[03] Minggu Hari

692 76 17
                                    

!MOHON BACA DESKRIPSI DULU!

Cihuyy Chapter 3 sudah up!!
Mari lihat peristiwa yang akan terjadi, selamat membaca!

! Mohon bijak dalam komentar 🙏

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*ASMR hujannya disetel ya :D*

Hujan di pagi hari memang syahdu~


Apa lagi hari Minggu, beuh.... Nikmat tiada tara. Itulah yang dirasakan seseorang yang masih meringkuk dalam kehangatan selimut tebalnya. Hawa dingin dengan petrikor ia rasakan sambil setia menutup mata.


Jarang-jarang dirinya merasa malas, terlebih sudah 4 hari sejak mendapat keluarga baru. Tentu saja dia senang, selain ibunya terlihat bahagia mendapat pendamping hidup, ia juga punya ayah sekarang. Beliau juga orang yang lembut dan perhatian, padahal belum benar-benar mengenal, dirinya sudah di perlakukan layaknya anak sendiri. Walau tidak sebanding dengan ayah kandungnya, Sopan bersyukur mendapat ganti yang terbaik.


Yang menjadi masalah disini adalah Gentar yang sulit didekati. Ini aneh, manipulasinya seolah tidak berguna. Ups, bukan berarti dia jahat loh, cuma mau ngetes aja, biasanya orang kan baik-baik waktu pertama kali bertemu. Yang ini beda ini, baru ketemu udah nge-hiss aja kayak kucing. Ini mempermudah sekaligus mempersulit.


Mudah karena bisa membaca karakternya yang blak-blakan, sulit karena bingung ndeketin modelan galak gini kek mana. Nah kan, ga jadi tidur dan sekarang pintu kamarnya dibuka, menampilkan perempuan cantik dengan apron biru bergambar kupu-kupu sedang berkacak pinggang.


"Nak..., bangun ayo. Bunda tau lagi hujan dan libur, tapi nggak boleh males."


Sopan tak bergeming, pura-pura tidur dia.


"Besok Senin loh, udah sekolah, liburan dah selese."


Tarik nafas, hembuskan.... "Jangan di ingetin dong bun...."


Kuputeri hanya tersenyum geli, jari lentiknya perlahan menarik kain tebal yang menutupi tubuh pemuda tersebut. Sopan akhirnya bangkit dari magnet kehidupan dengan wajah malas dan surainya yang acak-acakan. Iris biru-peraknya yang masih berkilat berkat embun tidur dikerjap.


"Sekalian bangunin Gentar ya, mama mau lanjut masak," ujar Kuputeri keluar kamar.


Langsung terbukalah mata sayu tersebut, belum apa-apa sudah diberi ujian hidup. Mau merengek juga malu, dengan gontai dirinya berjalan menuju cermin untuk merapikan penampilan. Ia berencana mandi setelah sarapan, biar sekalian mulutnya bersih nanti.


Untuk memenuhi amanah sang bunda, kini ia berjalan sambil menyiapkan mental menuju ke kamar kakaknya. Sebenarnya cuma sebelahan, entah kenapa di lama-lamain sama Sopan. Dan ternyata pintunya sudah terbuka, otomatis Sopan pun mengintip sedikit untuk memastikan keadaan pemilik kamar sudah bangun atau belum.


 ✧ Gentar & Sopan ✧ [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang