I'm back lately, yuhuuu....
Video di atas itu kesukaan Dylan dan band favoritnya. Dylan will love you if you listen to it XD
***
Wide awake, my mistake, so predictable
You were fake, I was great, nothing personal
I'm walking, who's laughing now?"I'm wasted, wasting time... You talk for hours but you're wasting lines ... A pretty face but the chase ain't worth the prize ... I'm gonna break your little heart ... Watch you take the fall ... Laughing all the way to the hospital ... 'Cause there's nothing surgery can do ... When I break your little heart in two ... I'm gonna break your little heart in two ...."
Lantunan lagu itu membuatnya ikut bernyanyi. Di kamarnya, sambil Dylan membersihkan diri setelah melakukan olahraga pagi. Setelah selesai dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan sedikit kasar. Lalu, dia mengambil ponselnya yang ada di nakas dengan cara merabanya. Mematikan bluetooth yang tersambung pada speakernya, kemudian Dylan menghentikan lagu yang diputar di ponselnya.
Fokusnya teralihkan karena beberapa notifikasi. Pertama, grup chatting. Kedua, sosial media. Ketiga, YouTube yang ngasih tahu kalau All Time Low habis melakukan perform di salah satu acara.
Dylan kembali ke dunia nyatanya. Nafasnya mendesah panjang, dia bingung mau kemana. Sabtu kemarin dia sudah bertemu dengan Chloe, sekarang dia tidak merindukan Chloe lagi. Apa di antara kedua temannya tidak ada yang bisa diajak pergi. Dylan bosan kalau hanya main game console di rumah, apalagi sendirian.
Dylan kembali menatap ponselnya. Dia membuka aplikasi chatting, membuka multichatnya bersama Gio dan Pras.
Dylan : lo pada sibuk, boy?
Harusnya Pras yang menjawab duluan karena di antara mereka, Pras yang paling sering menggenggam ponselnya. Namun, Dylan segera dapat balasan dari Gio.
Gio : mau ikut gw?
Dylan : ke?
Gio : galeri B-)
Dylan : ngapain?
Gio : menata sedikit ruang lah, sekalian cari inspirasi di jalan
Dylan : ayo aja dah
Gio : nanti gue ke rumah lo
Pras : yah namanya juga di belanda, lucu kali
Gio : gua rasa lo salah lapak @Pras
Dylan : jamberapa?
Dylan : pantes dia sibuk sama yg lain
Gio : jam 10 ya
Gio : mampus salah beneran
Dylan hanya membaca pesan terakhir dari Gio. Dia kembali lagi ke dunia nyatanya. Memikirkan pesan yang tadi Pras salah kirimkan. Tadi Pras tulis apa? Belanda? Ini sangat mengganjal pikiran Dylan.
Kalau itu Belanda, Dylan hanya kepikiran tentang satu orang. Siapa lagi kalau bukan Pevita, perempuan itu bahkan sedang di sana. Sepuluh hari ini, Dylan sama sekali tidak melihatnya, bahkan di grup chat bimbel atau kelas sekalipun. Dylan tidak tahu apa di sana begitu payah sampai Pevita tidak mengirim pesan atau kabar, setidaknya ke grup kelompok bimbel mereka untuk menginformasikan sesuatu.
Kalau Pevita tidak bisa terkoneksi, lalu mengapa Dylan curiga kalau Pras sedang berkirim pesan dengan Pevita. Praduganya yang jadi serba salah begini, Dylan semakin tidak mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Return To Dylan
Novela Juvenil[ON GOING] - UPDATE SETIAP SABTU Katanya, kalau balikan sama mantan itu ibarat baca buku yang sama. Endingnya sama. Bagi Dylan bukan. Dia ingin memperbaiki kesalahannya, kalau memang akan berakhir sama, setidaknya ceritanya berbeda. Dylan hanya tahu...