6 • Dinner

671 24 1
                                    

Gue pacarin lo karna emang bener gue mulai sayang sama lo! Entah mulai kapan perasaan ini muncul?

-Daru Gabrilia-


Selama perjalanan Kerlin tidak berbicara. Dia diam tidak bersuara.

akhirnya motor milik Daru sampai di rumah yang minimalis yang berwarna Putih dan luas. Yap, itu rumah Kerlin.

"Alhamdulillah. Akhirnya sampai juga. " ucap Daru. Kerlin turun dari motor Daru sambil membenarkan roknya yang lecek.

"Dar, makasih ya. Udah nganterin gue pulang. " ucap Kerlin berterimakasih sama Daru.

"Iya. Kan lo pacar gue. Gue harus nganterin lo pulang. "ucap Daru

Deg.

Pacar? Apaansih Dar!!. Batin Kerlin

Kerlin Stack tidak bisa bergerak. Seketika seluruh tubuh Kerlin tidak bisa digerakan susah untuk pergi dari Daru. Menghindari perasaan ini. Sepertinya Kerlin Salting.

"Kerlin? " ucap Daru sambil memegangi pundak Kerlin yang dari Daru bingung kenapa Kerlin diam mematung.

"Akh, iya? "sadar Kerlin.

"lo nggak-papa kan? Atau lo Melting ya, gue bilang lo pacar gue" Daru memincing matanya sambil tersenyum menggoda.

Kok dia bisa tau yaa? Kalau gue lagi Melting. Hust! Apaansih Ker. Nggak! Nggak! Batin Kerlin.

"Dih? Siapa lagi yang Melting. Gue nggak akan termakan modusan sama
Cowok jaman now!" ucap Kerlin yang memberikan Alesan lain.

"Masa? "

"Yalah"

Daru mulai turun dari motornya lalu mendekat kearah Kerlin sambil tersenyum kecil. Sontak Kerlin kaget dengan sikap Daru yang tiba-tiba mendekatinya.

"Ng-ngapain loh! "

Daru tidak menanggapinya dia masih saja mendekat kearah Kerlin.

Cup.

Daru mencium pipi Kerlin. Sontak Kerlin kaget dan diam mematung. Hingga timbulah warna di pipi lembut Kerlin.
Daru tersenyum puas karna membuat Kerlin Salah Tingkah.

"gue balik dulu ya. Nanti malam gue jemput lo, jam 19.00 WIB. Gue mau ngajak lo Dinner oke. " Daru pergi meninggalkan Kerlin. Sedangkan Kerlin masih tidak menyangka kalau Daru akan mencium pipinya itu.

Kerlin berjalan menuju kedalam rumah pandanganya kearah depan tidak bisa mengartikan sesuatu.

"Assalamu'alaikum"Kerlin masuk kedalam rumah

"Waalaikumsalam. Udah pulang nak. "ucap seorang perempuan paruh baya yang sedang memakai selebet.
Perempuan paruh baya itu bernama Fatimah dia Mamah Kerlin. Terlihat dia memakai hijab yang sangat kontras dengan pakain yang ia pakai. Anaknya tersenyum melihat mamahnya sangat cantik. Hingga dia lupa apa yang tadi ia pikirkan. Kerlin berjalan menuju Dapur kemudian
Kerlin mencium tangan kanan mamahnya itu.

DARU {COMPLETED} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang