Polisi menangkap semua penjahat yang tengah pingsan di bangunan Heaber. Para polisi datang saat Randy terjebak di lorong tak berujung itu.
"Terima kasih atas bantuannya..." Ucap kepala polisi itu.
"Kami sudah lama ingin menangkap mereka tapi mereka sangat licin, meskipun pemimpinnya tidak berhasil kami tangkap."
"Sama-sama pak, kami juga berterima kasih atas bantuan bapak," ucap Angello..
"Tidak masalah, ini sudah menjadi tugas kami sebagai polisi"
Polisi mengamankan para penjahat tersebut dan membawanya pergi ke kantor polisi.
Para orang tua siswi berdatangan, Juliana menginstruksikan agar semua siswa diliburkan hingga pemberitahuan selanjutnya.
Orang tua Eliza, Crystal, dan Calysta juga datang untuk melihat anak mereka.
"Syukurlah tidak terjadi apapun dengan mereka" ucap Elisa Ibu Crystal.
***
"Ughh…" Eliza sudah siuman dari pingsannya.
Rey memanggil suster untuk memeriksakan keadaan Eliza.
"Keadaannya sudah membaik" ucap suster tersebut.
Rey menghela nafas lega.
***
Ada beberapa orang di ruangan kepala sekolah, termasuk orangtua crystal. Mereka tengah membicarakan perihal kejadian yang menimpa Heaber University.
"Jadi yang menjadi dalang semua ini adalah, Randy?" Tanya Rafa Audeva.
"Iya Om. Tapi sepertinya Randy ini tidak bergerak sendiri." Jawab Angello meyakinkan.
"Hmm…" semuanya berpikir.
Mereka masih tidak tahu apa yang menjadi masalah disini.
***
Rey tengah serius berbicara dengan Angello dan Julia, ia mengungkapkan kecuringaannya pada salah satu pegawai yang berada di Heaber yang menjadi mata-mata Randy.
Julia terkejut bahwa di sekolahnya ada mata-mata.
"Jadi bagaimana rencana selanjutnya?" Tanya Angello.
"Kita diamkan saja terlebih dahulu. Aku ingin tahu pergerakan mereka"
***
Sudah beberapa minggu bangunan Heaber di renovasi seperti semula. Juliana masih mempertahankan struktur bangunan lama Heaber karena itu sudah menjadi peninggalan ayahnya.
"Mom aku ingin ke rumah Crystal dulu" pamit Angello dengan penuh semangat.
Julia menaikkan satu alisnya, ia sudah biasa dengan sikap aneh Angello akhir-akhir ini apalagi jika menyangkut Crystal.
"Ngapain ke rumah Crystal?" Tanya Julia menjahili anaknya.
Anggelo terlihat salah tingkah dan seketika wajahnya pun ikut memerah. Julia melihat itu semakin geli dan berfikir untuk menyudahi tingkah jahilnya itu.
"Yaudah pergi sana!, Ey, kamu gak bawa buah tangan?"
"?" Angello tidak mengerti maksud ibunya.
Julia menepuk lengan Angello dengan gemas sebab menurutnya Angello sangat bodoh untuk hal seperti ini.
"Masa sih kamu ke rumah anak gadis gak bawa apa-apa?. Bunga, buah atau apa gitu?" Tanya julia.
Angello menggaruk tengkuknya, ia merasa ibunya terlalu berlebihan, ia hanya akan menemui Crystal tapi mengapa harus membawa sesuatu?. Itukan untuk orang yang pacaran saja. Pikir Angello.
***
Angello sampai di depan pintu rumah Angello dan mengetuk pintu rumah Crystal.
Angello berdebar-debar, ia menyesal tidak membawa sesuatu yang seperti disarankan ibunya, Angello benar-benar menyesal.
Ckelk
Pintu terbuka menampakkan sosok gadis berpakaian dress imut berwarna Pink lembut.
"Siapa?" Tanya Angello
***
Maaf pendek guys😭😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Alergic to School
Teen Fictionsebelum baca cerita ini kalian harus baca Trouble Maker Girl in Heaber. soalnya Cerita ini adalah lanjutan dari TMGIH atau Klik link di bawah https://my.w.tt/MvhubU1gD3 @@@ Crystal dan gengnya berhasil menemukan Eliza, tapi si penculik berhasil kabu...