4

1.9K 166 8
                                    

"iya eomma.." ucap Taehyung yang mengapit ponselnya di telinga kiri dengan tangan yang sibuk menata bukunya.

"eomma...!!" rengek Taehyung. "aku bisa mandiri di sini! Jangan khawatirkan aku."

"oke.. oke.. apa kau jadi mengantar Jungkook ke bandara?"

"sebentar lagi aku akan mengantarnya."

"..."

"aku menyayangimu, eomma. Salamkan ke appa. Eomma jangan lupa istirahat juga."

Taehyung mengantongi ponselnya. Ia mengambil jaket denimnya lalu meraih kunci mobil. Jungkook yang sedang memasang sepatu Timberland kesayangannya di teras rumah Taehyung, rumah yang dibelinya saat memutuskan melanjutkan pendidikannya di pulau indah ini, menoleh ke belakang melihat Taehyung sudah siap.

"ayo!" Taehyung membantu Jungkook membawa kopernya menuju bagasi mobil.

Selama di perjalanan menuju Bandara Internasional Lombok Jungkook membahas liburan mereka berdua di pulau ini. Jungkook merasa belum puas menjelajahi salah satu pulau Indonesia yang indah ini. Bayangkan saja, selama tiga minggu mereka berkeliling pulau Lombok untuk mengunjungi berbagai pegunungan, pantai, air terjun, dan masih banyak lagi. Namun kunjungan mereka ternyata masih jauh dari kata cukup. Masih banyak destinasi wisata yang indah belum mereka kunjungi. Beruntungnya Taehyung yang memutuskan kuliah disini. Dia bisa menjelajahi pulau indah ini kapanpun dia inginkan.

Mereka menempuh perjalanan sekitar satu jam menuju bandara. Karena rumah Taehyung yang berada di kota Mataram sementara bandara berada jauh dari kota.

---

"excuse me.." ucap seorang wanita ke Taehyung. Taehyung yang hendak memasuki mobil menoleh ke samping kanannya.

"emm.. I lost my bag. May I borrow your handphone? I have to call my sister." Ucap wanita tersebut ragu. Ia meremas jemarinya sambil menatap Taehyung memelas.

Taehyung menatap wanita itu dari atas ke bawah. Sepertinya ia bukan dari Lombok juga. Taehyung mengangguk sambil tersenyum ramah lalu menyerahkan ponselnya ke wanita tersebut.

"eonni? Bisakah kau menjemputku? Aku kehilangan tasku saat mengantar Citra." Wanita tersebut terlihat sedikit sedih. "baiklah. Aku akan pulang dengan taxi saja." Ia mematikan panggilan tersebut dan mengembalikannya ke Taehyung. Taehyung yang mendengar percakapan wanita tersebut mendadak sumringah.

"kau dari korea selatan juga ya?" tanyanya dengan bahasa Korea.

"iya. Tapi dari kecil sudah disini." Wanita tersebut mengangguk sambil menunjukkan senyumnya.

Taehyung mengangguk paham. "kapan kakakmu menjemputmu?"

"aku harus pulang dengan taxi. Kakakku sedang ada pertemuan dengan tamu kantornya."

Taehyung mengerutkan alisnya. "bukannya tasmu hilang?"

Wanita tersebut merutuki dirinya. Bagaimana ia bisa mengatakan akan pulang naik taxi sementara dompetnya saja ada di dalam tasnya yang hilang itu.

Taehyung terkekeh. "ayo aku antar pulang." Wanita tersebut sedikit kaget. "dimana rumahmu?" Wanita itu masih diam menelisik Taehyung. "aku bukan orang jahat. Percayalah." Ia menunjukkan senyum kotaknya.

"rumahku di daerah Mataram." Ucap wanita itu ragu.

"hei rumahku juga di daerah sana! Ayo masuk mobilku." Ajak Taehyung. Wanita tersebut sempat ragu, namun ia tidak memiliki opsi lain. Ia tidak mungkin menginap di bandara. Ia menganguk lalu mengikuti tuntunan Taehyung untuk memasuki mobilnya.

---

"siapa namamu?" Taehyung berusaha mencairkan suasana. Wanita di sampingnya terlihat kikuk dan canggung.

For BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang