"kan dia sahabat gue, gue berhak kasih tau ke Vanya tentang apapun yang terjadi sama gue. Emang lo siapa gue? Berhak ngebentak gue gitu." Kerlin kesal sama Daru kenapa dia berubah drastis seperti ini. Semalem dia romantis tapi sekarang kenapa dia...
"jelasin, apa lagi? Semua udah jelas, Van. " ujar Kerlin yang ingin sekali menjelaskan kepada sahabatnya yang saat ini dihadapannya.
"gue, tahu lo habis nangis, kan? Makanya gue mau jelasin semuanya ini sama lo! Plis, kali ini aja gue jelasin ke lo!" lanjut Vanya. "masa lo tega sama gue? Gue bela-belain dateng ke rumah lo... " Kerlin melihat sahabatnya ini dengan perasaan yang sangat tidak tega. Akhirnya, kepala Kerlin mengangguk, dan mengijin kan Vanya untuk masuk ke kamar cewek itu.
Senyuman yang mengembang di bibir Vanya. Dengan segera ia masuk dan melihat kamar Kerlin yang sangat rapih untuk ditempati dan suasananya sangat nyaman.
Ia alih-alih duduk di tepi tempat ranjang milik sahabatnya itu. Empuk, saat ini yang ia rasakan setelah ia menduduki tempat ranjang punya Kerlin.
"kamar, lo nyaman, Lin. Jadi, gue pengen nginep di rumah lo.! "
"uang nee piro.. " ujar Kerlin memberikan lelucon kepada cewek yang lagi duduk di tempat ranjang miliknya dan menghampirinya.
"Jadi, gini, Lin." jeda Vanya sebentar untuk menjelaskan semuanya. Dan Vanya mengubah posisi duduknya yang kini berhadapan langsung dengan Kerlin.
"Saat itu kan gue masih nggak percaya kalau Daru, nembak lo! Sebelumnya, kan dia pacaran sama lo. Dia itu playboy banget. Suka gonta-ganti cewek. Gue takut kalau dia pacarin lo cuman jadiin lo targetnya. Makanya gue minta penjelasan ke dia sebelum dia ingkarin janji nya itu. "
"tapi, kayaknya kali ini dia serius, deh sama lo!" mendengar ucapan Vanya yang terakhir ini membuat Kerlin tidak mengerti apa maksud dari omongannya barusan. Sebelumnya ia bilang bahwa Daru itu mengingkarin janji itu, namun sekarang Daru memang benar-benar serius dengan dirinya?
"maksud, gue. Dia itu sekarang udah nggak suka maini cewek, dia itu ngelaikuin semua itu karena dia melampiaskan rasa kekesalannya sama masa lalunya. "
"masa lalunya? Siapa? "
Vanya mendengar bahwa Kerlin menanyakan siapa masa lalu Daru yang dimaksud Vanya barusan? Cewek itu baru mengingatnya bahwa dia sudah memberitahu siapa masa lalu Daru. Mau tidak mau cewek itu harus menceritakan juga siapa masa lalu Daru itu.
"Hm-" gumam Vanya yang mau-tidak mau memberitahukan kepada Kerlin. Padahal memang Kerlin mengetahui semuanya. Namun, biar lah Daru yang menjelaskannya.
Tapi kondisi seperti ini sudah tidak mungkin untuk tidak memberitahunya kepada Kerlin.
"siapa, Van? " yang menggoyangkan paha Vanya.
"Cewek itu-Rere." tak asing di telinga cewek itu. Ia cukup tahu mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Rere? Mantan Daru? " ulang Kerlin yang masih tidak menyangka.
"jadi, gini Lo itu mirip banget sama masa lalu nya Daru. "
"Hah, Mirip? Mirip gimana, maksud lo? " tanya Kerlin lagi.
"oke, ini gue tunjukin fotonya ke lo. " Ujar Vanya yang mencari foto dirinya dengan Rere yang dulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
