"Bagaimana keadaan si kembar? Mereka baik-baik saja bukan?" Suara seorang lelaki berparas manis terdengar membuat wanita cantik berambut pirang itu menoleh.
Dia tersenyum melihat suaminya yang lengkap dengan pakaian perang memasuki rumah sederhana keduanya. Perut wanita itu membuncit karena mengandung anak kembar.
"Mereka merindukan ayah mereka," ucap wanita itu, Kim Taeyeon.
Lelaki itu tersenyum. Dia meletakkan barang bawaannya dan makanan yang diidamkan oleh Taeyeon. Lelaki bernama asli Byun Baekhyun itu mengusap perut Taeyeon dan mengecupnya.
"Papa pulang, kalian tidak merepotkan ibu kalian bukan?" Ucap Baekhyun lembut.
Baekhyun bisa merasakan tendangan-tendangan kecil dari dalam perut Taeyeon di tangannya. Taeyeon tersenyum.
"Byun Jongin dan Byun Kai, menurutmu bagaimana nama itu Baekkie?" Tanya Taeyeon.
Baekhyun mengerutkan keningnya. Dia menggeleng dan mengusap pipi Taeyeon lembut.
"Kim Jongin dan Kim Kai," ucap Baekhyun dengan senyum mirisnya.
"Sayang, kau masih memikirkan perkataan ayah dan ibuku..." gumam Taeyeon sedih.
"Hei, menikah denganmu adalah sebuah keberuntungan yang langka, aku tidak ingin melanggar janjiku pada Raja dan Ratu Kim, sayang," ujar Baekhyun sedih.
Kim Taeyeon, putri dari Kerajaan Kim, memilih menikah dengan seorang mata-mata sekaligus Panglima Perang Kerajaan Joseon. Baekhyun diijinkan menikah dengan Taeyeon dengan syarat nantinya buah hati mereka akan diberi marga Kim.
"Baek, apa tidak lebih baik kau mencari pekerjaan lain? Contohnya pedagang? Aku-"
"Kita sudah membicarakan ini Taeyeon, aku tidak bisa menjadi pedagang sedangkan bakatku ada di seni perang," sela Baekhyun lalu mengecup kening Taeyeon lembut.
Taeyeon memandang punggung Baekhyun yang menghilang di balik pintu kamar mereka.
"Aku dijodohkan dengan Pangeran Mahkota Kerajaan Oh, Baekhyun... Ayah dan Ibuku menipu kita..."
...
...
...
Taeyeon meringis melihat putra bungsunya yang cantik memiliki surai coklat dengan selingan warna pirang seperti miliknya. Umur kedua putranya kini sudah menginjak empat tahun. Kai memiliki rambut hitam kelam tanpa selingan warna apapun seperti milik Baekhyun sedangkan si kecil Jongin memiliki rambut berwarna coklat seperti miliknya dengan selingan warna pirang. Taeyeon bisa mengetahui rambut Jongin yang diselingi rambut pirang karena dia sedang mengeringkan rambut Jongin saat melihat sehelai rambut pirang di handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut putranya.
"Mama, papa kenapa belum pulang?" Jongin memandang ibunya dengan mata polosnya.
Taeyeon tersenyum. Dia mencubit pelan pipi tembam Jongin dan mengecup keningnya.
"Papa sedang ada tugas sayang," jawab Taeyeon lalu mulai menyisir rambut halus Jongin.
"Nini! Nini sini!" Teriakan si sulung membuat Jongin yang awalnya duduk di pangkuan ibunya langsung turun.
"Hyung tunggu Nini!" Teriak Jongin.
"Nini! Tunggu dulu sayang!" Taeyeon ikut berdiri dan mengejar Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince (HUNJONG) [End✔️]
FanfictionLupakan sinopsis gas baca. Frey ga pinter bikin sinopsis ty :") {Warning!} [Bxb/yaoi, Mpreg, Mature Content, pairing HunJong! Top! Sehun! Bottom! Jongin!]