13

1.8K 132 3
                                    

Dio melangkah kakinya dengan senyum yang tak pernah hilang, entah mengapa tentang gadis galak itu membuat Dio berbunga-bunga saat ini. Kiera mengernyitkan keningnya ketika Dio melintasi meja kerjanya dengan senyum yang 'menjijikan' bagi Kiera.

"Apa Calvin menghantam kepalamu?" tanya Kiera akhirnya. Dio hanya menggeleng kepalanya sambil tersenyum menatap Kiera. Sedangkan Kiera mendengus kasar, dia merasa benar-benar menjadi orang bodoh jika harus berbicara dengan Dio.

"Kau tau?" tanya Dio tiba-tiba sudah bertopang dagu dimeja Kiera, membuat Kiera membulatkan matanya kaget. Dengan separuh kewarasan yang dipunya Kiera menggeleng menjawab pertanyaan bodoh Dio.

"Gadis galak itu adalah adik Calvin!" senyum Dio sedangkan Kiera langsung berdiri membuat Dio terkejut lalu terjengkang jatuh.

"Kau terkejut? Akupun terkejut!" teriak Dio sambil berusaha berdiri dan memijit punggungnya yang sakit, sedangkan Kiera hanya berdiri sambil mendekap mulutnya.

"Ma..maafkan aku!" jawab Kiera berlari menghampiri Dio lalu membantunya duduk di sofa tamu ruangan Dio.

"Ada apa denganmu hah?" ucap Dio sambil meringis memijit punggungnya. Kiera hanya menggigit bibir bawahnya lalu mengucapkan maaf dengan pelan berulang kali.

"Apa Calvin memberi tau nama adiknya?" tanya Kiera setelah merasa emosi Dio mulai membaik. Dio menatap wajah Kiera dengan raut kecewa, lalu menggeleng. Tanpa sadar Kiera mendesah lega, ia hampir saja kehilangan pekerjaannya karena Calvin. Kiera menggepalkan tangannya, ia harus membalas Calvin karena hampir saja membuatnya ketahuan.

Kiera menatap Dio yang masih saja menerawang jauh, ada perasaan iba dihatinya. "Aku tidak suka dia seperti itu!" batin Kiera lalu melangkah pergi meninggalkan Dio sendiri.

******

"Apa kau melihat Kiera?" tanya Dio pada rekan bawahannya yang kebetulan lewat untuk kesekian kalinya.

"Miss Georzindzi?" tanya orang itu kepada Dio, membuat Dio antusias berharap pertanyaannya kali ini dijawab sesuai harapannya.

"Terakhir kali aku meliatnya berjalan kearah lantai atas gedung" lanjut orang itu.

"Lantai atas?" tanya Dio lagi mengerutkan keningnya heran.

"Ya menuju lantai atas sekitar 1 jam yang lalu" jawab orang itu lalu menunduk izin pergi dari Dio.

Dio mengernyitkan keningnya, bagaimana bisa Kiera masih berada disana sejak 1 jam yang lalu? Dio membulatkan matanya penuh, berbagai pikiran aneh mulai memasuki pikirannya.

"Bagaimana jika....?" ucap Dio lalu berlari dengan tergesa-gesa kearah lantai atas gedung.

Dio tidak berhenti merapalkan beberapa doa berharap Kiera baik-baik saja. Dio sampai pada pintu paling atas gedung, dengan penuh harapan semuakan baik-baik saja Dio meraih ganggang pintu dan pintu terbuka menampilkan gadis cantik didepannya yang kebetulan berhadapan dengannya.

"Key" ucap Dio setelah beberapa menit hening dan saling bertatap-tatapan dengan Kiera. Dio memajukan langkahnya dan memeluk Kiera dengan erat. Sedangkan Kiera membulatkan matanya  karena terkejut.

"Jangan kesini lagi, berbahaya" bisik Dio masih memeluk dan mengusap rambut Kiera dengan sayang , sedangkan Kiera mengernyitkan keningnya bingung.

"Ada apa denganmu?" jawab Kiera hampir berbisik.

"Apa yang kau lakukan disini?" ucap Dio dengan suara sedikit tinggi, namun masih enggan melepas pelukannya. Kiera tiba-tiba mendengus kesal, lalu mendorong Dio dari pelukannya.

"Berhentilah memelukku idiot!" teriak Kiera lalu melangkah menjauhi Dio, namun Dio meraih tangan Kiera sehingga Kiera tertarik kearah Dio.

"Apa yang kau lakukan?" ucap Kiera kesal.

"Mengapa kau marah?" tanya Dio kembali.

"Lepaskan! Aku ingin sendiri, tak usah berlagak seperti orang yang peduli padaku. Pedulilah pada gadis galakmu itu!" teriak Kiera lalu menjatuhkan setetes bulir air mata. Dio menegang seketika, lalu melepaskan tangan Kiera dan pergi meninggalkan Kiera sendiri yang masih berusaha menghapus air matanya.

"Aku menyukaimu Dio.." bisik Kiera pada dirinya sendiri setelah Dio pergi.

Dio kembali keruangannya dengan pertanyaan-pertanyaan memenuhi kepalanya. Ia mendengus kesal, bagaimana bisa ia memeluk Kiera tadi? Dan yang membuat heran mengapa Kiera terlihat kesal padanya? Dio mengusap wajahnya kasar ketika mengingat meninggalkan Kiera masih diatas sana.

Ketukan dipintu membuat pikiran Dio teralihkan sebentar, Dio mengernyitkan keningnya heran ketika seorang pelayan masuk lalu meminta izin mengambil tas Kiera. Namun masih tidak ada respon dari Dio, ia hanya terdiam sampai pelayan itu keluar dengan tas Kiera ditangannya.

"Ah sialan! Bagaiamana bisa aku merasa bersalah padanya!" teriak Dio lalu menyenderkan kepalanya diatas meja kerjanya.

*******

Tbc...

My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang