22 • Truth¹

357 12 0
                                    


"Lin? "

"Lin? " panggil lagi. Namun cewek yang dipanggil tidak menyahut.

"Lin, sampai kapan lo mau peluk gue? Ini kita udah sampai disekolah? " tanya Fariz yang masih tersenyum melihat Kerlin yang masih memeluk dirinya.

"Ekh, iya, Maaf. Udah sampe ya? " tanya Kerlin balik.

"dari tadi malah! " Kerlin beranjak dari motor CBR milik Fariz. Dan merapihkan rok yang lecek tadi saat ia menaiki motor milik Fariz.

Saat Kelin sedang merapihkan rok nya tiba-tiba...

"KERLIN!!! " suara seseorang yang tidak asing bagi Kerlin. Dan memang seseorang itu adalah Vanya. Dengan suara ciri khas nya-cempreng.

Kuping, Kerlin rasanya ingin pecah mendengar suara Vanya yang sangat menggelegar di sekolahnya.

"nggak usah, teriak-teriak. Juga kali. " memegang kupingnya.

"ikut, gue sebentar ke kelas! " ujar Vanya.

"ekh, tunggu, Van. Is makasih yah, udah mau anterin gue! Gue dulua-" tak bisa menyelesaikan ucapannya itu kepada Fariz. Yang memang Kerlin sudah ditarik duluan oleh Vanya.

Fariz hanya menanggapi dengan tertawa kecil.

Gue, akan berusaha dapetin! Lo, Lin!

{[◐.̃◐]}

"ada apa sih, Van. Jangan tarik-tarik. Sakit tahu! " ujar Kerlin

"tahu? Tempe nya mana? " tanya balik. "ekh, iya maaf. Duduk dulu gih, sini. Gue mau ngomong sama lo! " mendengar ucapan Vanya barusan ia jadi sangat penasaran, apa yang Vanya kasih tahu kepada dirinya?

"mending, lo jangan terlalu deket deh. Sama Fariz? " Kerlin merasa bingung. Memangnya kenapa? Tapi, ia baru ingat bahwa sahabat disampingnya ini suka dengan Fariz.

"lo cemburu yah sama gue? " yang menggoda sedikit ke Vanya. "tenang, gue bukan seorang pelakor. " ujar Kerlin lagi.

"ish, apaansih, Lin. Gue cuman mau bilang ati-ati aja sama Fariz. "

"hati-hati gimana maksud lo? "

"intinya hati-hati aja. Gue nggak mau terjadi apa-apa, sama lo! " Kerlin malahan tambah bingung dengan ucapan Vanya barusan.

"tapi, tunggu gue mau tanya sama lo! Kan lo suka kan sama Fariz! Tapi kok lo bilang kayak gitu ke gue, kalau gue harus hati-hati sama Fariz? "

"yaa, itu mah. Lain hal, Lin. Kalau perasaan gue Fariz mah gue kedua-in. Intinya gue nggak mau lo terjadi apa-apa sama dia. Itu yang paling utama! " tak menyangka Kerlin bahwa sahabatnya ini sangat lah sayang dengan dirinya.

"Aaaa... Lopelope deh, aku sama kamu! " yang meraih tubuh Vanya dan memeluknya.

"makasih, ya lo udah mau jadi sahabat gue! Baru pertama kali gue punya sahabat seperti ini. "

"gue, boleh kan cerita sedikit? " ijin Kerlin ke Vanya.

"ya, tentu boleh dong. Emang lo mau cerita apa? "

"dulu, tuh gue sama sekali nggak punya sahabat atau pun teman. Nggak ada yang temanan, sama gue! "

"lha, kenapa? Lo kan baik, terus ramah. "

DARU {COMPLETED} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang