Tak henti-hentinya melihat kearah penjuru, semuanya terlihat kacau. Barang-barang berserakan kesana-kemari. Jika orang yang melihat suasana disana pasti merasa terkejut. Tak kalah kejutnya dengan Daru yang sampai disuatu rumah seseorang yang tadi menelponnya.Sampai pandangannya berhenti kepada seseorang. Terlihat disana ada satu orang perempuan yang sedang melingkuk tekuk, duduk dipojok sudut ruangan dengan menenggelamkan kepalanya.
Daru menghampiri perempuan itu dan memukul pelan bahunya dengan hati-hati.
"Aaaaaa!!! " Teriak perempuan seperti rasa takut yang meliputinya dengan nafas yang tak beraturan.
Seperti terjadi sesuatu kepadanya, sampai membuat perempuan ini merasa syok. Dan apa ini semuanya terlihat kacau, pastinya terjadi sesuatu. Tidak mungkin tidak terjadi sesuatu.
"Tenang, ini gue Daru. " meyakinkan perempuan dihadapannya.
Dengan cepat perempuan itu memeluk Daru dengan erat dan tidak ingin melepaskannya. Daru dengan canggung membalas pelukan menenangkannya.
Ohh, tidak! Musibah bagi Daru, jika Kerlin melihat ini semua bagaimana? Pasti cewek itu akan salah paham lagi dengannya, terkutuklah kau Daru!!"Gue—Gue ta-kut, Dar. Mereka kesini lagi. " dengan isakan kecil yang diberikan oleh perempuan itu.
Daru mengelus punggung perempuan itu dengan rasa kasihan. Dan mencoba menenangkannya.
Siapa perempuan itu, sampai membuat seorang Daru lebih memilih menemui perempuan itu? Ketimbang pacarnya sendiri, untuk menjelaskan semuanya? Tapi ini apa buktinya? Daru malah menemui perempuan yang kini dipelukannya?!
"Siapa?! " melepaskan pelukan itu, dan mencoba ingin tahu siapa yang tega melakukan ini semua kepada perempuan itu?
"Siapa, Shaeryn? Jawab! " gertakan kecil sekali lagi. Agar Shaeryn memberitahunya.
Know! Ternyata perempuan itu adalah Shaeryn, orang yang ditabrak oleh Daru pada saat menuju rumah sakit. Sampai Daru memberikan nomornya kepada Shaeryn agar perempuan itu bisa menelponnya kalau terjadi sesuatu kepadanya. Dan saat ini Shaeryn menelpon Daru bahwa dia terjadi sesuatu. Awalnya perempuan itu enggan untuk meminta bantuan kepada Daru, tapi apalah daya dia. Dia sudah terlalu syok, dan takut jika terjadi lebih menyakitkan. Dengan berat hati Shaeryn meminta tolong kepada Daru.
"Mamah! Iyaa, Mamah. Gue harus ke kamar liat keadaan Mamah!! " bangkit Shaeryn langsung menaiki ke lantai atas melihat sosok Mamahnya.
Shaeryn beranjak dari duduknya dan langsung berjalan cepat menuju kamar mamahnya.
Daru yang melihat itu mengikuti dari belakang, takutnya terjadi sesuatu lagi, bagaimana?Syukur, kata yang mewakili perasaan Shaeryn sekarang. Terlihat disana mamahnya sedang duduk diatas kursi roda dengan keadaan yang memperihatinkan. Seorang wanita paruh baya terkujur lemas diatas kursi roda.
"Mah, Mamah nggak kenapa-kenapa, kan? " tanya Shaeryn yang khawatir
Ratna-Mamah Shaeryn menggeleng, "Mamah, nggak apa-apa sayang. Harusnya Mamah yang nanya itu ke kamu. Kamu nggak apa-apa? " potong Ratna. "Tapi, muka kamu kenapa ini, sayang? Mereka ngapain kamu? Oh, seharusnya Mamah tadi ada disamping kamu, bukannya kamu ngunciin Mamah.—"
Shaeryn geleng keras. "Aku nggak apa-apa. Ini cuman luka biasa. Aku lakuin itu karena aku nggak mau mamah kenapa-kenapa. " kata Shaeryn yang menyakinkan Ratna. Padahal dia merasakan sakit dipipinya, yang disebabkan tamparan yang dilakukan oleh mereka semua.
Daru sedang memandangi semua, mendengarkan apa yang dilontarkan Ibu dan Anak itu. Dia tidak mengerti apa yang terjadi sebelumnya?
Dan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
DARU {COMPLETED} ✔
Teen Fiction"kan dia sahabat gue, gue berhak kasih tau ke Vanya tentang apapun yang terjadi sama gue. Emang lo siapa gue? Berhak ngebentak gue gitu." Kerlin kesal sama Daru kenapa dia berubah drastis seperti ini. Semalem dia romantis tapi sekarang kenapa dia...