itu sedikit sulit dilakukan sekarang. Dio memasuki apartemennya, lalu menutup pintu yang menghubungkannya dengan balkon apartemen. Sedangkan disebelah sana ada gadis yang sedang terjaga dengan rasa penasaran yang luar biasa tentang laki-laki dan dialog pendek yang ia dengarkan tadi. Lalu benarkah dia pernah satu sekolah dengan Dio?

*****

"Calvin....Calvin" teriak seorang gadis mengganggu tidur diminggu paginya.
Seandainya jika suara itu asing, ia akan pergi keluar lalu menampar mulut berisik itu.

"Calvinnnnnnnnnn" suara itu semakin jelas ditelinga Calvin.

"Calvinnnnnnnnnn" suara itu semakin nyaring disertai air dingin yang jatuh membuat Calvin tersentak kaget.

"Heiiii apaan ini!" teriak Calvin sambil mengusap wajahnya.

"Akhirnya kau bangun juga, aku pikir kita sudah beda alam" jawab gadis itu dengan wajah khawatir yang dibuat-buat.

"Sialan" batin Calvin melihat Kiera masih dengan wajah khawatir yang sengaja dibuat-buatnya.

"Hei kau benar-benar ingin kita beda alam? Cepat bersihkan dirimu, aku punya banyak pertanyaan" ucap Kiera lalu pergi menuju kearah pintu keluar kamar apartemen Calvin.

"Oh yaa bersihkan juga pakaian-pakaian kotor yang berserakan dilantai" ucap Kiera lagi sebelum benar-benar menghilang dari pintu kamar Calvin.

"Pakaian berserakan?" ulang Calvin, otaknya masih belum benar-benar berfungsi sekarang. Ia pun turun dari tempat tidur dan saat itulah selimut yang ia gunakan terjatuh. "Kieraaaaaaaaaaaa" teriak Calvin dengan semburat pipi merah.

Sedangkan dibawah sana kiera hanya menutup telinga dengan kedua tangannya.

"Kau masih disini?" ucap Calvin dengan sedikit semburat merah dipipinya. Kiera tidak tahan ingin tertawa, tapi ia harus menahannya jika tidak ingin diusir oleh Calvin.

"Tentu saja, aku kan punya banyak pertanyaan untukmu!" jawab Kiera sambil menekan mulutnya agar tidak tertawa saat itu juga.

"Aku bisa jelaskan, jika yang liat itu bukan apa-apa. Itu adalah kesalahan tidak sengaja dan tolong jangan katakan ini pada siapapun apalagi kepada mom" ucap Cavin masih dengan pipi yang memerah.

Sialan sekali Kiera sungguh ingin tertawa, apalagi melihat wajah dan cara Cavin berbicara yang terbata-bata. Dia tidak pernah sekaku itu sebelumnya, apa yg sebenarnya terjadi? Tiba-tiba pikiran itu ada mengganggu pikiran Kiera membuat hasrat ingin tertawanya berkurang. Namun sayangnya, pertanyaan yang ia punya lebih penting dari masalah Cavin sekarang.

Kiera menarik napasnya untuk menetralkan pikirannya agar tetap berfokus pada pertanyaannya saja.

"Jadi siapa sebenarnya Dio?"

"......" Calvin terdiam sebentar dan lega secara bersamaan.

******

Tbc..

My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang