Tembakan terdengar nyaring dari segala penjuru Bangunan Heaber, semua siswi segera di evakuasi ke ruang rahasia yang aman begitupun Eliza dan Calysta, tapi Cristal tidak bersama mereka sedangkan Juliana yang bersama Crystal tadi sudah berada di ruangan yang aman.
“Apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Calysta yang frustasi mendengar teriakan dan tangisan para siswi yang bersama mereka.
“anak-anak tenang!, kita aman berada di ruangan ini!” ucap Juliana yang tentunya tidak terlalu membantu.
“astaga!, dimana ponselku!” juliana menggerutu saat tak menemukan ponselnya.
“kalian bewa ponsel?” tanya Juliana yang di jawab ‘tidak’ secara serempak, Juliana menepuk dahinya, tentu saja mereka tidak bawa ini Heaber dan ia mengutuki peraturan yang dibuatnya sekarang!.
“aku bawa!” ucap Eliza tiba-tiba. Juliana memandang ponsel itu seperti barang yang sangat langka.
“oh aku suka denganmu nak, cepat telpon seseorang”
Nama yang pertama kali terlintas di benaknya adalah Rey, entahlah ia merasa Rey lebih mebantu saat ini dibanding orang tuanya sendiri.
“halo Rey!, tolong kesini cepat! Bawa geng DK dan Scorpio!, Heaber sedang diserang oleh orang yang tidak dikenal, aku sedang di ruang rahasia, Crystal sedang melawan mereka sendirian, oke kami tunggu!” Eliza mematikan ponselnya lega.
“apa yang dikatkan?” tanya Juliana.
“tenang tante Rey akan ke sini bersama Angello dan Leo”
“oh syukurlah, semoga mereka lekas sampai”
***
Deni memandang dengan penasaran pada mobil yang kini tengah parkir di markasnya. Apa penjaga gerbang begitu tolol hingga membiarkan orang masuk dengan leluasa. Batinnya.
Anggota Geng Scorpion mengepung mobil milik Angello, Rey keluar disusul Leo dan Angello di belakangnya.
“ada apa kalian kesini?, Crystal gak ada disini” Ucap Deni yang merasa tahu alasan kedatangan pemimpin DK.
“aku diutus Eliza untuk meminta bantuan kalian, Heaber sedang diserang oleh orang yang tak dikenal dan Crystal melawan mereka sendiri.” ucap Rey tanpa banyak basa-basi.
Deni beserta yang lain terperanjat mendengar bahwa nyawa pimpinan mereka sedang dalam bahaya. Deni memerintahkan anak buahnya untuk bersiap berangkat menuju Heaber.
***
“hancurka semuanya!, HAHAHA!” Randy tertawa puas melihat bangunan Heaber yang hancur oleh tembakan yang meninggalkan bekas lubang-lubang peluru, semua yang ada disana hancur tak berebentuk, Randy seperti orang gila yang tak punya otak.
“astaga, gila juga si Randy ini, Ck, Ck, Ck” ucap Crystal yang berada di balik tembok melindungi dirinya dari tembakan membabi buta Rendy.
Rendy benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya, semuanya dia tembaki termasuk anak buahnya sendiri. Crystal mengambil pistol yang tergeletak bersama mayat anak buah Randy, Crystal memang berandalan tapi seumur hidupnya ia belum pernah memegang pistol.
“berat juga nih pistol, cara pakenya gimana sih?” ucap Crystal bingung sendiri.
Crystal mengingat film Action yang selalu di tontonnya. “kalau gak salah pelatuknya ditarik ke belakang, hn, terus arahkan ke sasaran,”
Crystal mencari-cari sasaran tembak yang bagus. Ia melihat vas bunga diatas meja antik di depannya, Crystal mengarahkan pistol tersebut ke vas bunga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alergic to School
Novela Juvenilsebelum baca cerita ini kalian harus baca Trouble Maker Girl in Heaber. soalnya Cerita ini adalah lanjutan dari TMGIH atau Klik link di bawah https://my.w.tt/MvhubU1gD3 @@@ Crystal dan gengnya berhasil menemukan Eliza, tapi si penculik berhasil kabu...