Calvin mengangkat satu alisnya tak mengerti dengan ucapan Kiera. Sedangkan Kiera juga menatapnya bingung.
"Ayolah! Aku hanya bertanya siapa sebenarnya Dio?" ucap Kiera memelas.
"Aku tidak mengerti maksud pertanyaanmu" jawab Calvin sembari menggaruk keningnya yang tidak gatal.
"Kau hanya perlu menjawab dari mana asalnya Dio, Calvin!!" ucap Kiera lagi dengan gemas.
"Asalnya Dio? Maksudmu asalnya Dio dari rahim ibunya?" jawab Calvin dengan muka semakin bingung dan sedikit geli dengan jawabannya. Gelak tawa Kiera membuatnya menatap heran.
"Ayolah Calvin! Aku tidak tau tololmu ternyata masih ada sampai saat ini. Oh ya ampun! Daddy akan menyesal memiliki anak seperti kau!" ucap Kiera sambil tertawa, sedangkan Cavin hanya menatap Kiera dengan cengiran bodohnya.
"Oke oke, berhenti membuat lelucon okay! Aku akan mengganti pertanyaan, sejak kapan kau mengenal Dio?" tanya Kiera dengan serius.
"Sejak kita masih kecil?" jawab Calvin tidak terlalu yakin dengan jawabannya, sedangkan Kiera memutar bola matanya sebal.
"Baik baik, akan aku perjelas. Dia adalah temanku sejak kau masih merangkak menggunakan popok yang kemudian kau memberikan dia lolipop bekas dari mulutmu yang penuh denga air liur" ucap Calvin dengan nada merendahkan Kiera.
"Calvin! Iyuh kau jorok sekali!" jawab Kiera jijik.
"Hei! Kau yang menjijikan. Aku bahkan ingat muka tidak bersalahmu, dan Dio dengan wajah jijiknya" ucap Calvin sambil menerawang.
Wajah Kiera memerah malu. Ya dia sangat malu sekarang, apalagi jika nanti dia bertemu dengan Dio.
"Bagaimana ini? Bagaimana jika dia ingat saat itu? Yampun!" ucap Kiera sambil menutup mukanya malu.
"Kau malu?" tanya Cavin lalu tertawa, sedangkan Keira menatapnya cemberut.
"Oh ayolah, bukan seperti itu ekpresimu saat itu" lanjut Calvin, masih dengan tawanya.
"Calvin!!" terjang Kiera kemudian mencubit perut Calvin bertubi-tubi.
"Rasakan ini, rasakan!!"
"Aww berhenti aww Keii aww" jawab Cavin kesakitan namun masih tertawa membuat Keira kesal setengah mati.
Kiera pun pergi meninggalkan Calvin, dengan cepat sebelum Calvin kembali mengejeknya.********
"Calvin sialan!" teriak Kiera didepan pintu apartemennya.
"Bagaimana jika dia mengingat semuanya? Astaga aku tidak tahan" ucap Kiera sambil menghentakan kakiknya dan mengacak rambutnya.
"Mommy aku malu huhu bawa aku pergi dari planet ini secepatnya" rengek Kiera lagi menutup wajahnya.
"Apa yang terjadi? Mau pergi kemana kau?" tanya seseorang tepat dihadapan wajah Kiera sehingga ia terperanjat mundur hampir membenturkan punggungnya dengan pintu apartemen jika saja tangan kokoh tidak menariknya kembali, sehingga ia masih berdiri dengan kokoh ditempat asalnya berdiri tentu saja dengan tangan kokoh memeluk pingangnya.
Kiera menatap lurus mata laki-laki dihadapannya, tanpa sadar wajahnya merona dan ia tersenyum mengagumi wajah tampan didepannya.
"Kau tersenyum?" tanya laki-laki itu, membuat Kiera tersentak dan mendorong laki-laki itu menjauh.
"Ti..tii..tidak, kau hanya salah lihat" jawab Kiera cepat sambil menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.
"Cantik"
"Hah a..apaa?" tanya Kiera untuk memastikan dia tidak salah dengar.
"Tidak. Aku tidak mengatakan apa-apa" jawab Dio cepat lalu mengalihkan pandangannya dari Kiera.
"Menyebalkan!" ucap Kiera mengerucutkan bibirnya. Lalu membuka pintu apartemennya.
"Hmmm Key.." panggil Dio membuat Kiera menatapnya bingung. Namun Dio hanya menggigit bibirnya dan tak bicara.
"Helloooo! Apa masih dalam jangkauan?" tanya Kiera sambil melambaikan tangannya didepan wajah Dio, lagi-lagi Dia masih diam.
"Baik, jika tidak ada yang bisa dibicarakan aku akan pergi" ucap Kiera.
"Apa kau mau makan malam bersama ku?" tanya Dio cepat sebelum Kiera menutup pintu apartemennya.
"Apa?" tanya Kiera dengan mata membulat tidak percaya.
"Ckk kau punya telinga tidak?" jawab Dio kesal karena Kiera selalu menanyakan kembali apa yang diucap.
"Ya sudah jika kau tidak mau mengulangi ucapanmu" ucap Kiera sambil mengerucutkan bibirnya.
"Mari makan malam bersama" ulangi Dio, dan ia sangat menyesali kata-kata menjijikan itu keluar dari dalam mulutnya.
Kiera menatap Dio dengan pipi yang merona. Jantungnya berdegub kencang, kupu-kupu beterbangan didalam perutnya. Membuat Kiera hanya menatao Dio dengan tersenyum, oh rasanya Kiera hendak berteriak saat ini.
"Kau tidak tulikan?" ucap Dio membuat Kiera sadar lalu mendatarkan ekpresinya.
"Ah harusnya aku tidak mengatakan ini padamu" kesal Dio mendapatkan Kiera tidak menjawab ajakannya.
"Kau tidak mau?" tanya Dio sekali lagi meyakinkan.
"Baik lah aku paham jika kau tidak..."
"Aku mauu"
"Hah?"
"Aku mau sekali" ucap Kiera sambil tersenyum senang, membuat Dio ikut tersenyum juga.
"Baiklah, aku akan menjemputmu nanti" ucap Dio.
"Mengapa kau harus menjemputku? Kita kan tinggal bersebelahan?" tanya Kiera membuat suasana menjadi akward.
Dio melototkan matanya, lalu menggaruk kepalanya linglung. "Maksudku, aku akan menunggumu didepan nanti. Lebih baik jika kita berjalan bersama" ucap Dio berusaha mencari alasan.
"Berjalan bersama? Astagaa, kenapa kata-kata sangat terdengar manis sekarang!" batin Kiera dalam hati. Kiera benar-benar ingin berteriak senang sekarang.
"Apa kau mau?" tanya Dio berharap Kiera tidak menolaknya karena telah mengucapkan kata-kata menjijikan untuk kedua kalinya.
"Mmm tentu" jawab Kiera menggigit bibirnya berusaha mengendalikan perasaan senangnya.
"Okay, masuklah aku akan menunggumu nanti" ucap Dio sambil tersenyum, membuat Kiera semakin tersipu. Tanpa jawaban apapun Kiera masuk kedalam apartemennya, lalu bersandar dibelakang pintunya.
"Astaga..astagaaa jantungku" ucap Kiera sambil memegangi dada kirinya. Kiera kembali mengingat tawaran Dio, ia kembali tersenyum malu.
Sementara di apartemen sebelah, Dio mengacak-acak rambutnya. Dia tidak percaya telah mengucapkan kata-kata yang sangat menjijikan. Hal yang ia benci pada film-film romantis, kini telah ia lakukan di kehidupanya.
Dio mengumpat kesal, berharap Kiera melupakan semua ucapannya. Dia tidak ingin terlihat seperti laki-laki lemah dalam film romantis. Namun tanpa ia sadari, ketika ia mengingat Kiera tersenyum mengiyakan ajakannya ia juga ikut tersenyum
***********
Hallo!!!!
Kasih saran dong update ceritanya mau berapa kali atau tiap hari apa nih??
Oh iya btw aku juga nulis di dreame loh!! Jangan lupa mampir juga ya disana 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]
RomancePernah bertemu tapi tidak mengenal. Saling mengagumi tapi tidak mengakui. Saling terikat tapi tidak pernah merasa. Dio Alviero dan Kiera Georzindzi pernah bertemu di masalalu, tapi tidak pernah menyadari sampai mereka mengagumi satu sama lain untuk...