Kai berusaha mengukir senyuman terbaiknya saat melihat Chanyeol datang dengan wajah bahagianya. Dia sedang berada di taman bunga kerajaan. Mengenang semua masa kecilnya di kerajaan. Orangtuanya, adik kembarnya, dan bahkan Chanyeol. Chanyeol memeluk tubuh Kai yang lebih pendek darinya lalu mengecup keningnya.
"Jongina, apa kau merasa lebih baik sekarang? Maaf aku tidak bisa menemanimu tadi ya," ucap Chanyeol.
"Uhm, tidak apa-apa. Urusanmu sudah selesai?" Tanya Kai berusaha melembutkan suara seraknya.
Ia ingin menangis. Semuanya melihat dia sebagai orang licik yang penuh tipu muslihat, namun di dalam lubuk hatinya, dia merindukan masa kecilnya. Dia hanya ingin menangis saat melihat adik kembarnya tertawa bersama orang yang pernah ia cintai. Menangis karena sedih melihat adik kembarnya tertawa dengan seorang yang bahkan tidak jujur pada keduanya.
"Yeah, aku tidak sabar pernikahan kita besok," ucap Chanyeol lalu mengecup lama pucuk kepala Kai.
Kai menghirup dalam-dalam aroma lemon bercampur mint dari tubuh Chanyeol. Aroma yang selalu berhasil menjadi candu baginya. Dominan? Kai, kau benar-benar harus menjaga perkataanmu. Chanyeol melepaskan pelukannya dan menangkup pipi Kai yang lebih tirus dari pipi Jongin.
"Apa ini? Kenapa kau cantik sekali heum?" Chanyeol tertawa melihat semburat merah di kulit tan Kai.
"Apa salah jika aku berusaha tampil cantik di depanmu?" Tanya Kai.
"Tidak, itu tidak salah. Tapi apa kau lupa? Kita akan makan malam di Kerajaan Oh sebagai perjanjian damai. Bagaimana jika Pangeran Sehun nanti berusaha merebutmu dariku?" Ucap Chanyeol.
Shit! Kenapa Sehun tidak bilang jika hari ini dia mengundang Jongin dan Chanyeol makan malam di Kerajaannya?!
"Jongina, ada apa? Apa kau benar-benar melupakannya?" Chanyeol menepuk pelan pipi Kai, menyadarkan Kai dari lamunannya.
"Ah, ma-maaf Yeol, kau tau, aku terlalu memikirkan kegugupanku untuk pernikahan kita besok hingga melupakannya," ucap Kai dengan mata sendu yang dibuat-buat.
"Tidak masalah sayang, aku akan bersiap dan kita akan segera menuju ke Kerajaan Oh, aku mencintaimu," ucap Chanyeol kemudian segera beranjak
Kai tersenyum.
"Aku juga mencintaimu," sangat mencintaimu hingga aku ingin membunuhmu perlahan, Pangeran Park Chanyeol.
(§§§)
Pakaian sutra dengan warna biru laut melapisi tubuh molek milik Kim Jongin yang masih tertidur di atas kasur mewah Kerajaan Oh. Tirai tipis dengan warna putih yang agak buram mengelilingi kasur Jongin. Mata berhiaskan bulu mata lentik indah itu perlahan terbuka. Tubuhnya meringkuk merasakan hawa dingin menusuk menerpa kulitnya. Mata bulat yang bening itu masih berusaha membiasakan pengelihatannya yang masih memburam. Tengkuknya terasa begitu sakit. Suara pintu terbuka membuatnya mengalihkan pandangan ke arah pintu dari balik tirai itu. Seorang wanita cantik dengan pakaian Ratu menghampiri dirinya yang masih kebingungan. Dia tidak bisa mengingat apapun. Sehun... Kai... tidak. Dia hanya ingat jika dia sudah hampir memasuki gerbang saat...
"Kerajaan Oh... a-aku harus pulang... Ye-Yeollie..." lirihnya.
Tirai itu tersibak dan seorang Ratu cantik duduk di tepi ranjang Jongin. Jongin beringsut mundur.
"Ra-Ratu..."
"Kim Jongin, kau sudah sadar?" Ucap Sang Ratu tanpa mempedulikan Jongin yang memandangnya was-was.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince (HUNJONG) [End✔️]
FanfictionLupakan sinopsis gas baca. Frey ga pinter bikin sinopsis ty :") {Warning!} [Bxb/yaoi, Mpreg, Mature Content, pairing HunJong! Top! Sehun! Bottom! Jongin!]