15

1.3K 96 3
                                    

Pagi ini tak seperti biasanya, Kiera merasa gugup jika harus bertemu dengan Dio. Kenyataan bahwa Dio menyukai adik Calvin, membuat hatinya berbunga-bunga sekarang. Jadi Kiera benar-benar jatuh cinta pada Dio? Namun Kiera menghentikan rasa senangnya, bagaimana caranya dia memberitau bahwa dia adalah adik Calvin? Tidak mungkinkan tiba-tiba dia berdiri didepan Dio dan mengatakan bahwa dia adik Calvin yang ia cari selama ini?. Dio pasti tidak akan percaya apalagi jika diliat Dio tidak suka melihat Calvin ketika ada Kiera. Mengapa? Apa dia cemburu? Batin Kiera penuh dengan pertanyaan dan kebingungan.

"Kau sudah datang?" suara itu mengejutkan Kiera.

"Ka..kau sudah datang?" tanya Kiera gugup ketika Dio sudah berdiri dibelakangnya, Dio berdecak kesal dengan jawaban Dio yang malah bertanya balik.

"Aku bertanya Kiera. Kenapa kau malah bertanya balik?" tanya Dio dengan suara rendah.

"Umm iyaa, maa..maksud iya aku sudah datang" jawab Kiera gugup dan tidak menatap Dio.

"Kau ini kenapa sih? Seperti pertama kali melihatku saja." ucap Dio sambil menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan Kiera yang masih berdiri dengan kaku. Kiera mendesah lega ketika ia melirik Dio sudah menjauh darinya. Kiera merutuk kebodohannya, karena sikapnya yang terlalu memalukan dihadapan Dio.

"Bodoh..bodoh kenapa aku bisa sekaku itu sih!" teriak Kiera pada dirinya sendiri.

"Kau masih waraskan?" pertanyaan itu mengejutkan Kiera sehingga ia terlonjak. Kiera menatap Dio dengan ekpresi mata melotot dan tangannya mengusap dadanya.

"Kau mengejutkanku sialan!" bentak Kiera namun berusaha tidak terlalu berteriak.

"Ada apa denganmu?" tanya Dio lalu menyentuh kening Kiera, Dio tidak sadar pipi Kiera memerah sekarang dengan detak jantung tidak karuan.

"Be..ber..berhenti menyentuhku!" ucap Kiera sambil menepis tangan Dio dari keningnya.

"Aku hanya memastikan kau tidak sakit"

"Aku tidak sakit!"

"Wajahmu memerah?"

Blush! Sekarang wajah Kiera bertambah memerah.

"Kau yakin tidak apa-apa?" tanya Dio lagi dan ingin menyentuh Kiera namun dengan cepat Kiera menepisnya.

"Berhenti menyentuhku!" teriak Kiera lalu pergi meninggalkan Dio.

"Dan satu lagi aku tidak sakit!" sambung Kiera sebelum dia benar-benar pergi.

"Baiklah kalo begitu. Aku hanya mengingatkan, jangan mengusap dadamu lagi jika terkejut" jawab Dio membuat langkah Kiera terhenti, dan sekarang ia menatap Dio dengan heran.

"Kenapa?" tanya Kiera dengan polos.

"Dadamu rata, nanti akan semakin rata jika kau selalu mengusapnya" ucap Dio lalu tertawa nyaring, sedangkan Kiera mengepalkan tangannya berusaha menahan amarahnya lalu pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Sebenarnya aku penasaran bagaimana rasanya" ucap Dio pelan setelah Kiera benar-benar tidak ada dihadapannya.

****

Kiera mengusap wajahnya kesal, seharusnya ia tidak boleh menyukai manusia setengah waras seperti Dio jika tidak beginilah akhirnya.

"Sialan!" teriak Kiera mengusap wajahnya lagi.

"Kenapa kau?" tanya seseorang mengagetkan Kiera.

"Gleo?" tanya Kiera kembali.

"Kau masih mengingatku?"

Kiera tertawa keras lalu memeluk Gleo yang langsung membeku.

"Mmm maaaf" ucap Kiera canggung, sadar karena ulahnya.

"Tidak apa" jawab Gleo berusaha tersenyum tipis walaupun rasanya sedikit canggung. "Sedang apa kau disini?" tanya Gleo bingung.

"Bekerja" jawab Kiera singkat dengan wajah senang.

"Bekerja?" lalu tawa Gleo pecah, membuat Kiera cemberut.

"Kenapa sih?" tanya Kiera tidak suka lalu memukul lengan Gleo sampai tawanya berubah jadi jeritan kesakitan.

"Kamu kan anaknya om mpppppp..." Kiera langsung membekap mulut Gleo ketika tiba-tiba Dio datang menghampiri mereka.

"Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Dio bingung melihat Kiera membekap mulu Gleo.

"Tidak apa-apa" jawab Kiera cepat sembari melepas tangannya dari Gleo.

"Kamu kenapa sih?" tanya Gleo pada Kiera, sedangkan Kiera hanya menggeleng pelan. Dio ikut melirik Kiera yang menunduk tidak berani membalas lirikan Dio.

"Ada apa?" tanya Dio sembari mengalihkan pandangannya dari Kiera.

"Hai saudaraku! Lama tidak berjumpa. Mari kita berpelukan" ucap Gleo tanpa menghiraukan pertanyaan Dio lalu memeluknya, sedangkan Dio hanya mendesah pelan dan membalas pelukan Gleo.

"Aku mendapatkan tugas dari papa tersayang kita" jawab Gleo dengan senyum manis sedikit sinis.

Dio berdehem sebentar, lalu mempersilahkan Gleo untuk mengikutinya. Sedangkan Kiera hanya terdiam bingung, kemudian segera menyusul bosnya.

*******

Tbc..

My Shit Neighbour [Hot Mommy 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang