Before she goes

140 16 0
                                    

After a long long looooong timeee.... Finally, I write this part for you all. I am very happy after being confused by the real life, campus life, and many more things. 

Terimakasih yang menanti aku sangat menghargainya. Jangan bosen hehehe... Mungkin nanti aku akan segera membuatnya lebih cepat lagi. 

TY!^^

:-:-:-:-: D Y L A N :-:-:-:-:

Menjelang sore ini, seperti biasa kelas bimbel diberi istirahat sejenak untuk memberikan kesegaran di kelas selanjutnya. Semua anak mulai berhamburan.

"Yang cowok mau kemana?" tanya Ana dengan nada yang sedikit tinggi.

Dylan yang masih merapihkan buku di atasnya tidak menjawab.

"Ke warung belakang," ucap Restu, diiringi anggukan oleh Danial dan Fajar.

"Lo gak?" tanya Fajar dengan menyenggol tangan Dylan.

"Ayo," jawab Dylan pelan.

Dylan dan anak-anak di dalam sana sontak menoleh ketika mendengar rengekan Ana.

"Ih, Ana berisik!" protes Chika.

Sementara para lelaki di sana hanya diam tak mengerti. Saling melirik-lirik, berharap ada yang menjelaskan.

"Kita ikut yang cowok aja!" Chika mengusul.

"JANGAAAN!!!"

Para lelaki itu berteriak dengan kompak. Danial yang paling kencang teriakannya.

"Kenapa?" tanya Ana dengan wajah yang sewot.

"Gak ada cewek di sana, kan. Kemarin gue udah bilangin!" Restu menjelaskan.

"Emang kenapa? Kan kita berdua!" Ana kekeh.

"Lagian emang kalian nggak mau melindungi kita?"

"Terus juga kapan kita ngumpul sekelompok gitu!"

Para lelaki itu saling melirik, bahkan Fajar menatap tak percaya dengan dua perempuan di hadapannya ini.

"Bukan begitu," ucap Dylan sekarang, "Kita justru gak ngebolehin biar kalian bisa jaga diri kalian."

"Nah, iya bener!" Fajar berseru setuju.

Restu menatap malas, "Udah tinggalin aja!"

"Pokoknya kita ikutin!" Ana mengancam.

Dylan tidak habis pikir, kemarin dia sempat berpikir tertarik dengan Ana. Namun, melihat Ana yang seperti ini, dia jadi malas sendiri.

Sementara Chika malah jadi ragu.

"Terserah gua mah!" Danial yang paling seram kalau udah seperti ini. "Udah, yuk! Buang-buang waktu doang!"

Ana menarik Chika agar dia yakin, sementara kelompok laki-laki berjalan duluan keluar kelas.

Ketika menuruni tangga, Dylan mendengar Chika yang malah meyakinkan Ana untuk berpisah dari cowok-cowok itu. Namun, Ana tetap meminta Chika untuk mengikuti mereka.

"Eh, Kak Dani!"

Tiba-tiba saja Restu berucap seperti itu, seperti menyapa.

"Ajak gak?" tanya Danial pada tiga cowok yang lain.

"Tapi dia lagi sama cewek gitu, deh," ucap Fajar yang menyadari, "Mana mau diganggu."

"Udah, ajak aja dulu. Basa-basi aja!" usul Restu.

Return To DylanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang