"Aah... ahhh... Se-Sehunnhhh... stopphhh! Sehun ahhh!!!" Matahari sudah hampir terbit, namun suasana panas dalam kamar yang tertutup itu belum juga selesai.
Tubuh Jongin dan Sehun sama-sama telanjang bulat dengan penis Sehun yang menyumpal hole ketat Jongin. Jongin menungging lemah dan tangan Sehun yang menahan agar pantat Jongin tetap naik. Hole Jongin sudah dipenuhi sperma milik Sehun. Perutnya terasa penuh dan mual. Tubuhnya terhentak-hentak seiring tusukan Sehun yang semakin brutal. Darah kering terlihat menghiasi paha dalam Jongin. Sehun memasukkannya dalam sekali hentak dan bagaimana mungkin tidak berdarah? Hole Jongin masih perawan.
"Sshhh, you're so tight baby," geram Sehun.
Satu tangan Sehun memainkan penis mungil Jongin yang kembali tegang. Entah sudah berapa kali Jongin mencapai klimaksnya, namun Sehun masih belum puas. Sehun merudal hole Jongin tanpa mempedulikan Jongin yang memintanya berhenti.
"Aammhh... Se-Seehuunnhh..." Jongin memekik terkejut.
Tangan Sehun menampar pantat bulatnya keras hingga meninggalkan bekas kemerahan berbentuk tangan Sehun.
"Ahh ahh.. ohh... Sehuunnnhh..." desah Jongin tak karuan merasakan kenikmatan saat penis besar Sehun menghujam titik kenikmatannya untuk entah yang ke berapa kali.
"Sehuunnhhh!!!" Pekik Jongin setelah sekali lagi mencapai dunia putihnya.
Sehun tersenyum miring. Dia membalik tubuh Jongin tanpa mebebaskan penisnya dari sarangnya. Dia berbaring menyamping dan mengalungkan tangan kanan Jongin di lehernya untuk memudahkannya menyusu. Jongin menggeleng, namun bibirnya mengeluarkan desahan tak henti-hentinya. Air matanya mengalir deras. Kenapa dia tidak melawan? Awalnya tangannya terikat bajunya sendiri. Namun sekarang, meskipun ikatannya sudah terlepas, Sehun sudah memahami tiap titik sensitif yang membuat tubuh Jongin tidak bertenaga.
"Ammmhh.... ja-jangan di–aahhhh," Jongin tak kuasa menahan desahannya.
Mulut Sehun bekerja dengan baik menyusu di nipple Jongin. Tangan lain Sehun memilin nipple Jongin yang lainnya. Menggoda nipple itu membuat Jongin merasa gatal. Tangan Jongin hendak memegang penisnya sendiri karena merasa miliknya diabaikan. Namun tangan Sehun bekerja lebih cepat. Tangan Sehun yang awalnya memainkan nipple Jongin menahan tangan Jongin agar tidak menyentuh miliknya sendiri.
"Aaahhh... Sehunnhh... kumohonnhh... hhngghhh..." desah Jongin.
"Sebentar... sebentar lagi babyhh... bersamahh..." desah Sehun dan semakin cepat merudal hole Jongin yang sudah becek.
Dan dalam beberapa tusukan terakhir, keduanya mencapai klimaks mereka.
"Sehuunn!!!"
"Jongiinn!!!"
Teriak keduanya bersamaan. Jongin masih bisa merasakan Sehun yang menyusu di dadanya, namun Jongin berusaha tidak mempedulikannya. Dia sangat lelah dan matanya terasa berat. Jongin memejamkan matanya. Tidak butuh waktu lama hingga akhirnya Jongin tertidur. Sehun menyeringai melihat wajah Jongin. Dia mengambil sperma Jongin yang mengotori perutnya dan perut Jongin dengan tangannya lalu mengoleskannya di wajah Jongin yang merona.
"Kau cantik jika seperti ini Jongin, kuharap kau bisa mengandung," ujar Sehun sebelum membalik tubuh Jongin menghadapnya, dipeluknya tubuh Jongin dan mulai tertidur lelap menyusul Jongin ke alam mimpi.
(§§§)
Chanyeol termenung di tepi kasurnya melihat tubuh polos Jongin setelah melakukan kegiatan panas semalam. Ada yang aneh dengan Jongin. Tubuhnya terlihat lebih kekar dan...
"Ugh... Channie... kau sudah bangun...?" Suara khas bangun tidur milik Kai terdengar.
Kai meringis merasakan sakit pada bagian holenya saat dia hendak mendudukkan dirinya. Chanyeol dengan sigap membantunya. Chanyeol mengecup kening Kai lalu mengelus perut Kai yang berbentuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince (HUNJONG) [End✔️]
FanfictionLupakan sinopsis gas baca. Frey ga pinter bikin sinopsis ty :") {Warning!} [Bxb/yaoi, Mpreg, Mature Content, pairing HunJong! Top! Sehun! Bottom! Jongin!]