part 24

10.8K 331 3
                                    

Song : Yellow Claw -Shotgun- 🎶

________________________

"Ha-hallo "angkat Cassin ragu-ragu

"Sudahlah jangan banyak basa-basi,kau ini hanyalah bawahan,jadi kau turuti saja perintah ku.Masuk sekarang atau kau ku pecat! "Terdengar suara perintah dari pria di sebrang sana.Selalu berhasil membuat Cassin muak dengan segala perintahnya,belum juga kata-kata yang amat pedas.

"Baik--"

Tut... Tut... Tut...

Belum sempat Cassin menjawab pria di sebrang sana sudah menutup panggilan teleponnya.

Lagi.Air mata yang tak berguna kembali menetes membasahi pipi,kejadian tadi pagi masih terputar di memori nya.

Sebuah ciuman.Pelukan bermesraan.Semuanya dilihat Cassin dengan jelas.Sekarang apa? .Ia akan menangis'i lelaki brengsek lagi? Ada apa dengan dirinya sekarang? .

___________________

"Dari mana saja kau! "Suara itu berhasil menggagetkan Cassin saat kakinya memasuki lift.

Cassin menundukkan kepalanya .

"Maaf pak aku tadi ada masalah kecil."ucap Cassin dengan ragu-ragu diiringi lift tertutup.

"Masalah? kau tau kau sudah telat berapa jam?"

Cassin menggeleng pelan,memang ia tak tau ini jam berapa karena ia sedang kalut dengan masalahnya tadi dengan bibinya dan pamannya.

"Apa perlu ku berikan jam tangan?,atau jam tangan yang lebih mahal supaya kau tidak lupa? , Karena mahal jadi kau tidak akan lupa untuk melihatnya!"seru orang itu dengan nada merendahkan .

Cassin diam.

"Kau mempunyai mulut? Jadi jawab pertanyaan ku jika kau ingin aku bisa membelinya sekarang.Mungkin orang sepertimu tidak akan mampu membelinya.Karena orang tuamu tidak pernah mempedulikan mu jadi kau tidak mempunyai uang bukan? "Ucap orang itu dengan sarkisak.

Berhasil.Orang itu berhasil membuat hati Cassin retak seketika.Cassin mendongak dengan cepat dan menatap pria itu tajam.

"Jaga ucapanmu Kefin! "Ucap Cassin dengan menunjuk wajah Kefin.

Tangan Cassin ditepis kasar oleh Kefin.

"Sirr! ,kau masih ingat?!,kau bawahanku jadi jangan pernah memanggilku dengan nama lagi "peringat Kefin

Deg!

Sekuat tenaga Cassin menahan tangisnya.Masalah apa lagi yang diberikan oleh Tuhan padanya?.Beberapa detik kemudian lift berada di nomor tujuh berhenti dan menampakkan beberapa orang yang ingin masuk membuat lift begitu sesak dengan manusia.

Kefin tidak naik lift khusus karena lift itu sedang diperbaiki.Dan dengan amat terpaksa ia harus naik lift umun.Dan kenapa banyak karyawan yang malah naik lift ini?
Lift ini menjadi begitu sempit.Tetapi tak apalah ini membuat dirinya lebih gampang menangkap mangsanya.Cassin.Ya Cassin adalah mangsa yang tak boleh lepas.

Cassin masih saja menundukkan kepalanya dalam-dalam.Apa lagi ia sedang terpojok di lift sedangkan Kefin berada tepat di depannya dengan memunggunginya.Saat itu juga ia mendongakkan kepalanya ke atas menatap atap lift memejamkan matanya lalu menghembuskan nafasnya pelan dengan mata yang masih tertutup tetapi setelah ia menghela nafas ada udara hangat yang menyerpa wajahnya.

Cassin membuka kelopak matanya,ia sedikit kaget melihat Kefin juga menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan setelah itu ia menundukkan kepalanya tetapi dagunya kembali di angkat oleh Kefin.Membuatnya canggung dan menatap sekitar yang masih banyak orang tetapi Cassin sedikit lega karena semua orang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang