"Lo boleh bahagia, tapi liat apa yang bakal gue lakuin. " Ucap Seseorang beranjak pergi meninggalkan Kerlin dan Daru.
Vanya berkerut tidak mengerti mengapa Fariz berdiri kearah taman belakang? Apa yang dilihat Fariz? Vanya berjalan mendekat. Ohh, ternyata Kerlin sama Daru, terlihat bahwa Kerlin dan Daru sudah membaik tidak ada kesalah pahaman lagi.
Syukurlah, kalau Kerlin udah baikan. Pikir Vanya yang bahagia melihat sahabatnya bahagia.
Namun, merasa ada yang ganjel menurut Vanya. Untuk apa Fariz diri disitu dengan wajah yang sangat marah dan memiliki maksud tertentu?
Vanya mencintai Fariz tapi disatu sisi lain, dirinya akan mengalah dan berhenti mencintai Fariz namun dengan alasan Kerlin tidak terjadi apapun.
"Vanya. " Panggil seseorang sambil berlari dan kini sudah dihadapan Vanya.
"Vanya! " menggoyangkan tangan Vanya yang sedari tadi dipanggil diam saja.
Mata Vanya mengerjap "Kerlin? Kok lo ada disini? "
Kerlin memutarkan kedua matanya—kesal. "Dari tadi gue manggilin lo, tapi lo kayak kambing conge. "
Vanya nyengir tak tahu malu.
"Mana Daru? " Tanya Vanya
"Dia udah pergi duluan, katanya mau ke kelas." Jelas, setelah membaik Daru pergi ke kelas. Soalnya dia mau cari contekan Pr nya belum sempat dikerjain dirumah. Dan juga hari ini Bu Sonya yang masuk dikelas Daru, guru yang terkiller minta ampun.
Kedua mata Vanya menyipit kearah Kerlin, Kerlin yang dilihat seperti itu memundurkan tubuhnya.
"Kenapa dah? "
Lalu Vanya tersenyum, "Traktir gue dikantin nanti okay? "
"Traktir? Ada acara apaan dah? Emang gue ultah, kagak. "
"Gue tahu lo udah baikan sama Daru kan? "
"Kok lo tahu? " Padahal sebelumnya Kerlin belum kasih tahu, kasih tahu pas udah dikelas.
"Tahu, kan gue. Punya mata batin "
Kerlin menaikkan satu alisnya antara percaya atau tidak.
"Canda, gue nggak punya mata batin. " Nyengir Vanya.
Lanjut Vanya, "Kalau misalkan gue punya batin mungkin gue udah pinsan mulu, karena liat hantu disekolah ini. "
"Tapi, emang ada setan disekolah ini. "
Kerlin yang mendengar ucapan Vanya, bulu kuduknya langsung berdiri. "Serius?" menatap serius kearah Vanya.
"lah? Emang? Tadi gue cuman ngira-ngira aja. "
"kok kesel yaa? " beranjak pergi.
"Lin!! JANGAN TINGGALIN GUE!! GUE PARNO, BUSEETT DAH. "
***
"Assalamualaikum, anak-anak. " masuk laki-laki paruh baya dengan penampilan biasanya.
"waalaikumsalam, " Jawab semua penghuni kelas.
"Bapak absen terlebih dahulu. "
"Ahm--"
"PAK!!" Seru dari salah satu anak murid.
"Ada yang manggil saya?" tanya pak guru.
"Pak Dadang kok masuk? Yahh, otw, diceramahin ini mah. " ujar cowok yanh sedang duduk paling pojok.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARU {COMPLETED} ✔
Jugendliteratur"kan dia sahabat gue, gue berhak kasih tau ke Vanya tentang apapun yang terjadi sama gue. Emang lo siapa gue? Berhak ngebentak gue gitu." Kerlin kesal sama Daru kenapa dia berubah drastis seperti ini. Semalem dia romantis tapi sekarang kenapa dia...