part 27

12.4K 369 13
                                    

"Itu dulu bukan?,dan sekarang tidak mungkin sex gila itu kembali lagi"Ucap Cassin dengan terkekeh ragu.

"Ya hanya bisa benar dua puluh lima persen saja dari ucapan mu dan tujuh puluh lima persennya dia mengidap kembali."

"What the fuck"ucap Cassin lemah tanpa suara hanya bibirnya yang bergerak.

---------------------------------------------------

Kefin berjalan mendekat ke arah dua orang itu yang tak lain adalah Tio dan Cassin yang ia anggap seorang jalang.Ia berdiri di belakang Cassin dan melingkarkan tangannya di pinggang Cassin erat.Kefin juga mencumbu setiap leher,pudak,dan telinga Cassin,semua itu membuat Cassin mengeliat tidak nyaman apalagi di depan Tio seperti sekarang.Apalagi tangannya bergetar dan merasa selimut yang ia pegang akan terlepas dari badannya.

"Kau memang adik yang pengertian,kau pintar mencarikannya untuk ku.Ya walaupun ukurannya tidak seperti yang aku inginkan"ucap Kefin kembali mencium setiap jengkal leher Cassin.

Cassin melotot tajam ke arah Tio,agar mau menolongnya.Tetapi mimik wajah Tio tidak seperti yang ia inginkan.

"Ya,aku memang adik yang selalu pengertian brother."ulas Tio

Tatapan Cassin mulai membunuh ke arah Tio walaupun matanya sesekali terpejam karena sensasi yang diberikan Kefin.Tio tersenyum miring ia ingin memberikan sedikit pelajaran oleh Cassin agar ia bisa tau bagaimana rasanya jika bersentuhan dengan lelaki.Tidak hanya matanya saja yang dimanjakan oleh dunia malam.

"Dan kau"ucap Tio kepada Cassin "Aku tak pernah melihatmu selemah ini dengan pria tetapi sekarang kau bukan Cassin yang aku kenal"

Dengan bersusah payah ia melepaskan dirinya dari Kefin tetapi percumah tangan sialan itu semakin erat memeluknya.

"Ah ya kau punya nomor sekretarismu itu?"tanya Tio tiba-tiba.Kefin mengernyit dan Tio tau artinya.

"Sekertaris keduamu itu,aku ada keperluan dengannya"Cassin tau Tio akan pergi setelah ini,meninggalkan Cassin dengan seorang hypersex.Ini sungguh gila Cassin tidak terima diperlakukan seperti ini.

"Kau ambil saja di handphoneku lalu keluar dari kamar ini."titah Kefin.Tio mengerlingkan sebelum matanya kepada Cassin yang dibalas tatap membunuh dari Cassin.

Cassin tak terima diperlakukan seperti ini!, apa lagi dengan Kefin yang notabenya adalah atasannya.Terkadang hidup memang sulit mempunyai seorang teman yang malah menjebak kita sendiri.

Pikiran Cassin langsung terarah dengan kantong plastik yang dibawakan oleh Tio didalamnya terdapat pizza yang terkenal di kota ini.Segala cara Cassin harus berfikir untuk lepas dari dekapan Kefin dan sekarang ia harus bermain drama.

Cassin berbalik arah menghadap Kefin dan mengerlingkan sebelah matanya,mengusap bibir Kefin yang sedari tadi mencumbu badan Cassin.Dengan hati-hati melepas dekapan Kefin dan berhasil,dalam hatinya ia tersenyum puas.Mugkin Kefin terlena lalu ia berjalan menuju arah lemari,Kefin mungkin akan memikirkan hal yang tidak-tidak.Setelah itu ia mengambil baju dan masuk ke arah toilet dengan cepat.

Kefin bingung harus apa setelah wanita tadi mengusap bibirnya ia merasa terlena bagaikan sebuah sihir yang bisa menaklukan apapun dan bodohnya ia terlena hanya dengan sentuhan sialan tadi ?. Cassin berjalan tepat didepan Kefin dan mengambil plastik yang berisi pizza dengan sikap acuh, lalu berjalan menuju ruang televisi dan menghidupkan televisi lalu ia duduk di sofa dengan santainya dan tidak memikirkan Kefin sama sekali yang masih meredam emosi karena tipuan Cassin yang membatalkan untuk memuaskan dirinya.

Karena Kefin bukan seseorang yang suka memaksa,apalagi ia sudah di puncaknya untuk dipuaskan dan mungkin sekarang Kefin harus menuntaskan nafsunya sendiri.

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang