part 4

13.3K 433 5
                                    

KEFIN POV

Aku pria normal yang butuh pelampiasan untuk memanjakan adik kecilku, apalagi umurku yang sudah cukup matang sepertinya satu jam ini aku tidak ada rapat.

Aku merogoh sakuku mencari ponsel pintar ku

"Emm...,kau bisa kemari?"

"Apapun akan ku lakukan demikau"jawabnya dengan suara menggoda

Dasar jalang

"Cepatlah kemari aku tak mau menunggu"

20 menit menunggu akhirnya dia datang

"Kau tau kan apa yang akan kau lakukan"ucapku datar

"Tentu saja"jawabnya masih dengan nada menjijikkan itu

Baiklah aku menyeretnya memasuki ruangan kecil untuk beristirahat,

"Lepas bajumu"ucapku datar

Dia membuka bajunya dan hanya menyisakan bra dan celana dalamnya

Saat aku ingin mendekat dia menghentikannya

"Eits...,namaku Hirda"ucapnya

"Aku tak peduli"ucapku dan langsung menerjang tubuhnya,aku memang pandai untuk menggoda wanita.

"Ah...shhh..."

"Aghh..."

"Akhh..."suara desahnya

****
Satu jam aku melakukannya aku menaruh uang di meja nangkas
Aku keluar dari kamar itu dan merapikan baju dan hei... siapa dia...

Perempuan !

Kaki ada di atas meja!

Tidur...

Seperti tak mempunyai dosa

Tidak sopan

Lalu aku menemukan map diatas meja,
Aku melihat fotonya dan membaca formulir di dalam map tersebut,

"Oh...dia pilihan dari perusahaan ini,dia berprestasi,karena bisa diundang dengan perusahaan ini"batinku

"Tunggu sepertinya aku pernah melihatnya ,aku melihat foto dan wajahnya yang terlelap,
Foto wajah,foto wajah,foto wajah..."

Terlintas dalam benak ku

"Akhirnya aku bisa balas dendam dengan mu gadis gila,berani beraninya dia menyiramku dengan air"batinku berkata,aku menyeringai,"sepertinya dia sudah masuk ke jebakan Batman"

"Hei bangun kau siapa"

Tidak ada pergerakan

"Heii..."suaraku sedikit keras

Tidak ada pergerakan,
Emosiku sudah di ubun-ubun

"Hei..bangun"bentak ku terlihat dia kaget

"Akh...sialan"bentaknya

Beraninya dia membentak ku
Dia masih mengucek matanya...,lalu melihat ku kaget dan langsung berdiri takut.
Rasanya aku ingin tertawa sekeras-kerasnya,karena ulahnya

"Maaf"gumamnya pelan dan menunduk takut
Aku masih menahan tawaku...

"Tatap lawan bicaramu jika sedang bicara"jawabku ketus dan dia menurut saja sepertinya dia terpesona dengan ketampanan ku,dasar wanita...

"Sudah memandang'i ku" jawabku membuyarkan lamunannya

"Tapi anda tuan yang menyuru--"

"Diam"potongku dengan ketus dan menatapnya tajam

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang