part 34

5.4K 212 12
                                    

Kefin UPDATE!!!

***

Kefin memencet kode apartement, tanpa melihat nya tetapi menatap Cassin yang sedang ketakutan. Seolah kode itu sudah di luar kepala, dan tidak penting. Tetapi Cassin lebih penting. Wajah Kefin ia dekatkan di telinga Cassin.

"Slow, baby. Don't worry," ucapnya, mengecup telinga Cassin, dan membuat bulu Cassin meremang seketika.

***

2:50 AM New York, Apartement.

Rasanya tubuh Cassin ingin remuk semua. Serasa seperti tulangnya lepas. Bagaimana tidak? Kefin memintanya lagi, lagi, dan lagi. Tetapi sebelum melakukan, semalam Cassin berkata bahwa Kefin adalah hypersex, yang ada malah Kefin tertawa geli. Dan Kefin menjawab pasti itu pernyataan dari adiknya. Dan ternyata benar, Tio sialan itu telah membohongi dirinya habis-habisan.

Dan ia rasa tidak akan terjadi apa-apa nantinya. Tetapi apa?! Kefin benar-benar menghancurkan sekujur tubuhnya. Bahkan dirinya tidak bisa tidur.

Ia turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya yang berserakan dimana-mana akibat ulah ganas Kefin, semalam. Andai saja dirinya bisa menghindar ataupun menolak ini tidak akan terjadi padanya. Tetapi apa! Kefin benar-benar bisa mengendalikan tubuhnya semalam. Oh... sungguh tubuh yang malang..., lihat saja! Ia akan memberikan pelajaran pada Kefin setelah ini. Ia tidak akan mau melayani nafsu gila pria itu. Bagaimana jika dirinya yang kenapa-napa akibat saking ganasnya Kefin diatas ranjang? Tunggu! Ngomong tentang akibat? Apakah mereka menggunakan pengaman semalam?

Ah! Sial! Sial! Sial! Kenapa dirinya lupa memakainya?! Dan bagaimana jika dirinya hamil? Apakah ia bisa berbuat apa-apa, jika Paman dan Bibi sialan itu merecoki hidupnya?

Dan Kefin. Ia tidak ingin Kefin masuk kedalam masalah ini. Ia ingin menjauh dari Kefin, tetapi terasa begitu sulit baginya. Ia memang sudah terperangkap dalam pesona pria itu terlalu dalam. Dirinya tahu jika ia mencintainya, maka dari itu ia tidak mau jika Kefin kenapa-napa. Paman Bibi sialan itu sangatlah licik.

Setelah memakai celana dalamnya, lalu Cassin memakaikan bra-nya kembali. Sebelum memekik saat tiba-tiba tangan kekar merobek bra-nya menjadi dua bagian. Dan samar ia mendengar suara kekehan geli dibelakangnya.

Kefin.

Pria ini benar-benar gila! Pikirnya. Cassin memukul dada Kefin saat dirinya dibopong, tentu saja dengan dada telanjang dan... bagian bawah termasuk, dirinya diletakkan diatas kasur kingseiz.

"Kau, ingin kabur?" Kefin tersenyum miring, "aku sudah bilang tidak untuk malam ini,"

"Jadi, maksudmu jika aku kabur besok-besok, aku bisa?"

Kefin terkekeh pelan.

"Lakukanlah, jika kau bisa setelah apa yang aku lakukan kali ini."

Seketika raut wajah Cassin menjadi memucat.

"A-- apa maksudmu?" Gugup Cassin, menatap mata Kefin yang berkilat, dengan senyum brengseknya.

"Maksudku seperti ini."

Kefin langsung menyambar bibir Cassin bringas, seperti biasa Cassin selalu menolak untuk membuka mulut. Tangan Kefin naik mengelus pipi Cassin pelan lalu mengelus bibir bawah Cassin dan mendesakkan jempolnya agar Cassin mau membuka bibirnya. Dan berhasil.

Jerk the Boss [ROMANCE#1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang