5

1.6K 164 13
                                    



Hyung..

Mata Taehyung memerah. Ia masih dalam keadaan syok. Ia merenggangkan rangkulan Ha Neul. Mengusap wajahnya kasar dengan mata yang tidak fokus bergerak kesana-sini.

Ji Hyo sedikit kaget dengan sikap pria di depannya ini. "Ha Neul, taruh tasmu ke dalam dulu ya." Untungnya Ha Neul menurut dan meninggalkan mereka. "kau tidak apa-apa?"

Dada Taehyung naik turun tidak karuan. Ia meneteskan air matanya tanpa sadar.

"hei.. kamu kenapa?" Ji Hyo menggoyang badan Taehyung, berusaha menyadarkannya. Mata Taehyung beralih ke mata Ji Hyo.

Taehyung menunjuk foto itu dengan tangan masih bergetar. "itu.." suara berat Taehyung ikut bergetar. "itu.. hyung." Air mata Taehyung jatuh lagi.

Ji Hyo melepaskan tangannya dari bahu Taehyung, menutup mulutnya tidak percaya. "Kim Taehyung" lirihnya. Pantas saja ia merasa tidak asing dengan senyum kotaknya. Ia pernah melihat foto Taehyung secara tidak sengaja di laci meja kerja kakak iparnya. Kenapa tidak terlintas di benaknya saat dia memperkenalkan namanya itu adalah adik dari kakak iparnya? Oh ayolah banyak orang korea bernama Taehyung.

Dunia ini sangat sempit.

"hyung..." air mata Taehyung jatuh terus menerus. "hyung.. aku ingin bertemu dengannya."

"tentu saja kau bisa bertemu dengannya." Ji Hyo menepuk punggung Taehyung, mencoba menenangkannya.

Raut wajah Taehyung berubah. Justru sekarang ia meragukan tindakannya. Apakah kedatangannya akan diterima oleh kakaknya? Apakah kakaknya masih mengingatnya? Apakah kakaknya masih menyayanginya? Terlalu banyak kata 'apakah' di pikirannya saat ini.

"aku tidak yakin..." ucap Taehyung pelan, menormalkan kembali detak jantungnya sambil mengusap air matanya. Ji Hyo mengangguk paham. Terlalu banyak yang Ji Hyo pahami tentang luka di rumah ini. Tapi bagaimanapun juga Taehyung dan kakak iparnya adalah saudara kandung. Bukankah terlalu kejam jika membiarkan sebuah ikatan kakak-adik yang satu rahim harus putus? Ji Hyo yang tidak satu rahim dengan kakaknya pun masih bisa merasakan ikatan kakak-adik tersebut, apalagi mereka.

"aku ada cara. Tapi..." Ucap Ji Hyo setelah berkutat keras dengan pikirannya. Sebetulnya ia ragu, namun hanya itu ide yang muncul di otaknya. Ia pun mengutarakan semua ide gila nan sinting dengan detail ke Taehyung. Dengan cepat Taehyung mengangguk menyetujui ide Ji Hyo.

Seorang Min Ji Hyo yang belum sehari bertemu dengan Kim Taehyung menawarkan bantuan yang bisa saja membuat hidupnya berubah dalam sekejab.

---

(maaf kalo Ji Hyo manggil kakak iparnya Cuma 'kakak', karena aku bingung manggil si Jin itu oppa, atau yang lain heuheuheu jadi nikmatin aja alurnya jangan peduliin panggilan Ji Hyo wkwk)

"kakak kumohon..." rengek Ji Hyo. Seok Jin tetap bergeming. Ia mengekori Seok Jin kesana kemari meminta ijin kakak iparnya.

"biarkan saja. Bukankah itu hal yang bagus? Itu menunjukkan dia pria yang baik-baik." Ucap Eun Hee sambil memasangkan dasi ke Seok Jin.

"kakak dengar kata eonni? Ayolah.."

"tidak! Kenapa aku harus mengundang pria asing untuk makan malam bersama kita?"

"dia bukan pria asing! Dia kekasihku!! Dia dari Korea!!" jerit Ji Hyo jengkel. Ia hampir putus asa dengan sikap keras kepala kakak iparnya.

Eun Hee menoleh ke Ji Hyo, "Korea?" matanya berbinar. "biarkan dia makan malam bersama ya?" kali ini Eun Hee yang memohon ke suaminya.

For BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang