part 12

12.5K 403 1
                                    

Cassin mengerjapkan matanya berulang kali ia merasa baru kali ini ia tidur senyaman ini dan sehangat ini

"Apa!!,hangat!!"pekik Cassin dalam hati lalu membuka matanya lebar-lebar,memandang ruangan yang sekarang ia tempati,
Nuansa maskulin yang ia dapatkan dalam ruangan yang ia tempati.ia lalu mencium aroma yang feminim, ya ia mencium aroma khas dari seseorang.ini bukann kamarnya dan juga bukan aroma parfumnya.

Saat ia ingin turun dari ranjang ia merasa ada sesuatu yang berat melingkar di pinggangnya,dan kakinya seperti terhimpit sesuatu,
Ia lalu memalingakn wajahnya ke arah sesuatu itu,hampir saja ia ingin memekik kaget,karena ada seorang pria ada di sampingnya.saat ia ingin melepaskan tangan yang berada di pinggangnya,pria itu terbangun

"Kau sudah bangun,bagaimana malam hari kita"ucap pria itu dengan tatapan menggoda

"Ck,tidak ada malam hari,kenapa aku ada disini,kau juga kenapa ada disini,ini bukan kamarku,kau seenaknya memelukku tanpa kau meminta ijin,lalu dimana aku sekarang?"tanya Cassin bertubi-tubi,

Pria itu membalikkan tubuh Cassin,tapi Cassin menolaknya mentah-mentah

"Jika ingin ku jawab tatap lawan bicara mu"ujar pria itu

"Aku sudah menatapmu, Kefin"

"Ck" decak Kefin lalu mengangkat tubuh mungil Cassin ke atasnya

"Aaa.."pekik Cassin karena Kefin mengangkat tubuhnya,lalu Kefin melingkarkan tangan nya ke pinggang Cassin

"Apa yang kau lakukan,turukan aku sekarang"pinta Cassin,dengan meronta tubuhnya agar turun dari tubuh kekar Kefin,yang ada malah Kefin semakin menguatkan tangannya dan kakinya semakin menghimpit kaki Cassin

"Turunkan aku jerk"perintah Cassin dengan sorot mata tajam

"Sekali lagi kau panggil aku jerk,aku akan melakukan yang lebih"ujar Kefin tak kalah tajam menatap mata Cassin

Cassin meronta-ronta tubuhnya agar bisa turun dari tubuh Kefin,tapi semua usahanya gagal.

"Jangan terus bergerak,jika kau terus bergerak berarti kau ingin membangunkan sesuatu"

"Membangunkan sesuatu apanya,maksutmu hantu,aku tidak takut"ucap Cassin yang masih meronta-ronta

"Benarkah kau tak takut?"senyum Kefin kembali seperti Devil dan mengerang rendah

"Tidak ashole,aku tidak takut padanya,"ujar Cassin masih tak mau berhenti,seketika ia berhenti karena merasakan benjolan di atas perutnya,lama kelamaan Cassin merasakan sesuatu yang keras tepat di benjolan itu,ia lalu melirik Kefin yang sudah dengan senyum devilnya dan mata tertutup kebut gairah

"Aaaaaaaa....."teriak Cassin karena dengan cepat Kefin mengubah posisinya,sekarang Cassin yang ada di bawah Kefin

"Pelankan suaramu,tadi kau tak takut padanya kan?,dan kenapa kau sekarang takut?"tanya Kefin dengan tatapan menggoda

"Dasar brengsek,gila,bodoh, lepaskan aku bajingan..."teriak Cassin dengan meronta-ronta dan memukul dada bidang dan lengan Kefin,tapi tak ada pergerakan dari Kefin sedikitpun

Kefin melihat wanita yang ada dibawahnya,entah setan mana yang sekarang masuk ke dalam jiwa Kefin,ia merasakan hasratnya tak bisa tertahan lagi,baru kali ini ia merasakan nafsu sekaligus rasa senang yang ada di dirinya jika melihat perempuan ini.

"Bagaimana apa kau takut?"tanya Kefin yang mulai mendekatkan wajahnya semakin dekat dengan wajah Cassin

"Jangan mendekat"sergah Cassin dengan menimpuk wajah Kefin,sampai-sampai Kefin memalingkan wajahnya karena timpukan tangan Cassin, Kefin mengerang rendah menurunkan wajahnya ke leher jenjang Cassin yang dari tadi menggodanya.

Kefin menghirup aroma dari tubuh Cassin,sesekali mengigit kecil,ini yang ingin dilakukannya malam itu,tapi karena Cassin pingsan ia jadi tak bisa melakukannya. Kefin membuat kissmark di leher Cassin

"Tolong hentikan..."pekik Cassin yang tepat di samping telinga Kefin,reflek Kefin langsung menkerutkan keningnya dan menatap Cassin tak percaya,baru kali ini ada wanita yang menolak mentah-mentah sentuhannya.

"Bisakah kau tidak berteriak,itu merusak gendang ku nanti,"ucap Kefin menatap Cassin

"Aku tak peduli lebih baik kau lepaskan aku sekarang jika dirimu tak melepaskan ku aku akan berteriak "tekan Cassin, Kefin mengerang

"Baiklah jika kau ingin berteriak,rasanya aku seperti memerawani seorang gadis"goda Kefin dengan kekehannya, Cassin yang mendengarnya membekalkan mata dan menatap Kefin horor sekaligus tak percaya

'plakk'

Tamparan Cassin mengenai pipi Kefin dengan sempurna

"Aww...,apa yang kau lakukan?"tanya Kefin tak percaya dengan apa yang barusan dilakukan wanita dihadapannya sekarang,ralat di bawahnya sekarang

"Apa kau gila,kau bisa-bisanya berkata vulgar didepan seorang wanita heh?"Kefin terkekeh mendengarnya

"Memang kenapa apakah tak pernah mendengarnya?,ah rasanya tidak mungkin kalau tidak pernah mendengarnya,em... atau kau masih perawan?"ucap Kefin sambil tertawa. Cassin merasa bosan dengan ini semua,dengam cara apa lagi ia harus menjawab

"Kenapa kau tak menjawa?"

"Tidak apa-apa,sekarang pergilah ku mohon"pinta Cassin dengan nada rendah, kefin merasa bingung dengan perempuan ini,tadi membentak-bentaknya dan sekarang menjadi seperti ini. "Dasar wanita memang susah ditebak"batin Kefin,ia lalu menurunkan tubuhnya dari Cassin.

Cassin beranjak dari tempat tidurnya tapi dirinya ditarik kembali dan mengakibatkan ia jatuh lagi ke ranjang,belum sempat ia ingin komplen Kefin lebih dulu melahap bibirnya dengan lembut dan dalam. Cassin mendorong tubuh Kefin

"Jika ingin kau lepas dariku,kau harus memenuhi syaratku"

"Ck,cepat katakan"

"Mandilah dahulu nanti akan ku beri tau" Cassin memutar bola matanya malas,inilah yang dilakukan seorang pria jika ada maunya berkata lembut dahulu dan mengancamnya

"Memang kau tidak mandi?"tanya Cassin balik

"Jika kau ingin, kita akan mandi bersama"goda  Kefin

"Ck,dasar pria mesum"decak Cassin meninggalkan Kefin yang sedang tertawa mengelus dagunya yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus

Cassin masuk ke dalam kamar mandi,dan melepas semua pakaiannya.ia memegang dadanya yang sekarang seperti setelah lari maraton.ia menghidupkan shower lalu menguyur tubuhnya dengan air, ia merasa rileks

Kefin yang menunggu Cassin selesai mandi,tak habis-habisnya berpikiran yang tidak-tidak,seperti jika Cassin keluar dengan baju yang basah,memikirkan cara Cassin mandi.pikiran itu buyar setelah pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok Cassin dengan rambut tergerai basah,dan menggunakan jubah mandi miliknya yang pastinya kebesaran,menampilkan lekuk tubuhnya dan kaki jenjangnya

"Hei aku tak punya baju,apakah maid mu mungkin mempunyai baju untuk perempuan?"tanya Cassin kepada Kefin,

"Heii,aku berbicara dengan mu tuan"ucap Cassin membuyarkan lamunan Kefin

"Hah,ah,tadi maid ku sudah membawakannya itu ada di meja"ucap Kefin menunjukkan baju yang ada di atas meja nangkas

"Oh terimakasih sekarang kau masuklah ke kamar mandi dan aku ingin berganti baju"ucap Cassin mendorong Kefin masuk ke kamar mandi

Beberapa menit kemudian Kefin keluar dari kamar mandi menggunakan handuk putih polos yang hanya terlilit di bawah perutnya saja,menampilkan bentuk tubuh yang ideal, dengan rambut yang basah berantakan,menambah kesan yang istimewa.Cassin melihat pemandangan yang dilihatnya hanya meneguk ludahnya,berulang kali,lalu merasakan sesuatu yang aneh di perutnya.

"Ehm...,apa kau sudah siap?"tanya Kefin hanya melirik Cassin dan menyemprotkan kembali parfumnya. Cassin tak berkedip dengan pemandangan didepannya.
"Iya aku tau,aku memang tampan tingkat dewa jadi tak usah memandang'i ku seperti itu"sindir Kefin tanpa menatap Cassin hanya menyunggingkan senyum

"A apa?,apanya yang siap?"tanya Cassin gelagapan

"Ck,apakah kau siap diranjang sekarang"decak Kefin yang mulai sebal, Cassin melempar bantal yang ada di sampingnya ke arah Kefin,tapi dengan sigap Kefin menangkapnya

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang