Jungkook yang memainkan kunci mobil sambil bersiul melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah Seok Jin. Saat ia menggeser pintu, ia disambut oleh Mbok Sri yang sedang menutup jendela-jendela.
"mas Jungkook menginap disini?" tanya mbok Sri tetap dengan aksen Jawanya. Jungkook terdiam menatap wanita paruh baya di depannya ini. Bukan karena terpesona dengan mbok Sri, namun ia tidak mengerti ucapannya karena aksen Jawanya itu. Mbok Sri mengulang kembali ucapannya namun kali ini diiringi gerakan tubuhnya.
"ah! tidak Mbok." Senyum kelinci Jungkook menutupi kecanggungannya. "Taehyung.."
Ah sial kenapa aku lupa kosakata bahasa Indonesia?
"Taehyung.. aku bersama..." taehyung menggaruk tengkuk lehernya sendiri. Mengutuk isi kepalanya yang tidak dapat memproses bahasa Indonesia dengan baik. Padahal ia sudah sering berlatih bahasa Indonesianya dengan penjaga kasir minimarket dekat rumah Taehyung. Dan penjaga kasirpun mengerti ucapan Jungkook. Bukankah itu berarti bahasa Indonesia yang dimiliki Jungkook semakin bagus?
"oh mas Taehyung, dia ada di kamar tamu. Tadi dia pingsan, mbak Ji Hyo benar-benar panik. Untungnya mas Taehyung cepat sadar."
Jungkook benar-benar tidak dapat memahami seluruh maksud ucapan mbok Sri. Ia hanya menangkap sedikit ucapan yang dirasa masih dapat terdengar dan terproses di otak yang entah kenapa berjalan sangat pelan. "Taehyung.. kamar tamu.. dengan Ji Hyo?"
Mbok Sri mengangguk. "sudah malam mas, sampeyan tidur disini saja. Kasian juga mas Taehyung baru sadar."
"ah Taehyung... tidur..disini!" jungkook mengacungkan jempolnya kepada Mbok Sri. "terima kasih Mbok!"
"mbok kunci pagar dulu."
Jungkook langsung menggerakkan kedua kakinya dengan tempo cukup cepat menuju kamar tamu tempat Taehyung berada. Tanpa mengetuk pintu, Jungkook langsung membuka knop pintu.
Tunggu.
Taehyung? Kau pingsan?!
"kau sudah datang. Menginaplah disini. Taehyung butuh istirahat." Telapak tangan Ji Hyo mengusap rambut Taehyung berulang kali.
Jungkook mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kamar. Langkahnya terburu-buru, mencari suatu benda di sana-sini. Keringat mulai berjalan pelan menuruni pinggir dahi Jungkook.
"apa yang kau cari?"
"dimana tas Taehyung?" mata Jungkook masih fokus mencari.
"aku tidak tahu." Ji Hyo masih memperhatikan tingkah pria Jeon itu. "Jungkook.." namun sepertinya Jungkook terlalu fokus dengan pencariannya.
"Tas Taehyung!! DIMANA TASNYA?!" Jungkook kalut bukan main.
"jangan khawatirkan tasku." Suara berat Taehyung terdengar membuat kedua pasang mata itu teralih pada pria yang sedang terbaring lemas. "jangan khawatir." Senyum kecil nampak di wajah pucat itu.
Jungkook bernafas lega, mengusap peluhnya lalu mendekatkan dirinya ke Ji Hyo. Ia memegang kedua pundak Ji Hyo. "maafkan aku membentakmu tadi."
"Apa yang terjadi pada Taehyung, kau tahu kan?"
"Ji Hyo.." suara lemah Taehyung tidak membuat sorot mata Ji Hyo berpindah dari Jungkook.
"maksudmu?"
"kau jelas-jelas melihat Taehyung terbaring lemah. Matamu membesar melihat Taehyung. Tapi hal yang kau lakukan pertama kali justru mencari tasnya, bukan menanyakan keadaannya." Ji Hyo merasa seperti orang bodoh disini. "apa yang kalian sembunyikan dariku?" sorot mata Ji Hyo bergerak sekilas ke arah Taehyung yang sedang menyenderkan punggungnya di penyangga kasur. Jungkook merapatkan bibirnya. Ia tidak berani mengatakan satu kata pun kepada wanita di depannya. Ia terlalu takut untuk menjawab pertanyaan yang terkesan seperti desakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Brother
Fanfiction(COMPLETED) Kim Taehyung Kim Seok Jin Jeon Jungkook Kim Eun Hee Min Ji Hyo baca aja dulu, kali aja nempel di hati muehehehehe