part 22

10.1K 324 0
                                    

Malam yang melelahkan bagi Kefin mungkin ia harus melepaskan hasratnya sekarang.Dan ini semua karena Cassin,bisa-bisanya ia meninggalkannya begitu saja saat ia sedang tersiksa.Mungkin malam ini ia harus mencari jalang.

Kefin menghubungi seseorang di dalam handphonenya dan mencari nomor wanita yang pernah ia tidur i sebelumnya.Sebebenarnya ia tak pernah menyimpan nomor mereka tetapi ada saja pesan masuk dari wanita tak dikenal yang mengajaknya tidur.

"Hai sayang sudah lama kau tidak menghubungi aku,aku sangat rindu kepadamu kemana saja kau...?"   Tanya seorang wanita di sebrang sana dengan gelagat manja

"Maafkan aku aku sibuk sekali kemarin"

"Kau ingin lagi? bagaimana di apartemenku? Kau datang ya akan ku kirim alamatnya nanti"

"Baiklah,aku tunggu"

Setelah itu ia mematikan telefonnya dan melangkah pergi ke apartemen wanita tadi.

Hanya Cassin yang bisa membuatnya gila seperti ini,tetapi begitu susah untuk mendapatkannya.Sebenarnya apa daya tarik wanita itu kepadanya? ,padahal tubuhnya tidak semolek milik wanita yang pernah ia tiduri,wajah juga tidak terlalu cantik tetapi ada yang tidak beres dengan dirinya saat ini.

Kefin sudah menargetkan Cassin sekarang,dan mangsanya tidak akan pernah lepas sekarang.

_______________________

Matahari mulai menampakan dirinya dari arah timur,menembus kaca serta tirai yang terurai melayang karena semerbak angin pagi.Hari yang cerah membangunkan Cassin dari tidurnya ia menggeliat serta mengumpulkan nyawanya beberapa menit setelah itu ia berjalan menuju ke arah jendela kamar dan membukanya

"Good morning world"ucap Cassin dengan senyumnya dan menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Entah mengapa Cassin sangat senang hari ini,semenjak ia keluar dari rumah beban hidupnya merasa berkurang.Pikirannya kembali segar.Ia berjalan menuju balkon ia sangat beruntung mempunyai sahabat yang baik,bahkan apartemen mewah ini diberi diskon oleh ayah Karin dan Karlin.

Mungkin hari-harinya tak akan bosan lagi,

Cassin melakukan olahraga sejenak olahraga semacam yoga untuk kesehatannya juga.Setelah beberapa menit ia selesai,Cassin berjalan menuju kamar mandi dan segera mengguyur tubuhnya.

"Mungkin selanjutnya aku akan sedikit terhindar dari beberapa masalah"ucapnya seraya memejamkan mata merasakan sensasi guyuran dari air.

Beberapa menit kemudian ia sudah siap memakai baju untuk pergi bekerja,kakinya melangkah antusias karena hari ini ia sangat bersemangat, ia membuka pintu apartemen dan menengok ke samping celingak-celinguk,mungkin ia harus lebih bersahabat dengan tetangganya.

Kakinya baru melangkah satu jangkah tetapi kakinya tiba-tiba membeku,apakah itu benar orang yang ia kenal?

Benar itu orang yang sangat ia kenal,

"Kefin?,untuk apa bos besar itu ada disini?" Gumam Cassin rendah,dan secara refleks matanya membulat sempurna.K akinya mundur kembali lalu menutup pintu.

Kefin berciuman dengan wanita dan seperti dugaan Cassin wanita itu adalah pelacur yang biasa menjual tubuhnya,dan ditambah mereka bertetanggaan.

Dadanya sesak,perih,nan panas melihat adegan itu,ada apa dengannya kenapa tiba-tiba seperti ini jadinya.Ini bukan Cassin yang dulu ada apa dengan dirinya?

Tanpa ia sadari sebutir air bening mengalir di pipinya.Cassin menggeleng pelan, ini tak mungkin dan jika ini nyata untuk apa ia menangis?, menangisi lelaki bajingan yang semalam menciumnya habis-habisan dan tertangkap basah oleh anak-anak.Kejadian tolol itu,dan sekarang yang ia lihat adalah ia sedang menghabiskan waktunya semalam untuk wanita lain,jadi benar dugaannya,memang tidak salah lagi Kefin hanya mengincar tubuhnya.

Sakit.Itu yang dirasakan Cassin saat ini.

Secepat mungkin ia menghapus sisa air matanya yang masih membasahi pipi,sekuat mungkin ia mencoba tidak menangis.

Setelah semua sedikit reda ia melangkahkan kembali keluar pintu tetapi ada seorang yang menghalanginya.

Lelaki bertubuh besar dan wajah yang menyeramkan.Ia memundurkan kakinya tetapi Cassin merasakan ada yang aneh di lehernya,seperti tertusuk oleh jarum ber isi cairan dingin.Beberapa detik kemudian ia menjabut benda itu

Jarum suntik?

"Sial beberapa menit kemudian aku akan pingsan" batin Cassin berkata, ia sadar jika hanya bekapan dimulut itu mungkin akan lama tetapi ini suntikan yang langsung dibawa oleh darah.

Tiba-tiba pandangannya kabur,dan menggelap setelah itu tubuhnya terasa terhuyung

____________________

Sebenarnya kemarin-kemarin udah mulai konfliknya tetapi ini ada konflik lagi,m akanya aku mohon jangan tinggalkan lapak ini.

Jangan lupa follow ig ku? iiissstttiii_ or sellia_77 tetapi yang sering on yang pertama💖

Love you guys❤

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang