Happy Reading guys...
••
•"Elo? "tanya Vanya yang merasa tidak asing melihat lelaki itu, dari tadi yang membuatnya diam mematung.
Sepertinya Vanya sudah mengenali sosok lelaki itu. Siapakah dia? Apa yang sebenarnya ia tahu dari sosok lelaki itu?"Vanya..?? " jawab lelaki yang tinggi, dan membuat Kerlin bingung. Apakah Vanya mengenali sosok lelaki itu?
"kalian saling kenal? " ujar Kerlin yang menanyakan sosok temannya dan sosok lelaki yang belum ia kenal.
"iya.., dia sahabat gue, Vanya. Oh, ya apa kabar Van? Sehat? " jawab Lelaki itu yang sambil menanyakan kabar Vanya, basa-basi sedikit.
Kening Kerlin berkerut tidak mengerti, tapi sedikit yang ia pahami. Ternyata dia sahabat Vanya?
"sehat. " singkat Vanya.
"oh, ya. Gue Fariz, " perkenalan Fariz yang mengulurkan tangannya kepada Kerlin untuk berkenalan. Namun, mata yang teduh itu berwarna biru memiliki pandangan aneh dalam menatap Kerlin, ia merasa bahwa tidak menyangka yang berada dihadapannya ini.
Rere?. Pikir Fariz yang masih menatap Kerlin dengan penuh tanda tanya.
"ekh, gue Kerlin. Kerlin Vidya, panggil aja Kerlin. Hehehe 😄.." Ucap Kerlin yang baru menyadari bahwa ada uluran perkenalan didepannya, ia pun membalas uluran itu.
Ternyata pikiran gue salah.! Lo bukan dia? . Batin Fariz yang berbicara dalam hatinya itu sendiri.
"oh, iya.. Salam kenal ya? " ujar Fariz.
"eum.. Van, gue balik ke Jakarta lagi, dan apa yang mau lo tahu,?" ucap Fariz yang ingin melanjutkan kata yang ia potong. " gue bakal sekolah di SMA Jaya Pelita.. "Mata Vanya ingin rasanya mau keluar, mendengar bahwa Sahabatnya satu ini akan satu sekolah dengannya?
"dulu, lo kemana? Dan sekarang lo kembali. Sejak kepergian dia? " ketus Vanya yang sangat marah, sama Fariz. "Bahkan saat pemakamannya, lo nggak dateng? Lo, itu kemana? Hah?! Semua ini karena lo, dia pergi... Lo tau nggak! " ketus Vanya yang lanjut mengutarakannya, sambil menunjuk-nunjuk ke muka Fariz.
"gue, minta maaf Van. Gue bukan bermaksud untuk nggak dateng saat pemakaman itu. Gue dateng saat itu, tapi saat dua hari dia meninggal. Dan maafin gue kalau gue pergi tanpa pamit dulu ke kalian... " jawab Fariz yang mengakui jika dia salah. Tapi, dia juga saat itu dateng.
"percuma, lo minta maaf. Dan nggak bakal buat Rere kembali lagi...!! Semua ini gara-gara lo, Riz" ketus Vanya yang sangat kesal terhadap sahabatnya ini.
Walau Vanya mencitai Fariz, tapi ia sangat kecewa kepada Fariz, kenapa ia tega laku-in sama sahabatnya sendiri? Kenapa? Hati Vanya tidak terima kalau Fariz disalahkan, tapi dia lebih tidak terima jika sahabatnya sampai dibuat seperti itu.
"maafin gue... Gue tahu kalau gue salah, gue salah sama lo dan sama Daru, terutama Daru. " Ucapan Fariz barusan membuat Vanya tidak bisa terkontrol.
"Daru? " tanya Kerlin yang mencairkan suasana yang tadinya sedang panas-panasnya. Vanya pun tidak berkutik. Ia baru menyadari bahwa ia masih bersama Kerlin, bagaimana nanti jika Kerlin mengetahuinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
DARU {COMPLETED} ✔
Teen Fiction"kan dia sahabat gue, gue berhak kasih tau ke Vanya tentang apapun yang terjadi sama gue. Emang lo siapa gue? Berhak ngebentak gue gitu." Kerlin kesal sama Daru kenapa dia berubah drastis seperti ini. Semalem dia romantis tapi sekarang kenapa dia...