Kiera bersenandung riang berjalan keluar dari apartemennya. Kiera sempat melirik kearah apartemen milik Dio yang sudah tampak sepi atau memang sepi? Kiera mengacuhkannya dan melanjutkan langkahnya.
Sesampainya dikantor Kiera tidak juga menemukan Dio. Kiera berusaha mengabaikan rasa penasarannya tentang keberadaan Dio sekarang. "Astagaa! Kemana laki-laki yang menyebalkan itu?!" teriak Kiera sendiri setelah sepuluh menit berusaha mengabaikan perasaannya untuk tidak mencari Dio.
"Astaga darimana asal suara nenek sihir itu?!" tiba-tiba teriak seseorang dari ruang tamu diruangan Dio. Kiera terkesiap kaget ketika Dio dengan wajah khas bangun tidur sedang duduk meneriakinya dari ruang tamu.
"Apa yang kau? Astaga jangan bilang kau tidur disini?" tanya Kiera ketika sudah berdiri didepan Dio.
"Kau berisik sekali" ucap Dio kesal sambil mengacak rambutnya. Kiera menggigit bibir bawahnya melihat rambut acakan Dio yang sialnya membuat dia lebih sangat tampan dan seksi.
"Jangan menatapku berlebihan! Aku tau aku terlalu tampan" ejek Dio melihat wajah seksi Kiera yang sedang menggigit bibir bawahnya. Kiera mengedipkan matanya berulang lalu berdecak kesal.
"Hentikan kepercayaan dirimu yang menjijikan berlebihan itu!" ucap Kiera dingin. Dio hanya menyeringai senang "Terimakasih atas pujianmu, aku memang begitu"
Kiera memutar matanya kesal dan bergegas kembali ke mejanya. Beradu mulut dengan Dio sangat menyebalkan bagi Kiera. Sedangkan Dio merasa sadar sempurna bergegas ke kamar pribadi yang ada diruangannya.
Tiga puluh menit kemudian Dio keluar dari kamar pribadinya dengan penampilan rapi. Kiera melirik Dio yang sudah duduk dikursinya, ketika Dio menatap terang-terangan Kiera langsung pura-pura tidak melihat. Dio terkekeh mengetahui lirikan dari Kiera yang sangat menggemaskan itu.
"Kiera temanku akan datang mengunjungiku, dia sudah di lobi aku ingin kau menemui dan menjemputnya" ucap Dio setelah selesai terkekeh.
"Astaga apakah dia seperti balita sampai harus dijemput?" kesal Kiera. Dio menatap tajam Kiera, membuat Kiera bergegas pergi.
Kiera menghentakan kakinya sepanjang jalan dengan kesal. "Manja sekali pemalas itu!" umpat Kiera lalu menabrak seseorang. Kiera hampir mengeluarkan sumpah serapahnya, jika tidak terkejut melihat Calvin sudah menahannya agar tidak terjatuh.
"Calvin apa yang kau lakukan disini!" bentak Kiera sambil berbisik dan menjauhkan diri dari Calvin.
"Oh kau bekerja disini?" tanya Calvin sambil menilai interior kantor Dio.
"Jawab pertanyaanku Calvin" geram Kiera dengan suara rendah, membuat Calvin meringis dan menyerah sebelum Kiera menendangnya. Adik nya yang satu ini memang berbahaya.
"Baiklah! Aku ingin bertemu Mr. Blake" ucap Calvin membuat Kiera membelakan matanya.
"Sudah jangan besarkan matamu seperti itu, kau lebih mirip anabelle sekarang" Calvin terkekeh mengejek Kiera. Kiera hampir meninju perut Calvin, jika saja suara Dio tidak menginterupsi mereka.
"Ada apa ini? Kenapa kau lama sekali Kiera?" tanya Dio dengan marah membuat Kiera menundukan kepalanya. Entah kenapa dimarahi oleh Dio hari ini membuat hati Kiera sakit.
"Kau tak perlu memarahinya sialan!" bentak Calvin tiba-tiba tidak terima jika adik kesayangannya kena marah. Kiera terkesiap kaget, sedangkan Dio menatap Calvin dengan bingung.
"Kenapa kau membelanya? Apa kau mengenalnya?" tanya Dio menyipitkan matanya pada Calvin. Calvin menatap Kiera yang sedang menyilangkan tangannya tanpa suara pada Calvin dibelakang Dio.
"Dia wanita, dan tentu saja aku meng..." putus Calvin melihat Kiera yang menatapnya dengan tatapan membunuh. "Maksudku karena aku tertarik padanya" sambung Calvin masih menatap Kiera yang saat ini menepuk jidatnya lalu meletakan jarinya dileher seperti ingin membunuh. Calvin meringis lalu menaikan satu alisnya bertanya dengan tatapannya 'apa salahku?'. Dio menegang mendengar jawaban dari Calvin, entah kenapa ia merasa terancam dengan kehadiran Calvin.
Dio mengajak Calvin berbicara didalam ruangannya. Selama di perjalanan mereka bertiga tidak ada yang berniat memulai pembicaraan hingga suasana terasa canggung.
Calvin mengetikan pesan pada Kiera karena ia yakin jika berbicara langsung padanya maka sebentar lagi lift akan hancur karena Kiera menendang Calvin dengan kuat.
Ting!
Kiera membuka pesan pada handphonenya.
From : Calvin sayang menjijikan.
Aku perlu penjelasan darimu. Aku akan mengunjungimu nanti malam. Tidak ada pembantahan Kiera sayang yang bau.
Kiera menggeretakan giginya menatap Calvin yang sengaja tidak menatapnya seolah tidak terjadi sesuatu. Kiera mengetikan balasan untuk Calvin dengan napas memburu karena kesal.
Ting!
Kini giliran Calvin membuka pesan, ia yakin ini pasti balasan Kiera.
From : Kiera sayang bau.
Oh aku tidak sabar akan kunjunganmu kakak tersayang. Aku harap kau membeli minyak urut, karena rasanya aku ingin menginjak seluruh tubuh seseorang malam ini. Tidak ada bantahan kakakku Calvin sayang menjijikan.
Calvin menatap cepat Kiera setelah membaca pesan ancamannya. Kiera menatap balik Calvin dengan seringaian licik. Dio menatap pantulan wajah Kiera dan Calvin dipintu lift, Dio mengepalkan tangannya tanpa sadar bahkan hatinya terasa memanas sekarang. 'Sialan' umpat Dio dalam hati, entah pada siapa umpatan itu ia tuju.
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]
RomancePernah bertemu tapi tidak mengenal. Saling mengagumi tapi tidak mengakui. Saling terikat tapi tidak pernah merasa. Dio Alviero dan Kiera Georzindzi pernah bertemu di masalalu, tapi tidak pernah menyadari sampai mereka mengagumi satu sama lain untuk...