[13] Hayoloh Kenapa

459 43 15
                                    

MOHON BACA DESKRIPSI DULU!

Semakin menarik bukan?

! Mohon bijak dalam berkomentar 🙏

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gentar masih setia berjongkok di toilet, berusaha mengeluarkan isi perutnya yang bergejolak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gentar masih setia berjongkok di toilet, berusaha mengeluarkan isi perutnya yang bergejolak. Rasa asam di mulutnya sudah terasa namun makanan yang berada di dalam tak kunjung naik.

"Belum?"

Gelengan kepala menjadi jawaban, Supra yang menungguinya tepat di belakang menghela nafas. Dia ikut jongkok disebelahnya yang masih berjuang menekan-nekan perut. Lengannya merangkul Gentar untuk membantu tubuhnya berdiri

"Tahan bentar," ucapnya lalu...

BUK!

....perut Gentar ditinju keras.

'Setan, asu, kontol, motor Supra goblok.'

Gentar cuma bisa memaki dalam hati karena sibuk menahan sakitnya perut yang mengalahkan rasa mualnya. Sedangkan Supra berkedip tak puas karena melihat hasil yang tidak sesuai, ia dengan polos berpikir itu bisa membuatnya muntah karena pernah liat abangnya nonjok perut orang yang sedang mabuk dan orang tersebut langsung muntah.

"Ndang gage muntah jal," [Cepetan muntah coba,] kesalnya seraya memaksa Gentar untuk jongkok lagi sambil menepuk-nepuk punggung.

'ndang matamu!' [Cepet matamu!]

Gentar masih berjuang sampai megap-megap supaya manisan sialan yang terlanjur masuk dan terproses di lambung itu mau keluar, kalau tidak sekarat dia nanti saat tidur. Walau salahnya sendiri menyepelekan pantangan dari si dokter Solar padahal cuma sedikit. Supra yang masih mengurut lehernya dari tadi mulai pegal dan menjadi tidak sabaran.

"Ck, haih, sini."

Dagu Gentar dicengkeram kasar agar menghadapnya, sebelum sempat melayangkan protes, kini dua jari Supra sudah memasuki mulutnya membuat Gentar membalak dan meronta, mencoba menyingkirkan tangan Supra yang belum tentu bersih dan higienis, jijik dia.

Digigit lah jari telunjuk dan juga tengah Supra, kesal atas respon temannya yang tidak tau diri sedang dibantu, dengan sadis, jari tersebut menekan lidahnya hingga terdorong ke kerongkongannya. Saat itulah hasrat mual Gentar kembali dan dengan cepat mendorong Supra kesamping, tangannya mencengkram pinggir toilet dan mengeluarkan seluruh isi perutnya.

"Hoek.... -khhrr"

'Nah kan berhasil,' batin Supra sembari menatap sedikit-banyak jijik ke jarinya.

 ✧ Gentar & Sopan ✧ [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang