Kebenaran

90 17 7
                                    

Part ini saya dedikasikn untuk Hfdz_366 yang nggak bosan-bosannya ngerecokin saya untuk up tepat waktu😁😁, biasanya orang kalo di recokin mulu bakal sebel tp ini Authornya seneng banget (terharu😢) ternyata masih ada yang suka dengan cerita ini.

Yaudah tanpa banyak cincong lagi...
Cekidottt...

***
Deretan gambar-gambar tua itu ditelusuri Crystal satu persatu hatinya menghangat melihat wajah-wajah bahagia di gambar itu, ia mengenal satu dari tiga orang itu.kakeknya. ya kakeknya yang masih terlihat muda tapi raut wajahnya masih sama, kakek Crystal sedang cemberut akibat tinta pena yang terciprat oleh kedua sahabatnya.

“ini neneknya Eliza, ini kakekmu dan ini ayahku” ucap juliana menunjuk gambar wanita yang memegang pena, satunya sedang melotot dan yang satunya memegang segulung kertas.

Crystal mengangguk memgerti, ia menghubungkan semua kejadian tersebut saat penculikan Eliza hingga kecelakaan yang dialaminya.

“mereka adalah sahabat ayahku. beserta kedua temannya ia mendesain Heaber University sedemikian rupa. Mereka tergila-gila oleh ruang rahasia di sebuah bangunan dan akhirnya heaber menjadi seperti sekarang berkat ketiganya” jelas Juliana.

Crystal mengingat ruang khusus yang berada di perpustakaan. Berarti masih banyak lagi ruang rahasia di bangunan heaber. Pikir Crystal.

“kunci ini sebenarnya bukan milik siapapun tetapi waktu kecil Angello pernah memainkan kunci itu dan menurutnya itu adalah milik kakeknya, tetapi yang benarnya kunci itu di simpan bergantian karena ketiganya menyimpan sesuatu di ruang rahasia dan kuncinya adalah ini” Juliana panjang lebar sambil memberikan kunci tersebut ke tangan Crystal.

“tante tahu ruangannya dimana?” tanya Crystal penuh harap, ini adalah tahap terakhirnya dan setelah itu ia akan tahu apa penyebab keluarganya di usik.

Juliana mendesah kecewa ia juga tak banyak tahu tentang Heaber University, meskipun ia pemilik tapi ia tak tahu banyak. “maaf Crystal tante tidak tahu, yang tante tahu jalan utamanya melewati labirin tak berujung itu”

Crystal melotot mendengar labirin itu, ia mempunyai kenangan buruk di labirin itu dan kali ini ia harus melewatinya sekali lagi?

***

Bola billiard menggelinding memasuki lubang tapi tidak ada sorakan kesenangan dari si empunya. Rey dan Leo saling berpandangan mempertanyakan kebisuan yang diciptakan Angello semenjak kedatangannya semalam. Rey maupun Leo tak berani bertanya langsung sebab takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Angello meyodok lagi bola putih itu tetapi tembakannya meleset membuatnya kesal hingga membanting stik panjang itu.

“apa dia lagi PMS?” tanya Leo kepada Rey. Rey hanya meringis mendengar perkataan Leo.

“kau tanya saja sendiri” Rey menunjuk ke arah Angello sedangkan Leo bergidik ngeri.

Leo menggeleng kuat, ia tak akan berani mengusik Angello jika sedang marah. Percakapan mereka diinterupsi oleh suara hp milik Rey, mau tak mau Leo memberikan tatapan mengejek pada Rey.

“ada kemajuan eh?” Leo menaik turunkan kedua alisnya. Rey berdecak tak perduli ia juga heran mengapa Eliza menghubunginya.

“halo?...” sapa Rey. Rey membulatkan matanya saat mendengar kabar yang diberikan oleh penelpon di seberang sana.

“oke, tunggu di sana dan jangan bergerak!, tetap bersembunyi. kami akan segera kesana!” ucapan Rey rupanya menarik perhatian Anggelo dan Leo. Angello berbalik menatap Rey meminta penjelasan sedangkan Leo langsung berdiri dari tempat duduknya.

Alergic to SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang