Back to school

230 23 3
                                    

"Akhirnya kita sampai" seru Crystal sambil membanting bokongnya di atas spring bad empuk itu. Eliza dan Calysta mengikuti apa yang dilakukan Crystal, mereka tidak banyak bersuara, mungkin karena lelah?. Entahlah yang pasti mereka hanya membutuhkan tidur yang cukup saat ini.

"Crys setelah ini kita ngapain?" Tanya Eliza, ia tidak tahu apa yang direncanakan oleh Crystal.

"Bahas itu nanti saja El, yang terpenting kita bisa masuk ke sekolah ini lagi". Ucap Crystal final, Calysta yang baru saja ingin menimpa perkataan Eliza langsung bungkam.

❤❤❤

Malam yang sunyi di penthouse Angello, ia kini sendiri Leo dan Rey sudah kembali ke habitatnya dua jam lalu. Angello tidak tahu harus berbuat apa.

"Kau belum tidur pangeran narsis?" Suara beserta sang empunya suara berdiri di pantry dengan memegang segelas air mineral yang membuat Angello tersenyum simpul, tetapi perlahan menghilang.

"Sial! Aku melamunkannya lagi"
Ucap batin Angello, entah kenapa setiap sudut rumahnya selalu ada bayangan Crystal yang menghantuinya.

"Kenapa orang aneh? Kau mau mengusirku?, usir saja kalau bisa" kali ini suara itu mngejeknya sambil menghilang lagi.

ya aku ingin mengusirmu dari kepalaku Crystal!

Angello mulai frustasi dengan semua ini, ia bingung memilih antara memperjuangkan perasaannya atau membalaskan dendamnya.

❤❤❤

Pagi ini Crystal, Eliza, dan Calysta harus berhadapan dengan Kepala sekolah, mereka akan mendapat hukuman karena telah kabur dari sekolah.

" kalian telah melanggar aturan yang menjadi icon di sekolah ini. Sikap kalian telah menunjukkan sebrutal apa seorang wanita. Kalian bertiga harus di hukum." Ucap Miss.Gina sambil menatap ketiganya dengan wajah yang kaku dan dingin.

"Kami minta maaf miss, kami tidak akan mengulanginya lagi dan kami bertiga menerima hukuman yang akan miss berikan"

Miss Gina menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya sambil menyilangkan tangannya, ia terlihat memikirkan sesuatu. "baiklah kalian di Skors selama seminggu, tapi bukan berarti tidak akan ada kegiatan, kalian harus datang ke perpustakaan nanti malam." perkataan Miss Gina seperti menyembunyikan suatu hal, untuk apa mereka ke perpustakaan?, apakah untuk belajar di tengah malam?.

"sudah kalian kembali saja ke kamar kalian, persiapkan semuanya termasuk pakaian yang nyaman ok!"

"baik Miss" seru ketiganya seraya meninggalkan Ruangan Miss Gina dengan pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi kepala mereka.

***

Calysta sedang mendengarkan musik sambil bermain Game, Eliza sedang sibuk membaca buku-buku Horror kesukaannya, Crystal?, ia sedang duduk termenung di ranjangnya sambil mengetuk-ngetuk jarinya di persendian lututnya. Crystal masih saja sibuk memikirkan apa yang ada dibalik perkataan Miss Gina, hati kecilnya mengatakan akan terjadi sesuatu nanti malam.

"Crys kalau tebakanku benar kau pasti memikirkan perkataan Miss Gina kan?" tanya Calysta, Eliza yang sedang asik membaca Bab-bab buku kesukaannya langsung mengalihkan perhatiannya terhadap percakapan Calysta dan Crystal.

"yah kau benar. Aku masih bingun apa yang dimaksud Miss Gina, Untuk apa kita bertiga ke perpustakaan nanti malam?"tanya Crystal.

"yah kamu benar apa lagi dalam peraturan jelas tertulis kalau Siswi yang tinggal di dalam Asrama tidak boleh keluar lewat pukul 10 malam" ucap Eliza

kini perhatian Crystal dan Calysta teralihkan ke Eliza, Calysta mengangkat bicara "kau hapal dengan peraturan-peraturan itu?"

"Hei!, begini-begini IQ ku diatas rata-rata tahu!, aku mampu mengingat walaupun hanya sekali membaca, dan kalau kalian tanyakan cerita soal buku ini, aku mampu menceritakan kalian dari Volume 1 ke 20" Jelas Eliza dengan santai sambil menunjuk buku yang di bacanya.

Eliza mengangkat bahunya "yah, bisa dibilang aku jenius".

Tak ada yang mampu mengucapkan sepatah kata pun, Calysta dan Crystal Menganga apa yang telah dijelaskan Eliza tentang kelebihannya yang luar biasa itu.

Eliza melihat ekspresi Calysta dan Crystal dengan malas, ia tahu akan begini jadinya maka dari itu di selalu bersikap jahil agar lebih terlihat normal.

Eliza memiliki kisah kelam dibalik otak jeniusnya itu, ia tidak tahu harus menyebut apa kejeniusannya apakah sebuah anugerah atau kutukan. Karena dia tahu orang yang terlalu pintar akan dijauhi oleh orang-orang karena merasa tersaingi.

Eliza tahu di dunia ini tidak sedikit orang senang dengan kejeniusannya, karena ia berpikir orang tidak mungkin sebaik malaikat sebab seorang manusia memiliki ego untuk menang sendiri.

Dulu sekali ia bangga dengan kejeniusannya tapi lama kelamaan orang-orang mulai terganggu karena merasa tersaingi oleh kejeniusannya. Maka dari itu Eliza selalu bertingkah kekanakan dan berontak agar ia terlihat normal, bukan terlihat seperti Eliza si otak Robot.

"Oke El, aku, ah aku tidak tahu harus bicara apa, aku terlalu shock mendengarnya" Ucap Crystal terbata-bata.

Eliza tersenyum "it's ok!"

"El aku kira otak jeniusmu itu sudah hilang sejak tinggal bersamaku" tanya Calysta takut-takut. Calysta tahu tentang kejeniusan Eliza tapi itu dulu sewaktu kecil tapi saat Eliza mulai kabur dari rumahnya dan tinggal bersamanya Eliza mulai berontak seakan krjeniusan otak Eliza itu hilang begitu saja.

"Tentu tidak Cals, kau pikir otakku ini langsung mengecil semenjak aku tinggal bersamamu?, ha, ha, ha, ngga lah, aku bersikap begitu agar terlihat normal tahu!" Ucapnya sambil tertawa.

Sekali lagi Ekspresi Crystal dan Calysta tidak berubah, merka masih bingung memandang Eliza.

"Ayolah kalian tidak berpikir akan menghindar dariku kan?" Pertanyaan Eliza mengisyaratkan kekecewaan.

Tidak ada yang berani angkat bicara, baik itu Crystal atau Calysta mereka hanya diam dan mencerna semua perkataan Crystal.

"Kalau kalian sudah bisa menerimaku aku ada diluar sedang mencari angin" Eliza menutup pintu kamar, sedangkan Calysta dan Crystal tak bergerak di tempatnya.

❤❤❤

Peristiwa terungkapnya otak jenius Eliza membuat Crystal dan Calysta merasa bersalah.

21.40

Tok,tok,tok!

Suara ketukan itu menandakan mereka brrtiga harus bersiap. Calysta membuka pintu dan mendapatkan instruksi dari bodygard yang mengetuk pintu tersebut.

Calysta memberi isyarat untuk mengikutinya. Mereka berjalan menyusuri lorong sepi dan remang-remang.

Sekolah ini benar-benar aneh

Crystal membatin. Ia mencoba mencari-cari apa yang tersembunyi di sekolah ini.

Beberapa lama berjalan akhirnya mereka sampai di depan pintu besar dan tinggi, di atas tertulis 'perpustakaan' mereka telah sampai ternyata. Bodygard itu mendorong daun pintu hingga tebuka, suasana begitu sepi di perpustakaan tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam.

Crystal, Eliza, dan Calysta mulai curiga, mengapa mereka di bawa ketempat ini, apakah untuk Jurit malam??.

Bodygard itu mulai melangkah ke arah sebuah rak buku ia mendorong beberapa buku secara acak dan beberapa detik kemudian rak buku tersebut bergeser secara otomatis menampilkan ruangan rahasia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bodygard itu mulai melangkah ke arah sebuah rak buku ia mendorong beberapa buku secara acak dan beberapa detik kemudian rak buku tersebut bergeser secara otomatis menampilkan ruangan rahasia.

"Well, sepertinya sekolah ini menyenangkan!" Seru Eliza di telinga Crystal.
Calysta merangkul Eliza dan Crystal sambil menatapnya bergantian " yah kurasa lebih lama di sekolah ini juga akan menarik" ucap Calysta sambil menaikkan kedua alisnya

"Yah kurasa juga begitu"kata Crystal.

Alergic to SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang